Technology Trends

Pertamina Jadikan Digitalisasi sebagai Backbone Perusahaan

Pertamina Jadikan Digitalisasi sebagai Backbone Perusahaan
Launching secara simbolis Komitmen Improvement Layanan dan Implementasi Shared Services di seluruh Pertamina Grup.

Transformasi digital menjadi kunci sukses Pertamina untuk terus bersaing di kancah global. Sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia, Pertamina telah membangun sistem operasional digital yang dikenal dengan Shared Services (SS).

SS Pertamina diklaim menjadi salah satu SS yang terbesar di Indonesia. Sejak dibangun pada 2018, hingga saat ini SS Pertamina telah memiliki 49 layanan dan diimplementasikan di lebih dari 50 entitas bisnis, dengan total lebih dari 147.000 stakeholder Pertamina yang terdiri dari para customer eksternal, vendor serta para pekerja Pertamina.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan terus menggelorakan digitalisasi sebagai tulang punggung perusahaan di seluruh bisnis secara terintegrasi.

“Langkah pertama adalah membuat digitalisasi sebagai backbone. Dengan ini kegiatan operasional perusahaan bisa lebih cepat dan tim yang ada kita kerahkan untuk analisa data. Tanpa adanya digitalisasi pada backbone, maka proses bisnis akan terkendala pada eksekusi,” ujar Nicke.

Ia menambahkan, pembentukan shared services adalah tahap pertama. Setelah terbentuk, Pertamina akan mengukur produktivitas kinerja, hingga operasionalnya. Selanjutnya adalah fungsi shared service sebagai profit center, sehingga bisa berkontribusi ke market Pertamina, bahkan Instansi lainnya.

“Dengan begitu, produktivitas efisiensi akan lebih berdampak kepada pencapaian perusahaan. Jangan lupa untuk selalu kita melakukan benchmark dan mengukur sudah sejauh mana efektifitas dan impact-nya terhadap perusahaan,” imbuh Nicke.

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Persero Dedi Sunardi menjelaskan, program shared service tidak terlepas dari perjalanan Pertamina untuk restrukturisasi organisasi holding dan subholding. Menurutnya, banyak pekerjaan yang berulang sehingga membuat pekerjaan menjadi tidak efisien. Untuk itu, digitalisasi menjadi jawabannya.

“Oleh karenanya, kita bangun shared services secara bertahap. Dari program ini yang sudah dicapai adalah SLA (Service Level Agreement) layanan terhadap perwira. Mudah-mudahan SLA yang kita capai bisa terus ditingkatkan dan disempurnakan,” ujar Dedi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved