Management Trends

Perkuat Pariwisata, SMF Kembangkan Homestay

Berkunjung ke Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta, tidak terasa seperti berkunjung ke tempat wisata. Padahal di sana ada situs Gunung Purba yang namanya telah mendunia dan dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Desa tersebut tak ubahnya seperti desa pada umumnya karena seluruh aktivitas warga masih terlihat alami meski ribuan wisatawan datang tiap tahunnya.

Sejak 2008, masyarakat Desa Nglanggeran mulai menjadikan rumah mereka sebagai homestay bagi para wisatawan. Karena itulah tidak ditemukan hotel atau penginapan di sana. Bahkan masyarakatnya telah berkomitmen untuk menolak investor yang masuk karena ingin memberdayakan sendiri desa tersebut.

Mursidi, Ketua Pokdawis menceritakan bahwa sebelum 2008, aktivitas anak muda Desa Nglanggeran kebanyakan bertani. Namun sejak adanya homestay, masyarakat jadi memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan pengembangan pariwisata di sana. Terlebih mereka tidak perlu membangun rumah baru, melainkan hanya menambah kamar untuk tamu.

Pengembangan homestay ini juga didukung oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Pada Februari 2019, SMF bekerja sama dengan Bumdes dan Pokdarwis menyalurkan dana bantuan khusus pengembangan homestay. SWA Online berkesempatan mengunjungi homestay sekaligus mengupdate informasinya saat media gathering SMF pada 15-17 November 2019.

“SMF berharap masyarakat dapat memanfaatkan pembiayaan homestay ini untuk membangun/memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja,” ungkap Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo.

Dari kurang lebih 80 homestay yang telah dikelola sejak 2008, telah ada 17 homestay yang dibiayai SMF dalam kurun waktu 2018-2019. Pembiayaan ini digunakan untuk merenovasi rumah. Adapun dana ini bentuknya berupa pinjaman yang dikembalikan penuh dengan bunga 3% hingga tuntas dan tenor berdasarkan kesepakatan pemilik rumah dan SMF.

Homestay milik Linda Gunawan contohnya. Letaknya tidak jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Dalam sebulan, homestay yang juga menjadi tempat tinggalnya itu rata-rata menerima 3-4 rombongan wisatawan. Pembiayaan yang diberikan SMF digunakan untuk merenovasi kamar. Kini, rumah tersebut memiliki dua kamar yang diperuntukkan untuk tamu.

Untuk harga homestay sendiri ditentukan oleh pihak pengelola wisata Desa Nglanggeran. Kisaran harganya mulai dari Rp 110 ribu per orang untuk satu malam.

Mursidi menambahkan, ke depannya homestay di Desa Nglanggeran akan dibuatkan website sehingga wisatawan yang akan berkunjung dapat memilih terlebih dahulu. Tahap ini merupakan salah satu digitalisasi Desa Nglanggeran untuk memajukan pariwisatanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved