Hampir 70% perempuan Indonesia mengaku tidak percaya diri menyebut dirinya cantik. Banyak ketakutan yang dihadapi oleh mereka, seperti merasa tidak cantik karena ucapan atau komentar orang lain, tidak tahu bagaimana cara memilih dan menggunakan produk kecantikan dengan benar.

Lebih ironis lagi, banyak perempuan yang merasa kondisi fisik tidak sesuai standar cantik yang diciptakan masyarakat, sehingga akhirnya mereka sulit untuk bisa mencintai diri sendiri.

Hal itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh Sariayu Martha Tilaar pada penggunanya. Vice Chairwoman Martha Tilaar Group, Wulan Tilaar mengatakan, perempuan Indonesia itu sangat berperan untuk membawa perubahan melalui energi positifnya, namun sayang sebagian besar perempuan yang kami temui mengaku tidak merasa cantik dan percaya diri.

Wulan juga percaya bahwa setiap perempuan terlahir unik dan spesial, berani untuk menjadi cantik dan menjadi nyaman dengan diri sendiri bisa membuat perempuan lebih bahagia. Oleh karena itu, Sariayu Martha Tilaar mengajak perempuan Indonesia untuk menjadi cantik ala dirinya sendiri, lengkap dengan segala keunikan mereka melalui kampanye Sariayu #FearlessBeauty.

“#FearlessBeauty ini bukan kampanye biasa tetapi menjadi semangat baru bagi perempuan Indonesia bahwa tidak selalu yang kalian lihat itu menjadi tolak ukur. Dengan keberanian, mencoba untuk mengeksplor, bagaimana usia itu tidak membatasi, dan juga ketulusan hati untuk melayani orang, itu juga memaknai arti cantik,” lanjut Wulan dalam acara media gathering di Galeri Indonesia Kaya, (27/03/2019).

Kampanye ini akan akan dijadikan semangat dan terus dibawa sepanjang tahun 2019 bersama tagar lainnya untuk digunakan pada media sosial seperti #FearlesstoExplore, #FearlessHijab, #FearlesstoGlow, serta #FearlessAging.

“Kami berharap hingga akhir tahun 2019 akan ada lebih dari 5.000 perempuan yang sudah menyebarkan semangat positif cantiknya melalui tagar #FearlessBeauty,” ujar Wulan.

Sementara itu, sampai saat ini Sariayu telah menciptakan lebih dari 800 varian produk dari 33.000 jenis tanaman.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id