Management Trends

Pentingnya Kolaborasi dan Komunikasi Wujudkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan per Februari 2019, Indonesia menghasilkan 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% diangkut dan ditimbun ke tempat pembuangan akhir (TPA), 10% didaur ulang, sedangkan 30% sisanya tidak terkelola dan mencemari lingkungan.

Sementara itu, data Survei Kesadaran Manajemen Sampah Waste4Change 2019 yang dilakukan terhadap 429 responden di DKI Jakarta dan sekitarnya mengungkapkan, bahwa saat ini baru 49,2% rumah tangga yang memilah sampah, sementara 50,8% rumah tangga yang tidak memilah sampah. Dari 92,8% menyatakan bahwa mereka mengharapkan adanya sistem manajemen sampah yang lebih baik di Indonesia.

Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar menyampaikan, permasalahan sampah tersebut membutuhkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak baik konsumen, masyarakat, pemerintah dan industri.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki target kapasitas pengelolaan sampah mencapai 100%, sementara persentase pemilahan sampah oleh masyarakat dapat mencapai 50% pada 2025.

“Untuk itu, kami mendorong upaya edukasi serta sosialisasi terhadap kelestarian lingkungan kepada berbagai pihak agar dapat terwujud pengelolaan sampah yang lebih mandiri dan bertanggung jawab,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (17/12/2020).

Salah satu upaya yang dilakukan PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) untuk mendukung pengelolaan sampah di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab adalah dengan menggelar acara Appreciation Day.

Melalui acara ini, Waste4change mengapresiasi kolaborasi dari para pelanggan dan mitra sehingga diharapkan dapat memberikan dampak luas pada peningkatan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia.

“Kami percaya dukungan kolaborasi dari swasta, pemerintah dan masyarakat sebagai kunci utama dalam mewujudkan ekonomi sirkuler dan zero-waste di Indonesia,” kata Mohamad Bijaksana Junerosano, Managing Director Waste4Change.

Dalam acara ini, Waste4Change memberikan apresiasi bagi 48 institusi yang berasal dari sektor swasta maupun pemerintahan, dan 10 media, yang selama ini sudah mendukung pengelolaan sampah bertanggung jawab di Indonesia.

Apresiasi kepada institusi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori Responsible Waste Management yang diberikan kepada institusi yang telah melakukan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, dan kategori Zero Waste to Landfill yang diberikan kepada institusi yang telah melakukan upaya pengurangan sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA).

Kemudian kategori Extended Producer Responsibility yang diberikan kepada brand yang melakukan pertanggungjawaban terhadap sampah dari pelanggannya. Selain itu apresiasi juga diberikan kepada 10 media yang dianggap oleh Waste4Change paling banyak mengulas isu pengelolaan sampah di Indonesia selama 5 tahun terakhir.

“Melalui acara ini, kami berharap sinergi dan peran dari seluruh stakeholder (pemerintah, swasta, masyarakat, dan media) dapat mendukung dan meningkatkan upaya penyelesaian pengelolaan sampah secara bertanggung jawab bersama-sama,” tuturnya.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Sanitasi, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Prasetyo menyampaikan, pengelolaan sampah melalui penyediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu fokus PUPR. Sejak 2018, pihaknha bekerjasama dengan Waste4Change untuk melakukan pendampingan pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) yang menggunakan sistem reduce, reuse, recycle atau dikenal TPS3R di beberapa daerah.

Selain itu, TPS3R pada area kawasan kantor pusat Kementerian PUPR pun sudah dikelola bersama Waste4Change. “Hal ini merupakan bentuk dukungan PUPR dalam memberikan contoh kepada daerah dan masyarakat untuk melakukan proses pengelolaan sampah rumah tangga secara menyeluruh sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA,” kata Prasetyo.

Saat ini, Waste4Change telah melayani 48 area komersial dan 2 perumahan dengan lebih dari 2.060 pelanggan dan telah berhasil mengelola lebih dari 5.405 ton sampah di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Pencapaian ini diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mendorong terciptanya sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien sehingga mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA dan lingkungan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved