Trends

Penawaran ORI020 Resmi Dibuka, Beli Atau Tidak?

Oleh Editor
Penawaran ORI020 Resmi Dibuka, Beli Atau Tidak?

Pemerintah kembali mengeluarkan obligasi ritel negara seri terbaru, yakni ORI020. Surat Berharga Negara (SBN) kelima di tahun 2021 ini sudah dimulai ditawarkan sejak 4 Oktober lalu. Masa penawaran berlangsung selama 17 hari hingga 21 Oktober 2021 dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Adapun kupon yang ditawarkan sebesar 4.95% fixedrate. Dengan jumlah ini, setelah dikenai pajak 10%, investor akan mendapatkan imbalan sebesar 4.45% per tahun atau 0.37% per bulan.

Jika dibandingkan dengan ORI19, kupon yang ditawarkan pada ORI020 jauh lebih kecil. Kondisi ini dikarenakan suku bunga acuan negara (BI 7-Days RR) yang mengalami penurunan. Namun, menurut Gembong Suwito, CFP®, perencana keuangan Finansialku.com, rate kupon ORI020 lebih tinggi dibandingkan dengan bunga tabungan dan deposito. Sehingga ORI020 ini diyakini akan memiliki prospek yang baik.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) juga menunjukkan optimisme penjualan ORI020 ini akan tetap diserbu oleh para investor ritel karena imbal hasil yang dinilai kompetitif.

“Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, ORI020 adalah pilihan instrumen investasi yang manfaatnya tidak hanya akan dirasakan untuk diri sendiri tapi juga untuk masyarakat Indonesia secara bersama-sama,” ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman saat membuka Launching ORI020 secara virtual, Senin (04/10).

Gembong menambahkan bahwa investasi di obligari ritel negara ini sangat cocok bagi investor dengan profil risiko konservatif. Keamanan investasi ini tergolong tinggi karena pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang tentang Surat Utang Negara.

“Karakternya yang cocok adalah yang tipe investor konservatif yang mementingkan keamanan dana dan stabilitas cashflow bulanan. Sifat dari ORI-20 ini aman sekali sebab diatur dalam UU APBN dan UU Surat Utang Negara. Serta mendapatkan cashflow rutin secara perbulan.”, ujarnya.

Berinvestasi di obligasi ritel negara memiliki beberapa keuntungan. Gembong memaparkan bahwa selain risiko yang rendah, masih banyak keunggulan obligasi dibandingkan investasi lainnya. Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa obligasi dijamin oleh negara, maka pokok dan kupon pasti akan dibayarkan sesuai tanggal dan besaran yang telah ditentukan. Kepastian ini tentunya akan menjaga stabilitas cashflow setiap bulannya. Hal ini pula yang menjadikan obligasi sebagai langkah tepat untuk diversifikasi instrumen investasi. Dengan berinvestasi di obligasi, artinya investor turut andil dalam pembangunan negara. Dari sisi nominalnya, keuntungan obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan dan deposito. Terakhir, modal untuk membeli obligasi masih tergolong rendah, yakni mulai dari 1 juta rupiah. (Mutiara Ramadhanti)

Artikel ini diproduksi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved