Trends

Perusahaan Rintisan Ini Bantu UMKM Kelola Beban Operasional Lebih Efisien

Perusahaan Rintisan Ini Bantu UMKM Kelola Beban Operasional Lebih Efisien
Sumber foto dari website Bioma

Salah satu kegiatan usaha yang butuh ditangani secara efektif dan efisien adalah operasional perusahaan. Bioma, melihat UMKM membutuhkan jasa yang dapat mengurangi beban operasional usahanya. Sehingga mereka bisa fokus mengelola strategi bisnisnya.

Bioma menawarkan solusi sewa berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari alat-alat kantor, stationery, perabotan, hingga perlengkapan logistik dan dapur. Intinya Bioma membantu pelaku usaha agar lebih efisien pengelolaan beban operasional, seperti biaya pemasangan, perbaikan, dan maintenance.

Arlo Erdaka, Co-founder dan CEO Bioma menjelaskan, jasa Bioma bisa dimanfaakan dengan sistem langganan agar pelaku bisnis dan startup bisa mengakses semua kebutuhan bisnis mereka, seperti sewa perlengkapan restoran, perabot, barang elektronik, peralatan kantor, dan sebagainya.

Sistem seperti ini akan membantu perusahaan untuk meminimalisir capital expendituretanpa perlu repot mengelola aset-aset yang dimiliki. Saat ini Bioma didukung lebih dari 1.000 SKU produk yang siap disewa. Para klien bisa memilih produk melalui katalog Bioma.id ataupun mengajukan request aset bisnis tertentu kepada tim sales. Jika barang tersebut belum tersedia di katalog, tim Bioma kan memberikan proposal harga sewa kepada klien.

Setelah disetujui, startup ini pun kemudian akan mengurus semua aspek yang berkaitan dengan pengecekan kualitas, pengiriman, dan maintenance barang, termasuk jasa reparasi jika terjadi kerusakan aset di kemudian hari. Lalu, ketika masa sewa sudah selesai, Bioma akan melakukan penjemputan barang tersebut di lokasi klien.

Saat ini Bioma mengelola lebih dari 20.000 klien dengan komposisi terbangak di sektir F&B yang hendak membuka outlet baru. Klien F&B ini bisa menyewa perlengkapan dapur, restoran, dan back office, sehingga dapat berekspansi lebih cepat dengan modal yang lebih rendah.

“Selain itu, kami juga banyak melayani perusahaan yang hendak menyediakan peralatan laptop dan perabotan kantor,” tambah Arlo.

Beberapa klien Bioma diantaranya adalah: Sekolahmu, Pashouses, Mamikos, Transfez, dan berbagai jaringan restoran di Indonesia. Ke depannya, Bioma berencana untuk terus mengeksplorasi bidang industri yang berpotensi tinggi, seperti sektor olahraga, alat konstruksi, dan perlengkapan pergudangan.

Bioma yang didirikan oleh tiga orang ini mengikuti program inkubasi Startup Studio Indonesia Batch 5, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Langkah ini diambil karena mereka memahami sebagai perusahaan rintisan butuh dukungan ekosistem yang baik untuk bertumbuh dan sustain.

“Selama empat bulan pelatihan, kami benar-benar merasa terbantu karena dapat berkenalan dengan para Coach dan Advisor yang sudah pernah melalui tahap yang sedang Bioma lalui sekarang. Ini merupakan shortcut tersendiri bagi kami untuk menghindari kesalahan dan fokus pada jalur profitability yang tepat,” kata Melvin Juwono, Co-founder dan COO Bioma.

Pertama kali dicetuskan pada awal tahun 2022, Bioma merupakan ekspansi dari bisnis penyewaan perlengkapan bayi bernama Babyloania yang dirintis oleh Arlo dan dikembangkan secara bootstrapping sejak 2014. Berdasarkan pengalaman membesarkan Babyloania ini, tim Bioma mendapatkan insight bahwa ada permintaan tinggi untuk penyewaan segala macam perlengkapan bisnis.

Nama Bioma sendiri terinspirasi dari ilmu ekologi yang berarti habitat beragam pada suatu tempat. Analoginya, perusahaan ingin menyediakan berbagai kebutuhan dengan mudah dan terjangkau untuk beragam habitat atau ekosistem bisnis.

Tim pendiri Bioma bertemu ketika bersama-sama membesarkan Listee, platform penyedia layanan manajemen penjualan di media sosial, yang telah diakuisisi Yummy Corp. Saat itu Melvin Juwono, Gideon Tjahjono, Obed Tandadjaja, dan Marcel Christianis merupakan pendiri Listee, sementara Arlo berperan sebagai advisor.

Melvin aktif membangun Listee sambil menuntaskan program studi Master di Stanford, sementara Arlo merupakan entrepreneur in residence di Irongrey, perusahaan investasi dari Korea Selatan yang berinvestasi di sektor teknologi. Obed sebagai bekerja sebagai Senior Software Engineer di Google.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved