Technology Trends zkumparan

Penetrasi Biznet ke Segmen UKM Targetkan Growth 40%

Penetrasi Biznet ke Segmen UKM Targetkan Growth 40%
Selain upgrade menjadi The New Biznet Fiber, Biznet fokus ekspansi ke kota baru dan perluas penetrasi ke segmen UKM

Tepat pada tanggal 1 Desember 2018, Biznet meresmikan The New Biznet Fiber, yakni jaringan fiber optik dengan teknologi terbarunya yang disertai dengan performa dan kapasitas bandwidth lebih baik.

Saat ini, Biznet pun sedang melakukan penetrasi ke segmen UKM pertumbuhannya signifikan di Tanah Air. “Nilai investasi yang dikucurkan untuk pembaruan perangkat secara keseluruhan US$ 120 juta. Dengan merambah ke segmen UKM, kami optimistis bisa growth 40% tahun ini seiring dengan adanya ekspansi ke kota yang baru. Komposisi target pasar ritel dan bisnis pun masih seimbang, 50:50,” ujar Yudie Haryanto, VP Marketing, Biznet, di Jakarta.

Biznet memiliki layanan internet yang dibagi ke dalam tiga segmen yaitu layanan perumahan dengan produk Biznet Home, lalu layanan bisnis UKM dengan produk Biznet Metronet, dan layanan bisnis besar dengan produk Biznet Dedicated Internet.

Menurut Yudie, selain ekspansi ke UKM di bidang kuliner, Biznet juga melihat potensi besar untuk ekspansi ke perusahaan agregrator musik yang saat ini sudah memanfaatkan home office. Selain itu, potensi besar juga terlihat di perusahaan software developer yang saat ini banyak bermunculan, khususnya di Yogyakarta.

Per 1 Februari 2019, jaringan Biznet Fiber Jawa Bali juga telah selesai dibangun, baik di jalur Utara maupun Selatan. Saat ini Biznet sedang mempersiapkan pembangunan jaringan Biznet Fiber di Kota Blitar, Jepara dan Tayu untuk di Pulau Jawa. Untuk di Pulau Kalimantan, Biznet sedang membangun di Kota Pontianak dan di Pulau Sumatera di Kota Bandar Lampung.

Per 16 Mei 2019, tercatatkan sudah ada 112 kota dan 1700 kelurahan yang sudah terhubung dengan jaringan Biznet Fiber Jawa Bali serta 13 kota baru yang akan di garap. “Saat ini total customer Biznet pun sudah mencapai total 140 ribu, akumulasi dari ritel dan juga bisnis,” imbuh Yudie.

Data Center Biznet yang sudah beroperasi pun ada di tiga lokasi, yakni di Jakarta, Gunung Putri, dan Bali. Yang terbesar adalah yang di Gunung Putri dengan fasilitas Tier-3 yang berdiri di atas lahan 10.000 m2.

The New Biznet Fiber terdiri dari Jaringan Terabit Core Router, Jaringan Distribusi Metro Ethernet 10G/100G dan Jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) yang memiliki kapasitas yang sangat besar untuk kebutuhan 5 sampai 10 tahun ke depan. Khusus gedung bertingkat seperti perkantoran, hotel dan apartemen, Biznet menggunakan jaringan dengan teknologi Metro Ethernet 10G/100G.

The New Biznet Fiber pun didukung oleh sistem perangkat yang redundant dan terproteksi berbentuk ring yang mampu memberikan proteksi secara otomatis apabila kabel Backbone Fiber Optic tersebut terputus di satu sisinya. Jaringan ini juga memiliki kapasitas yang besar hingga 100 Gbps atau 100,000 Mbps.

Untuk jaringan distribusi dalam gedung dan juga ke rumah atau ruko, Biznet menggunakan jaringan dengan teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network), yang menggunakan jaringan Full Fiber Optic hingga ke lokasi rumah, kantor, atau ruko pelanggan.

Teknologi GPON terbaru ini mampu menghantarkan layanan dengan kapasitas hingga 2.5 Gbps. Selain itu, perangkat ONT (Optical Network Terminal) dari jaringan ini juga telah mencakup teknologi Wi-Fi terbaru dengan kemampuan transfer data yang lebih tinggi dan lebih cepat.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved