Management Trends zkumparan

Pertamina RU II Tingkatkan Ketahanan Stok BBM Nasional

Pertamina RU II Tingkatkan Ketahanan Stok BBM Nasional
Launching program loading baru BBM Solar 2000 KL/Jam. (Foto: Pertamina)

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai mengembangkan sistem baru guna memangkas angka Berthing Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat pemakaian dermaga, melalui modifikasi jalur dari tangki timbun BBM di Kilang menuju kapal.

Pengapalan perdana produk BBM solar menggunakan sistem loading baru ini dilaksanakan di dermaga (Jetty) 1 RU II Dumai, Minggu (10/2/2019). General Manager Pertamina RU II Dumai, Nandang Kurnaedi, memimpin langsung kegiatan ini bersama dengan Kapten dan awak kapal Bull Flores sebagai yang pertama kali merasakan inovasi ini. Kegiatan ini dilakukan guna mengoptimalkan upaya Pertamina dalam mewujudkan efisiensi dan efektifitas di berbagai lini usaha.

“Sebagai kilang yang memasok hingga 20% kebutuhan energi nasional, inovasi sekecil apapun dapat berdampak besar bagi bisnis Pertamina,” kata Nandang.

Nandang menambahkan, sebelumnya loading rate berada di angka 1.200 KL/jam, kini dapat mencapai angka 2010 KL/jam. Sementara penghematan waktu bisa digenjot hingga 60%. Ia juga menjelaskan loading rate dapat ditingkatkan melalui modifikasi jalur existing serta penambahan jalur baru ex produk kerosene.

Dengan demikian, Integrated Port Time (IPT) atau waktu yang dibutuhkan kapal untuk berlabuh di Jetty Pertamina dapat diturunkan. Occupancy Jetty pun menurun dari semula 90% kini berada di angka 75% sehingga dapat dioptimalkan untuk keperluan operasional kapal lainnya.

“Penuruan IPT memiliki imbas yang beragam di berbagai aspek, khususnya efisiensi waktu dan pendanaan. Belum lagi dengan lebih cepatnya produk jadi disalurkan ke kapal, kilang dapat memproduksi lebih banyak BBM untuk mengisi ruang kosong di dalam tangki penyimpanan produk,” ujar Nandang.

.Terkait produksi BBM di kilang, Nandang mengatakan jika sebelumnya produksi BBM jenis solar di RU II Dumai berkisar di angka 2.600 ribu barel per bulan, dengan adanya tambahan ruang kosong di tangki penyimpanan, kini RU II dapat menggenjot produksi solar menjadi 3.300 ribu barel per bulannya.

“Sebagai negara yang memiliki tingkat penggunaan BBM yang tinggi, kami percaya inovasi ini dapat meningkatkan ketahanan energi nasional. Ke depannya, inovasi-inovasi serupa yang low effort namun high impact seperti ini akan terus kami kembangkan,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved