PT Bank Permata Tbk bekerja sama dengan PT Biru Semesta Abadi dalam penyediaan pembiayaan senilai Rp100 miliar. Kerja sama pembiayaan ini ditujukan kepada para penerima waralaba depo air minum Biru yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Retail Banking PermataBank Djumariah Tenteram mengatakan, kerja sama ini merupakan komitmen bank tersebut untuk ikut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui dukungan dalam penyaluran kredit kepada UMKM di Indonesia.

“Kami mengapresiasi kepercayaan Biru kepada PermataBank yang menjadikan kami sebagai kreditur bagi para penerima waralaba mereka. Kami berharap kerja sama ini membuka lebih banyak lagi kesempatan bagi nasabah kami dan penerima waralaba Biru untuk merasakan manfaat pembiayaan yang kami fasilitasi,” ujarnya saat penandatanganan kerja sama, Selasa (02/08/2022).

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan komitmen PermataBank dalam upaya sebagai universal bank dalam memberikan produk dan layanan pada seluruh segmen lintas generasi.

Direktur PT Biru Semesta Abadi, Yantje Wongso menyebut, kepercayaan yang diberikan PermataBank merupakan dukungan yang sangat besar di masa pemulihan ekonomi sekarang, terutama bagi penerima waralaba Depo Air Minum Biru yang tersebar di 43 kota di Indonesia.

Pembiayaan yang difasilitasi oleh PermataBank ini mencakup seluruh biaya pembukaan outlet atau Depo Air Minum Biru, yang di dalamnya termasuk biaya waralaba, biaya sewa peralatan, biaya renovasi dan pengadaan tempat.

Sejak diluncurkan pada 2002, Depo Air Minum Biru telah tersebar di 691 outlet di 43 kota di Indonesia dan menargetkan 2.500 outlet pada tahun 2028. Depo Air Minum Biru menawarkan konsep modern pabrik air minum yang menjual langsung produk air minum isi ulang di toko di lokasi pabrik, mengutamakan kualitas kesegaran, higienis, dan efisiensi harga yang menjadi nilai lebih bagi konsumen dan juga penerima waralaba.

Sementara itu, pada Kuartal I 2022 ini PermataBank terus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui dukungan dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang tumbuh 10% (yoy) menjadi sebesar Rp129 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 17,3% dan 22,7%.

“Dalam komitmen ini, PermataBank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat dampak pandemi yang masih terus berlanjut dan secara tidak langsung telah menyebabkan peningkatan risiko kredit inheren,” tambahDjumariah.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id