Business Research Technology Trends zkumparan

Pengguna Instagram Indonesia Gunakan Stories untuk Bertukar Kabar

Pengguna Instagram Indonesia Gunakan Stories untuk Bertukar Kabar

Paul Webster, Product Marketing Manager Instagram Asia-Pasific (Tengah) (Foto: Anastasia/SWA).

Fitur Instagram Stories pertama kali diluncurkan pada tahun 2016. Sejak saat itu tercatat 300 juta orang menggunakannya setiap hari.

Merujuk pada hasil survei yang dirilis Instagram, 65% dari 2000 pengguna di Indonesia mengatakan mereka memilih stories untuk mengetahui kabar terbaru keluarga dan kerabat mereka, dan sebanyak 64% mengatakan Instagram Stories membantu mereka untuk berkomunikasi secara langsung dengan teman dan keluarga.

Perkembangan ini memunculkan tren baru di media sosial, yakni konten bersifat sementara yang dikonsumsi dengan lebih cepat, secara lebih interaktif dan menggugah akibat dari layar vertical yang penuh. Hal ini berakibat pada menghilangnya gangguan lain di layar.

Berubahnya tren behavior masyarakat pada akhirnya juga berdampak pada munculnya peluang bisnis baru. 52% pengguna Instagram mengaku lebih tertarik pada brand atau bisnis setelah melihat konten merka di Instagram Stories. Paul Webster, Product Marketing Manager Instagram Asia-Pasific, menyatakan, sebagai sebuah bisnis, konten harus dimasukan secara natural ke dalam Instagram Stories. “Visul dan narasi yang anda buat harus dilihat oleh audiens saat mereka tengah menjelajahi stories teman-teman mereka,” ujar Paul.

Besarnya animo masyarakat terhadap Instagram yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah profil bisnis terbanyak, selain Amerika, Brazil, Rusia, dan Inggris. mendorong Instagram meluncurkan dua format baru untuk mengakomodir para pebisnis dalam membuat konten promosi di Instargram Stories yakni, Format Carousel dan fitur otomatis yang dapat mengubah iklan menjadi format layar penuh yang akan ditayangkan di stories. “Format carousel dapat menampilkan 3 konten secara berurutan dalam 1 iklan. Untuk narasi yang lebih kompleks, gabungan ini dapat menghasilkan iklan yang efektif,” ujarnya. Sementara itu untuk fitur otomatis, pengguna hanya tinggal mengunggah konten ke laman pengelola iklan di Instagram , dan akan ditayangkan dalam stories secara otomatis.

Temuan lain, 60% dari konten stories ditonton dengan dengan suara dinyalakan. Hal ini tentunya dapat memperkuat narasi di konten visual para pengguna. Dia mencontohkan Samsung Indonesia yang berhasil menarik konsumen millenial dengan menggunakan iklan stories untuk seri Galaxy A 2017 terbarunya. Iklan ini ditargetkan untuk audiens berusia 18 tahun keatas. Strategi ini berhasil menjangkau lebih dari 22 juta orang dan meningkatkan ad recall hingga 9 poin dan poin niat pembelian.

“Indonesia adalah negara yang penting untuk kami. Sebagai negara yang kaya akan budaya dan cerita. Kami ingin melihat lebih banyak lagi bisnis di Indonesia, sekaligus dapat menjalin keterlibatan yang erat dengan audiens lewat cerita-cerita di Instagram,” kata Paul.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved