Management Trends

PLN Investasi Rp 721 Miliar Untuk Pulau Terluar Indonesia

Untuk mengurangi krisis listrik di sejumlah pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T), yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), PLN lewat Kanwil Riau Kepri terus melakukan penambahan mesin pembangkit tenaga diesel.

Bahkan hingga saat ini total investasi untuk di Kepri sudah mencapai Rp 721 miliar. Tidak saja melakukan penambahan mesin diesel, saat ini PLN juga memanfaatkan mesin pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau Solar Cell. Hal ini dilakukan mengingat suplai matahari di pulau-pulau lebih optimal dibandingkan di lokasi daratan.

“Suplai matahari yang lebih optimal, PLTS juga simpel dan tidak terlalu banyak mengeluarkan kos seperti pembelian bahan bakar. Namanya di pulau terluar, tranfortasi merupakan kendala utama yang membuat tidak maksimalnya pelayanan terhadap pelanggan,” kata Manager SDM dan Umum PLN Kanwil Riau Kepri, Dwi Suryo Abdullah.

Menurut Dwi, untuk penggunaan PLTS atau Solar Cell di Kepri baru dilaksanakan di dua pulau, yakni Pulau Sugi Bawah, Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dan Pulau Siantan Desa Rintis, Siantan Kabupaten Anambas.

Kedua PLTS ini dipergunakan mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB atau lebih kurang sembilan jam, dengan daya bangkit rata-rata 65 kW maka dalam satu bulan rata rata mampu memproduksi listrik 17.500 kWh.

Namun untuk di pulau Moro, daya bangkitnya lebih besar dari Pulau Siantan, yang rata-rata bisa mencapai 150 kW, yang tentunya jaun lebih hemat dari dari pengunaan diesel di pulau Siantan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved