Executive Producer Pesbuker ANTV, Yudi Suksmono, menjelaskan program komedi Pesbuker yang menjadi ikon ANTV.

Program Pesbuker besutan ANTV yang ditayangkan sejak tahun 2011 berhasil menjadi acara primadona di televisi swasta yang dimiliki oleh Keluarga Bakrie ini. Kehadiran Pesbuker menjadi sajian baru di tengah hiruk pikuk program televisi yang telah ada. Mengusung konsep komedi dengan memasang tiga bintang utama, yaitu Raffi Ahmad, Olga Syahputra (Alm.), dan Jessica Iskandar sebagai center of attention, menjadi formula awal program Pesbuker.

Bekerjasama dengan production house Ekomando milik Eko Patrio, ANTV duduk bersama mengolah Pesbuker sedemikian rupa. Menurut Executive Producer Pesbuker ANTV, Yudi Suksmono, berbagai perubahan telah dilakukan pada program ini dari tahun ke tahun. “Namun, tetap mengusung benang merah komedi dengan menampilkan artis-artis lain di luar komedian yang telah ada. Pesbuker berhasil menjadi sajian program televisi dengan share yang tinggi,” ujar Yudi.

Tahun 2014 menjadi titik balik Pesbuker dengan kehadiran serial “Mahabharata” asal India di ANTV. Menurut GM Marketing Communication ANTV Monica Desideria, kehadiran serial “Mahabharata” memberi kesempatan ANTV untuk mengemas berbagai acaranya dengan mendatangkan bintang-bintang India, termasuk di program Pesbuker. “Itu juga menjadikan ciri khas Pesbuker dibandingkan dengan acara-acara lainnya. Mereka (artis India) yang ada di serial ANTV akan selalu hadir di Pesbuker,” lanjutnya. Penambahan karakter ini memberikan ide kreatif bagi tim Pesbuker ANTV untuk mengemasnya lagi lewat komposisi yang baru.

Berbagai sketsa yang hadir di Pesbuker merupakan hasil kreatif tim dalam hal pengembangan program yang disesuakan dengan tren masa kini. ‘Rumah Miring’ dan ‘Kamar Gelap’ menjadi contoh sketsa dari pengembangan acara Pesbuker. Lewat sketsa-sketsa garapan tim, Pesbuker berusaha menggabungkan komedi dengan challenge. “Hadirnya sketsa ini mampu menaikan rating Pesbuker selama setahun ini,” ujar Yudi. Pengemasan komedi ala Pesbuker ini berhasil mengantarkan program ini meraih Panasonic Gobel Award empat kali berturut-turut sejak 2013 sebagai Program Komedi Terbaik.

Keberhasilan yang diraih Pesbuker itu mengantarkannya menjadi ikon ANTV. Kehadiran Pesbuker sebagai tontonan keluarga memberikan alternatif hiburan komedi yang dapat dinikmati tanpa batasan umur. “Sejauh ini rating Pesbuker cukup bagus dibandingkan program sejenis lainnya. Naik turun pasti kita alami namun secara umum kita memiliki posisi yang bagus. Kondisi ini tetap memacu kita untuk memberikan sajian terbaru pada Pesbuker. Kita terus berfikir bagaimana kita tetap menjadi yang nomor satu,” Yudi menerangkan.

Menurut Senior Manager Marketing Communication ANTV Eko Yuwono, share Pesbuker mencapai angka 12. Angka ini menunjukkan posisi Pesbuker di atas rata-rata. “Pesbuker berada di nomor satu pada slot program untuk acara sejenis,” ia menegaskan. Dari sisi bisnis, program Pesbuker mampu menciptakan built in dengan brand yang ingin dipasarkan lewat program ini. Banyak produk dari brand tertentu diramu sedemikian rupa bersama sketsa Pesbuker agar tak terlalu hard selling.

Konsistensi dan prestasi Pesbuker tak lepas dari tim yang solid dalam membangun program ini dari awal. Menurut Monica, Pesbuker membangun semangat keluarga besar dengan semua yang terlibat, baik tim, artis, dan penonton setianya. “Selain itu, Pesbuker selalu mengangkat tema yang up to date dalam keseharian masyarakat indonesia. Perkembangan yang terjadi di sekitar menjadi point of view Pesbuker dalam kemasan komedi,” Monica bercerita.

Lewat Pesbuker, ANTV berusaha membangun bonding dengan para penonton setianya, berusaha melibatkan penonton dalam program ini menjadi bentuk penghargaan untuk masyarakat luas yang telah mendukung program acara ANTV selama ini. “Mereka, individu atau komunitas boleh terlibat langsung dalam acara Pesbuker. Kami sangat open untuk kesempatan ini,” ujar Monica, mantan pembawa acara Lensa Olahraga ANTV ini.