Management Trends

Pencapaian Universitas BSI pada Dies Natalis ke-33

Perpustakaan Universitas BSI

Memasuki usia ke-33 tahun, tepatnya pada 3 Maret 2021, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyatakan sebagai kampus yang menciptakan lulusan berkualitas dan unggul dalam menghadapi persaingan di era globalisasi. “Pada HUT 33 ini, Universitas BSI bertekad terus menciptakan pendidikan yang semakin berkualitas untuk seluruh generasi penerus bangsa. Dan, semoga bisa terus berkembang dan sukses,” kata Co-founder BSI, Naba Aji Notoseputro penuh harap.

Tahun ini, peringatan Dies Natalis UBSI ke-33 tahun digelar di Gedung BSI Jalan Dewi Satika, Cawang, Jakarta Timur (3/3/2021). Kegiatan tersebut dilakukan secara daring terbatas melalui kanal Youtube dan Instagram BSI diikuti seluruh kampus yang tersebar di 35 lokasi seluruh Indonesia. Untuk yang hadir hanya beberapa perwakilan dan harus melalui protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat.

Menurut Naba, masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat yang dihadapi semua bangsa, termasuk dunia pendidikan, tak terkecuali dengan Universitas BSI. Meski begitu, tidak menghentikan langkah BSI untuk terus berinovasi dan tetap mengabdi kepada masyarakat, termasuk turut serta dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19.

Meski demia, pihaknya mengklaim Universitas BSI masih bisa membuktikan diri mencetak banyak prestasi sepanjang 2020. Prestasi-prestasi tersebut, antara lain: kampus BSI masuk dalam 50 Universitas Terbaik versi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah III. Selain itu, UBSI juga mendapat penghargaan sebagai Perguruan Tinggi dengan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PM) Terproduktif Tahun 2020. Penghargaan tersebut untuk tingkat Universitas di lingkungan LLDIKTI Wilayah III Jakarta.

Di tingkat mahasiswa, nama Universitas BSI cukup diperhitungkan, karena dua proposal karya mahasiswa UBSI dinyatakan lolos dalam penerimaan Pendanaan Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) 2020 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud). Kedua Proposal tersebut mendapatkan nilai pendanaan stimulus.

“Dengan adanya prestasi itu telah menunjukan bahwa mahasiswa Universitas BSI tidak kalah dengan kampus-kampus lain. Seperti kita ketahui, untuk mendapatkan pendanaan tersebut, kita berkompetisi dengan universitas ternama lainnya di seluruh Indonesia,” kata Naba.

Prestasi lain yang cukup membanggakan, UBSI masuk ke Top 100 Affiliations versi Sinta (Science and Technology Index) Indonesia. Sinta merupakan portal yang melakukan penilaian kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi. Universitas BSI masuk ke peringkat 95 dilihat dari rata-rata penilaian selama tiga tahun terakhir dan peringkat 199 dalam peringkat nasional.

“Penghargaan ini sangat spektakuler, merupakan prestasi nasional, karena kita bersaing dengan 4.400 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia dalam penulisan jurnal-jurnal,” tandasnya.

Naba mengungkapkan, tantangan penyelenggaraan pendidikan di masa pandemi yakni bagaimana pencegahan penyebaran Covid-19, baik di lingkungan kampus, sekitar kampus, maupun tempat mahasiswa tinggal dan berinteraksi sosial. Karena itulah, sesuai anjuran Kemendikbud, Universitas BSI bertransformasi pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam kerangka merdeka belajar – kampus merdeka, dengan mengalihkan pembelajaran tatap muka menjadi Blended Learning atau pembelajaran jarak jauh (PJJ), agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa berlangsung di tengah pandemi.

Menurut Naba, UBSI tidak kaget lagi dengan pengalihan ke sistem daring ini. “Sudah 5 tahun yang lalu, UBSI menerapkan beberapa mata kuliah berbasis daring. Ketika pandemi Covid-19 terjadi, kami tidak kaget lagi dalam menerapkan sistem daring sepenuhnya,” jelasnya.

Universitas BSI pun membentuk Tim PJJ yang bertugas menyiapkan bahan-bahan ajar yang berkaitan dengan pelajaran, kesiapan dosen dalam mengajar, dan kesiapan dalam sisi infrakstuktur sarana. Pada sistem E-learning UBSI saat ini sudah tersedia modul pembelajaran, forum diskusi, chat, video tutorial atapun intraksional serta latihan soal/quis untuk semua matakuliah yang bisa dimanfaatkan baik oleh mahasiswa maupun dosen.

Sementara kegiatan untuk masyarakat di sekitar kampus, Universitas BSI berpartisipasi melakukan edukasi dan sosialisasi melalui gerakan PMS (Pakai Masker Sekarang). Sosialisasi dilakukan dengan membagi-bagikan masker dan handsanitizer kepada masyarakat disekitar kampus, dan juga melalui kampanye dengan memberikan materi melalui daring mengenai Gaya Hidup Bersih sebagai pencegahan virus Covid-19.

Melalui Program BSI Peduli yang berkantor pusat di Jalan Proklamasi, Depok II Tengah, BSI memberikan bantuan berupa Alat Perlindungan Diri (APD) dan makanan yang telah disalurkan ke beberapa rumah sakit (RS) di Jakarta, di antaranya RS Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo dan RS Angkatan Laut.

Program BSI Peduli sendiri tidak hanya fokus pada pandemi Covid-19 saja, tetapi juga peduli kepada sesama yang mengalami berbagai bencana, seperti bencana alam tanah longsor, banjir, gempa bumi, kebakaran dan sebagainya. “Begitu ada bencana alam, BSI Peduli sigap segera menggalang dana dan bantuan untuk disalurkan. Karena Program BSI Peduli sudah berbentuk lembaga, kami sudah memiliki stok-stok yang akan dibagikan,” terangnya.

Kegiatan lain yang dilakukan Universitas BSI adalah melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi bersinergi dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memberikan pembekalan dan sosialisasi proses pembelajaran secara daring dengan teknologi yang tepat. Universitas BSI telah berkerjasama dengan lebih dari 700 MGBK dari sekolah-sekolah menengah di seluruh Indonesia.

“Kami membantu para guru agar siap dalam menjalani proses belajar berbasis daring, baik dari konten kreatif, materi bahan ajar maupun teknik pengajaran,” jelas Naba. “Guru di abad 21 harus kreatif seperti mendesain layanan bimbingan supaya anak-anak mampu terampil sesuai tuntutan global sehingga dapat mewujudkan lingkungan pembelajaran yang kondusif,” sambungnya.

Tak hanya pada guru-guru saja, kepedulian UBSI juga diberikan kepada anak-anak didik. Pada tahun lalu, mereka yang ingin meneruskan kuliah, namun terkendala biaya, BSI pun menyediakan program beasiswa bagi siswa SMA/SMK sederajat di seluruh Indonesia dan subsidi uang kuliah tunggal (UKT).

Pada Dies Natalis kali ini, menurut Naba, banyak harapan yang ingin dicapai UBSI. Antara lain, melakukan pengembangan Universitas BSI. Yakni, meningkatkan akreditasi bagi beberapa program studi yang masih berakreditasi C meningkat menjadi akreditasi B dan akreditasi B menjadi A.

Selain itu, UBSI juga akan meningkatkan kualitas dosen atau pengajarnya dengan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan doktoralnya (S3). “Saat ini ada 8 dosen yang sedang menempuh pendidikan S3 di berbagai kampus. Kami memberikan beasiswa penuh,” ujar Naba.

Perguruan tinggi swasta ini juga banyak melakukan berbagai inovasi dan kreativitas sesuai kebutuhan stakeholder, salah satunya dengan menambah prodi-prodi baru yang sesuai tuntutan masa depan, seperti di bidang saint dan digital. Selain itu juga meningkatkan jenjang pendidikan. Sebagai contoh, program studi di luar kampus utama (PSDKU) yang saat ini masih banyak berjenjang D3 akan ditingkatkan menjadi S-1.

Terkait dengan dedikasi kampus ini erkontribusi nyata membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan punya jati diri, Universitas BSI telah menyiapkan enam lembaga untuk mendukung mutu mahasiswa dan lulusan (alumni) UBSI. Keenam lembaga itu adalah BSI Career Center (BCC), BSI Entrepreneur Center (BEC), BSI StarUp Center (BSC), BSI Inovasi Center (BIC), LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi-BSI) dan LBA (Lembaga Bahasa Asing-BSI). Keenam lembaga ini dibentuk sebagai penunjang sukses mahasiswa.

Pengembangan juga dilakukan pada sarana dan prasarana kampus-kampus UBSI untuk memberikan kenyamanan bagi mahasiswa saat menempuh pendidikan. Seperti perbaikan gedung, menambah laboratarium, membangun perpustakaan, mengganti kursi kelas, dan sebagainya.

Belum lama ini, UBSI menambah gedung baru yang lebih representatif dan nyaman di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Kehadiran gedung baru diharapkan dapat meningkatkan minat orang tua untuk mendorong anaknya mengenyam pendidikan yang lebih tinggi di UBSI. Tak heran jika kemudian UBSI menjadi perguruan tinggi terkemuka dan berdaya saing yang membanggakan bagi masyarakat.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved