Management Technology Trends zkumparan

Pos Indonesia Investasi Rp 880 Miliar Untuk Infrastruktur Teknologi

PT Pos Indonesia melakukan inovasi bisnis dengan menghadirkan layanan O-Ranger untuk jemput paket dari konsumen. (foto: Jeihan Kahfi/SWA)

PT Pos Indonesia (Persero) semakin gencar berinvestasi di tahun 2018 sebagai upaya transformasi bisnis menjadi perusahaan yang lebih modern. Nilai investasi yang dianggarkan Pos Indonesia tahun ini sebesar Rp 880 miliar untuk pengembangan infrastruktur dan teknologi.

Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono, mengungkapkan, perubahan lanskap bisnis dan disrupsi digital menjadi pendorong utama bagi Pos Indonesia agar relevan kembali dalam persaingan bisnis yang baru. “Pos Indonesia memiliki infrastrutkur yang memadai dalam pengiriman barang. Tinggal bagaimana mengubah infrastruktur tersebut menjadi relevan dengan kebutuhan konsumen seperti transaksi e-commerce,” ujar Gilarsi di Jakarta, (11/1/2018).

Pengembangan teknologi dilakukan Pos Indonesia untuk menjadi tulang punggung logistik e-commerce Indonesia. Gilarsi mengatakan bahwa pasar e-commerce di Indonesia masih di bawah dua persen dari total nilai perdagangan retail domestik, sementara penetrasi e-commerce di China sudah sekitar 17%.

“Apabila mengantisipasi penetrasi pertumbuhan e-commerce Indonesia dari dua persen ke 20 persen, artinya terdapat peningkatan volume pengiriman barang sebanyak 10 kali lipat. Kalau sekarang kapasitas Indonesia mampu menangani 2 juta kiriman paket per hari, artinya kalau tumbuh 20 % akan ada 20 juta paket per hari. Harus ada investasi yang berani untuk mengubah infrastrukturnya,” tambahnya.

Pada tahun 2017, Pos Indonesia mampu melayani pengiriman sebanyak 180 ribu paket per hari. Sementara tahun ini telah meningkat menjadi 280 ribu paket per hari. Adapun Pos Indonesia membangun pusat logistik di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dengan automatic sorting machine yang mampu menyortir 3.000 paket per jam. Dan tahun ini ditargetkan akan ada delapan processing center yang dibangun.

Pada kesempatan yang sama Agus F. Handoyo Direktur Jasa Kurir menuturkan pada tahun 2017 volume pengiriman surat menurun 18 persen, sementara volume pengiriman paket tumbuh 36-38 persen. “Driver-nya adalah teknologi digital. Banyaknya kiriman dari e-commerce tidak hanya tumbuh eksponensial tetapi eksplosif,” katanya.

Lalu, pada tahun 2018 ini Pos Indonesia memperkenalkan layanan menjemput paket dari pelanggan melalui tim O-Ranger. “Bulan Januari ini terdapat 2.000 O-Ranger di seluruh Indonesia. Target tahun ini mencapai 5.000 tim O-Ranger yang akan ditempatkan di pusat perbelanjaan, perumahan dan perkantoran di seluruh Indonesia untuk membantu pelanggan dalam mengirim barang,” ungkap Charles Sitorus, Direktur Informasi dan Teknologi Pos Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved