Marketing Technology Trends zkumparan

Platform Chatbot dengan AI dari Kata.ai

CEO & Co-founder PT YesBoss Group Indonesia, Irzan Raditya.

Habis YesBoss, terbitlah Kata.ai. Perusahaan rintisan terdahulunya yang bernama YesBoss ini sempat hits ketika awal hadir tahun 2015-2016 dengan menawarkan layanan asisten pribadi. Aplikasi ini disukai oleh masyarakat Jakarta yang cukup sibuk. Tapi sayangnya tahun lalu, tepatnya 31 Oktober 2016, YesBoss resmi menutup layanannya.

Pria di balik YesBoss, adalah Irzan Raditya. CEO & Co-founder PT YesBoss Group Indonesia ini mempersiapkan konsep bisnis baru di saat yang bersamaan berupa layanan B2B dengan membuat platform chatbot untuk perusahaan. Produk percakapan dengan menggunakan Artificial Intellegence (AI) buatan mampu menghubungkan perusahaan dengan jutaan konsumennya, sehingga lahirlah Kata.ai pada 14 Oktober 2016, di bawah naungan PT yang sama.

Pengalaman Irzan di perusahaan teknologi tak perlu diragukan lagi. Pria degan gelar Bachelor of Science (B.Sc.) di bidang Computer Science asal Hochschule für Technik und Wirtschaft-Berlin ini pernah dua tahun menjadi Head of Mobile Yourdelivery GmbH (Lieferando) dan Head of Mobile Product Takeaway.com. Kata.ai mulai memfokuskan diri sebagai startup teknologi yang mengimplementasikan AI di sektor bisnis. “Saya yakin bahwa implementasi Kata.ai dapat berkembang menjadi produk lain untuk konsumen. Dalam mengembangkannya, Kata.ai didukung Jim Geovedi yang juga seorang pakar NLP (neurol language processing) dan juga keamanan IT,” ungkapnya.

Versi awal dari Kata.ai menawarkan dialogue engine dengan Pengolahan Bahasa Alami atau NLP yang memungkinkan para pelaku bisnis mewujudkan persona merek mereka lewat chatbot. “Beragam aktivitas percakapan melalui chatbot dapat dilakukan. Mulai dari pemasaran produk, transaksi jual beli hingga pengumpulan data perilaku konsumen melalui media sosial dan aplikasi pesan yang umum digunakan di Indonesia,” jelas Irzan. Salah satu klien terbesar Kata.ai adalah Telkomsel. Melalui Accenture, Kata.ai mengembangkan layanan Veronica Virtual yang dapat melayani pelanggan melalui chatbot di Line, Telegram dan aplikasi pesan Facebook.

Menurutnya, engagement pelanggan dengan perusahaan dapat diraih dengan layanan ini yang diberikan Kata.ai ini. Saat ini Kata.ai juga mengembangkan teknologi Bot Studio Platform yang merupakan peranti lunak berbasis web bagi developer yang ingin membangun chatbot mereka sendiri dengan NLP (Neural Language Processing) dari Kata.ai. Teknologi asisten digital sangat berpotensi di masa depan karena budaya perusahaan di Indonesia lebih memilih menyampaikannya melalui perwakilan jika terjadi masalah atau pertanyaan seputar produk dan layanannya.

Selain itu, teknologi SaaS (Software as a Services) yang terdapat pada Kata.ai mampu membantu para pelaku bisnis untuk memahami perilaku konsumen lebih mendalam. “Denagan teknologi ini, kualitas hubungan merek dengan konsumennya akan terbangun. Pertumbuhan pengguna aplikasi pesan di Indonesia begitu pesat, dari sinilah dapat digarap potensi yang luar biasa untuk perusahaan mendekatkan diri dengan konsumennya,” ungkapnya. Nantinya Kata.ai akan dilakukan pengembangan menjadi platform NLP dalam bahasa Indonesia yang kaya akan berbagai fitur.

Irzan belajar banyak saat dirinya mengelola YesBoss sebelumnya. Melalui YesBoss, dirinya belajar banyak tentang bagaimana konsumen Indonesia ingin dilayani, terutama melalui percakapan teks. “Melalui YesBoss kami memahami kompleksitas bahasa Indonesia saat bertukar pesan. Pengalaman ini memberikan kami keunggulan dalam memahami dan mendesain platform AI melalui data perilaku jutaan percakapan lebih dari 50 ranah komersial,” terangnya.

YesBoss sebelumnya telah bekerja sama dengan perusahan besar di Indonesia seperti Infomedia Nusantara (Grup Telkom) dan Microsoft. Tak heran jika platform terbarunya, Kata.ai, berhasil dilirik venture capital untuk mau mengucurkan dana Seri A untuk start-up ini. Agustus 2017, Kata.ai berhasil meraih pendanaan dari Trans-Pacific Technology Fund bersama kelompok investor lain sebesar US$3,5 juta atau setara dengan Rp46,5 miliar. Dana dari investor digunakan perusahaan untuk meningkatkan pelayanannya dan rencananya menembus pasar baru di Asia yang dimulai dari Asia Tenggara dan Taiwan.

Upaya ini membawa prestasi yang membanggakan bagi Kata.ai yang mampu meningkatkan pendapatannya sebesar 30 kali lipat dalam waktu satu tahun. “Keberhasilan Kata.ai membangun usahanya berkat pemanfaatan yang tepat dalam pengelolaan AI untuk memperkuat interaksi brand dengan pelanggannya. Ini menjadikan kami perusahaan AI nomor satu di Indonesia,” bangganya. Kata.ai berencana akan mengalokasikan dana baru pada sektor penelitian dan pengembangan. Rencana ini diharapankan dapat memperbesar jangkauannya di pasar Indonesia sembari memperluas penawarannya.

www.Swa.co.id

Reportase: Herning Banirestu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved