Management Trends zkumparan

Peran Leader dan HR dalam Mendukung Transformasi Bisnis

Direktur Teknologi Informasi Digital PT Pegadaian (Persero), Teguh Wahyono

Direktur Teknologi Informasi Digital PT Pegadaian (Persero), Teguh Wahyono, mengatakan, transformasi bisnis yang dilakukan suatu perusahaan akan berhasil jika memenuhi empat kriteria. Hal ini mengacu pada pengalaman transformasi yang telah dilakukan oleh Pegadaian sejak beberapa tahun lalu.

Apa saja kriteria itu? “Pertama, harus jelas objeknya. Kedua, ada pemimpin yang menggerakan. Ketiga, semua pihak menghendaki. Keempat, prosesnya harus dicatat supaya bisa dipelajari oleh semua orang dan menjadi sistem,” jelas Teguh di hadapan sekitar 70 manajer dari perusahaan nasional dan multinasional, para leader dan pemilik usaha dalam acara “Leadership Cafe” yang diadakan oleh Kubik Leadership dan Jamil Azzaini, CEO Kubik Leadership, di Jakarta (13/9/2018)..

“Jangan sampai transformasi digerakkan oleh pemimpin yang ilmunya hanya melekat pada orangnya. Nanti kalau pemimpinnya pergi, transformasi tidak bisa dijalankan, karena bukan menjadi sistem,” ungkap Teguh mengingatkan kepala audiens. Dia merasa beruntung, tatkala transformasi dijalankan Pegadaian, telah memiliki empat kriteria tersebut. Sebabnya, didukung seluruh karyawan yang ikut tertular dari pemimpin tertingginya.

Tentunya menjalankan transformasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, perlu usaha besar, keyakinan akan berhasil dan terus menerus melibatkan semua pihak agar perubahan ini benar-benar berdampak hingga unit terkecil yang berada di pelosok negeri. Teguh menceritakan panjang lebar bagaimana sebagai pemimpin menggerakkan timnya dan membangun sistem agar transformasi bergulir.

Teguh mengklaim, Pegadaian selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik. BUMN itu juga memiliki program Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan. Tujuannya, utuk mendorong penerapan Good Corporate Governance di dalam dan sekitar Pegadaian.

Di sesi kedua acara diskusi itu, peserta mendengarkan pengalaman dari Director of Sales and Business Development Grup Cipta Rasa Prima (CRP), Hendra Noviyanto yang menaungi brand kuliner seperti Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Nasi Goreng Rempah Mafia, Sambal Karmila, Ayam Bersih Berkah, Fish Wow Cheesee dan Meebox, dengan outlet keseluruhan berjumlah lebih dari 100 gerai di seluruh Indonesia.

Hanya dalam bilangan waktu kurang dari 5 tahun, Grup CRP telah berhasil melakukan transformasi bisnis , yang berarti juga telah metransformasi sistem, teknologi dan people. Tahun 2014, grup bisnis ini masih berada di skala kecil, dengan pencapaian omset hanya Rp10 miliar. Namun, siapa sangka karena kerja keras, keyakinan kuat dan komitmen dari para pemiliknya, kini CRP sudah membukukan omset berpuluh kali lipat dari awal berdiri.

“Layaknya dalam permainan sepak bola, tujuan akhir adalah mencetak gol. Tapi, untuk terjadi gol dibutuhkan “menggiring & mengoper” bola sampai gol tercipta. Kerjas ama tim, mulai dari back sampai penyerang, keharmonisan dalam menjaga kerjas ama, saling memberi umpan, fighting spirit dan menjaga lini belakang adalah hal kunci yang menyebabkan sebuah tim menang. Di CRP, proses inilah yang dinamakan “people development”,” jelas Hendra. People development ini yang dikupas tuntas oleh Hendra pada pertemuan Leadership Cafe tersebut.

Sebagai penutup, Jamil Azzaini, Inspirator Suksesmulia yang juga Direktur Utama Kubik Leadership, lembaga pelatihan yang sudah berkecimpung 20 tahun dalam bidang leadership, personal development dan soft skill kompetensi, menyampaikan, Pegadaian dan Grup CRP berhasil menjalankan bisnis karena mereka adalah para transformational leader.

“Mereka terus mencari makna, menegakkan moral, etika dan nilai untuk keberhasilan jangka panjang. Mereka juga aware terhadap segala gejala yang muncul dan segera melakukan pencegahan sebelum masalah semakin meluas, proaktif mengajak seluruh tim melakukan perbaikan, memberikan pengakuan pada mereka yang telah berhasil bertumbuh dan bersemangat menumbuhkan orang lain,”kata Jamil.

Tidak lupa, sebagai seorang transformational leader, sebelum bergerak memengaruhi orang lain, mereka telah lebih dulu, secara pribadi bertumbuh dan berubah, dan menjadi contoh nyata bagi karyawan lainnya. Dengan lead by example, setiap orang pun tergerak untuk lebih baik lagi.

Leadership Cafe yang diadakan setiap dua bulan sekali ternyata sangat menarik perhatian para leader dan manajer. Hanya dalam waktu satu minggu sejak pendaftaran, Kubik telah menerima lebih dari 150 peminat, dan karena keterbatasan tempat, hanya setengahnya yang beruntung mendengarkan kisah inspiratif dari ketiga tokoh tersebut.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved