Business Research Trends

Peraih Penghargaan IFA-III-2020 Bisa Bertahan Saat Pandemi

Indonesia Finance Award-III-2020 (IFA-III-2020) memberikan apresiasi untuk perusahaan-perusahaan dan tokoh-tokoh keuangan. Ada Royke Tumilaar, Dirut BNI sebagai Tokoh Keuangan 2020; Fitri R. Hartono, Finance Director PT Pan Brothers Tbk sebagai The Best CFO in Business Innovation-2020; Endang Sri Winarni, Finance Director PT Penjaminan Jamkrindo Syariah sebagai The Best CFO in Sharia Finance Company-2020, serta Myland, Finance Director PT Jasa Raharja sebagai The Best CFO Transitioning to New Normal-2020.

“Penghargaan IFA 2020 dapat menjadi motivasi perusahaan untuk terus tumbuh dalam ekspansi bisnis meskipun di tengan pandemi Covid-19. BNI akan terus mendukung kebijakan pemerintah dalam memajukan percepatan pertumbuhan ekonomi dan kami akan terus menjalankan ekspansi bisnis dengan kerja cerdas serta didukung dengan tim yang solid dan strategi yang mumpuni dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dengan inovasi-inovasi terbaik,” ungkap Royke.

Dalam kesempatan tersebut, Dewantoro MM,MBA selaku anggota Dewan Juri IFA III 2020 juga menambahkan, ketidakpastian ekonomi di tengah pandemi seperti saat ini, mungkin banyak pertanyaan muncul, bagaimana mencari peluang, maka jawabannya adalah munculkan strategi bertahan dan kemampuan mengelola keuangan yang baik karena itu adalah kunci keberhasialan bagi perseroan di masa mendatang. Selain itu, kita juga harus mampu mengubah risiko menjadi peluang dengan menyesuaikan strategi-strategi bisnis dengan masa krisis di tengah pandemi.

Dengan mengangkat tema “Managing Financial Risks and Capturing Financial Opportunities in the Crisis Era” melalui penghargaan IFA-III-2020 di tengah pandemi Covid-19, diharapkan perusahaan masih terus terpacu meningkatkan prestasi dan peran pentingnya finance, value creation di perusahaan swasta, BUMN, BUMD di Indonesia.

Prof Roy Sembel selaku Ketua IFA III 2020 mengatakan, titik berat perekonomian Indonesia saat ini memang membuat perseroan agak kesulitan. “Namun, pada hari ini, ada beberapa perseroan yang berhasil mendapatkan penghargaan sebagai hasil dari kerja keras, kerja tim serta kerja cerdas. Diharapkan dengan adanya penghargaan ini dapat terus memicu perseroan lebih baik dan maju lagi ke depannya, “jelas Prof Finansial dari IPMI International Business School ini.

Menurut Roy, penilaian pada IFA-III-2020, ini berdasarkan indikator-indikator; 1). Pertumbuhan pendapatan diukur penjualan dan laba bersih, masing-masing dari tahun 2018-2019, 2). Profitabilitas diukur dengan Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) dan Operating Margin perubahan dari tahun 2018-2019, 3). Turnover diukur dengan total asset turnover perubahan dari tahun 2018-2019, 4). Pengeloaan utang diukur dengan total Long Term Debt perubahan dari tahun 2018-2019, 5). Likuiditas diukur dengan current ratio perubahan dari tahun 2018-2019, 6). Kemampuan mengelola operasi harian diukur dengan operating cash flow to total debts perubahan dari tahun 2018-2019, 7). Aktifitas perdagangan saham perusahaan di BEI diukur dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sepanjang tahun perubahan rata-rata dari tahun 2018-2019, 8). Nilai tambah bagi pemegang saham diukur dengan selisih market cap denganbook value dibagi dengan nilai buku saham. Dihitung perubahan dari tahun 2018-2019. Serta ditambahkan dengan beberapa kategori penilaian mandiri.IFA-III-

Pendiri/Pemimpin Umum Economic Review , Irlisa Rachmadiana, mengatakan, pandemi Covid-19 bukan sebuah masalah yang dapat ditangani dalam waktu yang cepat. Setiap profesi merasakan dampak dan kesulitan yang tidak diinginkan karena adanya berbagai macam kebijakan dan protokol yang membatasi gerak kerja masyarakat. “Pada IFA 2020 ini peraih penghargaan dibagi menjadi tiga kelompok yakni platinum, gold dan silver. Kami berharap agar di masa pandemi ini tidak mengurangi kinerja perseroan dan ini adalah hasil dari kerja keras serta kerja tim,” ujar dia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved