Business Research Trends

Permintaan Aplikasi Mobile di Kawasan ASEAN Meningkat

Permintaan Aplikasi Mobile di Kawasan ASEAN Meningkat

[kiri-kanan] Damien Wong, Vice President Asean Region, Red Hat; Avinav Trigunait, Director Enterprise Mobility Research; Rully Moulany, Country Manager Red Hat Indonesia. (Photo: Anastasia/SWA)

Red Hat Inc, penyedia software open source, merilis hasil survei mengenai adopsi mobilitas enterprise di 3 negara yakni, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (25/07/2017). Survei yang bertema Maturing Mobile journey for Enterprises – Asean Prespective ini bekerja sama dengan International Data Center (IDC) dengan mencakup tanggapan dari 275 profesional TI di 3 negara.

Dalam temuannya, IDC InfoBrief menjabarkan sebagian besar responden menyatakan telah memiliki strategi mobilitas. Selain itu, keterampilan khusus di bidang mobile merupakan keterampilan yang tergolong sulit diperoleh dan dikembangkan di 3 negara tersebut.

Sebanyak 56% responden mengaku mobilitas merupakan hal terpenting dalam pengembangan bisnis mereka, sementara 40% lainnya berencana untuk fokus pada proyek aplikasi mobile pada 12 hingga 24 bulan kedepan. dalam hal investasi pengembangan mobile aplikasi sebanyak 76% responden mengaku akan melakukannya dalam 24 bulan ke depan. Sementara itu, sebanyak 37% responden menganggap mobilitas sebagai bagian dari strategi bisnis, namun mereka memilih untuk berinvestasi dengan lebih hati-hati karena keterbatasan sumber daya, wakil khusus budget dan SDM. Sedangkan 26% lainnya berfokus pada peningkatan pengalaman pelanggan melalui inisiatif mobile mereka.

IDC InfoBrief menyimpulkan pengadopsian lini digital, khususnya strategi mobilitas merupakan hal terpenting yang harus dimiliki perusahaan enterprise. Hal ini mengingat iklim digital yang tengah berkembang saat ini.

Vice President and General Manager Asean Region, Red Hat, Damien Wong, menuturkan, mobilitas dapat memberikan kesempatan bagi perusahaaan untuk meninjau proses bisnis mereka dengan melibatkan pelanggan. “kami siap mendukung srategi ini dalam mengembangkan aplikasi mobile enterprise, sehingga perusahaan dapat memenuhi persyaratan mobile dan mengubah strategi mobile-first mereka,” tutur Damien.

Selaras dengan Damien, Avinav Trigunait, Associate Director for enterprise Mobility Research, IDC Asia-Pasific menilai Mobilitas enterprise dinilai dapat mendorong terjadinya transformasi digital. Dia melanjutkan dalam beberapa tahun kedepan, mobilitas akan mengalami fase titik balik di 3 negara ini. Hal ini dikarenakan akan ada banyak perusahaan yang terus memobilisasi bisnis inti mereka. “Adopsi Mobile aplikasi dan layanan akan banyak dilakukan para pebisnis guna mendorong nilai bisnis yang berkelanjutan dan memberika pengalaman baru bagi para pengguna,” jelas Avinav.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved