Trends

Pertamina Hadirkan Pertashop untuk Kesejahteraan Masyarakat Desa

Pertamina, sebagai agent of development, selalu mendorong pertumbuhan ekonomi negara agar semakin berkembang melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Untuk itu, Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop untuk Pemerintah Desa, Koperasi serta pelaku usaha UKM di seluruh Indonesia. Pertashop berfungsi sebagai lembaga penyalur Pertamina dengan skala kecil didirikan untuk melayani kebutuhan BBM, LPG dan pelumas yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas’ud Khamid dalam seremoni peluncuran dua Pertashop yang terletak di Desa Mengwi dan Desa Bangli di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali (27/2). Ia mengungkapkan, Pertamina menargetkan dari 7.196 kecamatan di Indonesia, sebanyak 3.827 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur akan dibangun satu outlet Pertashop.

“Kerja sama ini sejalan dengan program OVVO, yaitu One Village One Outlet yang kami gulirkan sebagai upaya menghadirkan keadilan energi di seluruh pelosok negeri. Kami melibatkan pemerintahan desa agar mereka punya economy driver atau pusat ekonomi baru,” jelas Mas’ud.

Pertamina memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi mitra Pertashop melalui dua skema bisnis, yaitu skema investasi oleh desa dan skema investasi Pertamina dengan tiga kategori usaha, gold, platinum, dan diamond.

Pertashop jenis Gold berkapasitas penyaluran 400 liter per hari dengan luasan lahan yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi. Lokasi dari desa ke SPBU, lebih dari 10 km atau sesuai dengan hasil evaluasi.

Jenis Platinum, berkapasitas penyaluran 1.000 liter per hari, memiliki tangki penyimpanan 10 KL, luas lahan 200 meter persegi dan lokasinya di kecamatan yang belum terdapat SPBU. Sementara jenis Diamond berkapasitas penyaluran 3.000 liter perhari, memiliki tangki timbun 10 KL, luas lahan 500 meter persegi dan berlokasi di kecamatan yang belum terdapat SPBU.

“Pada skema investasi oleh mitra/desa, seluruh investasi baik modal sarana dan infrastruktur maupun modal kerja disiapkan oleh mitra atau desa sehingga keuntungan pun menjadi hak mereka sepenuhnya. Sedangkan skema investasi Pertamina, BUMN ini yang akan mengelola Pertashop dengan modal sarana dan infrastruktur serta modal kerja dari mitra/desa,” tambah Mas’ud.

Bagi yang berminat, calon mitra/desa bisa menyiapkan lahan/lokasi yang sesuai dilengkapi dokumen badan usaha atau badan hukum. “Kami akan melakukan survei lapangan untuk melihat kelayakan dari omzet dan jarak dengan SPBU atau lembaga penyalur Pertamina yang telah dibangun sebelumnya. Setelah itu, pengurusan administrasi perizinan ke Pemda. Selanjutnya mengajukan desain dan pembangunan. Tahap akhir, kontrak kerja sama dengan Pertamina antara 10 – 20 tahun,” ungkap Mas’ud seraya memastikan, Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelola Pertashop dan akan menghadirkan produk dengan harga dan kualitas dijamin sama. Dengan konsep ini kita harapkan keberadaan Pertamina makin terasa manfaatnya dalam menyebarkan energi baik dengan harga dan kualitas terjangkau.

Hal tersebut dipertegas Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Dr. Nata Irawan. “Dari 7.196 kecamatan di Indonesia, kami sepakat mendirikan outlet Pertashop di 3.827 kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM. Selain bisa meningkatkan perekonomian desa, kehadiran Pertashop diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan keuangan desa. Intinya, kami ingin mensejahterakan masyarakat desa. Jangan pernah melakukan hambatan khususnya terkait perizinan. Program ini murni untuk kesejahteraan masyarakat desa dan tidak digunakan untuk kepentingan politik,” tuturnya.

Kepala Dinas PMD Bali Putu Anom Agustina memastikan, pembangunan ekonomi tak hanya di wilayah kota tapi juga di desa. Untuk itu, semua komponen bangsa harus bahu membahu mewujudkan hal tersebut, mulai dari rangkaian kebijakan ekonomi yang sistematis dan berorientasi pada kepentingan masyarakat hingga upaya mendorong produktivitas masyarakat agar masyarakat desa mandiri melalui peningkatan kualitas perekenomian”.

Direktur Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa Aferi S. Fudail juga menyatakan dukungan Kemendagri untuk program Pertashop merambah desa. “Kami mendorong pemerintahan desa di setiap provinsi untuk dapat menerapkan tatalaksana pemerintah daerah bersinergi dengan Pertamina sehingga kebutuhan masyarakat desa dapat berkembang dan perekonomian meningkat menjadi desa yang modern”.

Ketua APRINDO (Asosiasi Pelaku Usaha Retail Seluruh Indonesia) Roy Nicholas Mandey menyatakan hal yang sama. Dengan total anggota 50.000 toko modern, pihaknya mendukung kehadiran Pertashop di desa. “Sebagai bagian dari sinergi, kami siap memosisikan diri sebagai gerbong, lokomotifnya adalah produk-produk BBM dan LPG yang dijual. Selain itu, ke depannya kami akan menyerap produk desa tersebut dan kami distribusikan ke wilayah lain sehingga berkembang lebih maksimal,” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved