Trends

Pengembangan Pelabuhan Benoa Ditargetkan Selesai Tahun 2023

Pengembangan Pelabuhan Benoa Ditargetkan Selesai Tahun 2023
Pelabuhan Tangung Benoa

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III (sebagai pengelola Pelabuhan Benoa), Boy Robyanto, menyatakan pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dijadwalkan sepenuhnya rampung pada pertengahan tahun 2023.

Menurut Boy, pengembangan Pelabuhan Benoa dilakukan secara bertahap dalam beberapa paket pekerjaan. Saat ini sudah masuk pada paket pekerjaan kelima dari enam belas paket pekerjaan yang direncanakan. Beberapa pekerjaan sudah mencapai 100%, seperti pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 1, dan perluasan terminal penumpang kapal laut internasional. Pengerukan alur dan kolam pelabuhan yang sebelumnya memiliki kedalaman minus 8 meter low water spring (MLWS) sekarang menjadi minus 12 MLWS. Dengan kedalaman tersebut kapal pesiar sepanjang 350 meter dapat bersandar di dermaga Pelabuhan Benoa.

Terminal penumpang kapal laut internasional juga dilakukan perluasan dari sebelumnya memiliki luas 1.500 m2 dengan kapasitas 800 penumpang menjadi 5.600 m2 dengan kapasitas 3.000 orang penumpang. Terminal penumpang tersebut digunakan sebagai fasilitas naik dan turun penumpang kapal pesiar yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Benoa. Pelindo III juga menyiapkan lokasi bagi wisatawan yang datang menggunakan kapal yacht.

Saat ini pekerjaan yang sedang berjalan adalah pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata termasuk di dalamnya UMKM plaza yang sudah mencapai 82 persen. “Pengembangan Pelabuhan Benoa dalam konsep BMTH ini mengedepankan kearifan lokal Bali dan berwawasan lingkungan, dibangun dengan nuansa Bali dan terdapat kawasan hijau, sehingga kami tidak hanya sekadar membangun di Bali namun lebih tepatnya ikut membangun Bali,” ungkap Boy lagi.

Gubernur Bali I Wayan Koster memberikan apresiasi atas pengembangan Pelabuhan Benoa. “Konsep pengembangan BMTH sudah menggambarkan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang berwawasan budaya dan kearifan lokal Bali,” Koster menuturkan.

Wisatawan yang datang melalui Pelabuhan Benoa menurut Koster harus merasa jika mereka berada di Bali sejak saat pertama kali tiba dan merasakan budaya Bali yang kuat. Koster juga meminta pengembangan Pelabuhan Benoa bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak, termasuk melibatkan UMKM agar perekonomian menjangkau seluruh lapisan masyarakat Bali. Dengan demikian pengembangan Pelabuhan Benoa tidak sebatas membangun di Bali melainkan ikut membangun Bali secara keseluruhan.

“Masyarakat berhak memperoleh manfaat, sehingga mereka harus dilibatkan, sediakan tempat bagi mereka di Pelabuhan Benoa, agar nantinya saat pandemi ini berakhir mereka juga ikut bangkit seiring dengan kapal pesiar yang kembali datang ke Bali. Dengan demikian pengembangan Pelabuhan Benoa tidak sebatas membangun di Bali melainkan ikut membangun Bali secara keseluruhan,” tambah Koster.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved