Technology Trends zkumparan

Pertumbuhan Bisnis First Media Masih Double Digit

Pertumbuhan Bisnis First Media Masih Double Digit

Director of Enterprise Sales PT Link Net Tbk (First Media), Sutrisno Budidharma.

Di era disrupsi ini, tiap perusahaan dituntut untuk terus berinovasi agar mengikuti perkembangan zaman. Tantangan itu juga dihadapi oleh PT Link Net Tbk. (First Media).”Dari waktu ke waktu, kami terus mengikuti kebutuhan customer. Kami sering mengedukasi kepala bidang/divisi suatu pemerintahan mengenai konsep terbaik First Media, misalnya tentang smart city. Kami juga sering mengunjungi daerah-daerah, seperti Medan, Bandung, Bogor,” ujar Sutrisno Budidharma, Director of Enterprise Sales PT Link Net Tbk.

Inovasi yang telah dilakukan First Media antara lain: desain jaringan yang redunden, jika mati satu yang lain masih hidup. Selain itu, First Media melayani total solution yang dapat dilakukan pada portal dan dapat dilihat beritanya di portal tersebut. Inovasi lainnya, internet dengan kecepatan mencapai 1GB, High Definition (HD), 4K Channel, OTP (CatchPlay dan HOOQ), dan First Media X (aplikasi khusus pelanggan First Media untuk pelanggan menonton di gawai).

Sutrisno menjelaskan, layanan Triple Play dari First Media berbasis teknologi pita lebar digital mencakup jasa akses internet berkecepatan tinggi tanpa batasan (Fastnet), TV kabel digital (HomeCable), dan komunikasi data untuk aplikasi bisnis dan komersial (DataComm). Berbagai layananan itu dinikmati oleh pelanggan korporasi dengan porsi 14-17%. Targetnya, hingga akhir tahun 2018 meningkat 15% dari jumlah sebelumnya.

Hingga kuartal II tahun 2018, jumlah pelanggan First Media mencapai 13.100 dan total jaringan rumah terkoneksi bertambah 42 ribu. Perseroan memperluas jaringan dengan lebih dari 42.000 rumah baru terkoneksi, sehingga total jaringan menjadi 2,076 juta pada semester I/2018.

Dari segi keuangan, meskipun kondisi pasar sedang ketat, pendapatan First Media meningkat 11,8% menjadi Rp1,845 triliun. Laba usaha meningkat 11,5% menjadi Rp737,8 miliar, laba bersih meningkat 11,5% menjadi Rp546,8 miliar. Target pendapatan yang dibidik hingga akhir tahun 2018, naik 12-14%. “Secara growth, pertumbuhan First Media masih double digit,” dia mengklaim.

Perihal persaingan bisnis, Sutrisno mengaku jumlah kompetitor atau bisnis serupa First Media di Indonesia hanya ada sekitar 3-4 pemainsaja. Menurutnya, TV satelit bukan sesuatu hal yang menjadi kompetisi bagi First Media. “Kami selalu melihat kompetitor merupakan sebuah feedback yang positif agar dapat terus tumbuh dan berinovasi. Ujung-ujungnya customer akan menentukan mana kualitas yang terbaik,” ungkapnya. Ia juga yakin hingga saat ini layanan First Media masih yang terbaik.

Beberapa kiat yang diperhatikan dalam bisnis First Media, yakni empat pilar. Pertama, accessibilty yang memberikan kemudahan customer dalam berkomunikasi dengan First Media. Kedua, speed dalam proses layanannya. Ketiga, SDM yang handal dan selalu ramah pada konsumen. Keempat, total solution melalui produk yang beyond of customer expectation untuk menciptakan generate revenue. Empat pilar itu menjadi kiat-kiat untuk mendorong inovasi produk untuk membuat pelanggan nyaman.

Reportase: Chandra Maulana

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved