Marketing Trends

Produk Onogra Dipasarkan di Dalam Negeri dan Ekspor

Keanekaragaman tanaman obat yang dimiliki Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan produk berbahan herbal yang semakin meningkat. “Jika ini bisa dilakukan dengan optimal akan berdampak positif pada perekonomian nasional dan mendukung kemandirian industri obat berbahan herbal,” ujar CEO Nucleus Farma, Edward Basilianus.

Menurutnya, tren penggunaan bahan alam, khususnya obat tradisional di masa pandemi Covid-19 merupakan momentum emas bagi masyarakat untuk kembali mencari dan menggunakan rempah-rempah asli Indonesia. “Hal ini juga menjadi peluang bagi para peneliti untuk dapat mengembangkan hasil risetnya serta memacu para produsen untuk lebih fokus mengembangkan produk berbasis herbal,” kata Edward lagi.

Itulah sebabnya Nucleus Farma juga tiada henti berinovasi memperkenalkan produk-produk herbal untuk kesehatan. Baru-baru ini misalnya merilis Onogra buat keramonisan suami istri. Sebelumnya Nucleus Farma sudah meluncurkan obat flu alami yaitu Hercolgen dan suplemen Onoiwa dengan varian Onoiwa Plus, Onoiwa MX, Onoake, dan Onogate Capsule. Onoake merupakan obat berbasis ekstrak daun kelor (Moringa oleifera), sementara Onogate berbasis teripang (Stichopus variegatus). Onoake bermanfaat sebagai suplemen dan sumber energi alami, asam amino, anti oksidan, anti kanker, anti inflammatory, serta menjaga kesehatan darah. Adapun Onogate bermanfaat antara lain untuk meringakan radang, nyeri, kaku atau bengkak pada persendian.

Nucleus Farma juga telah meluncurkan produk Rafa Khomsah dengan menggunakan bahan baku antara lain jintan hitam (Nigella sativa) dan beras merah. Produk ini terinspirasi dari hadis Nabi Muhammad SAW. Rafa Khomsah cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menunaikan ibadah Haji atau Umroh di Tanah Suci.

Edward menjelaskan alasan kehadiran Onogra karena saat pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan orang di luar rumah, membuat banyak orang stres termasuk suami istri. Pasangan ini serumah bersama selama berjam-jam menghabiskan waktu di masa pandemi, sehingga agar tidak bosan, Nucleus Farma melalui PT Natura Nuswantara Nirmala memberikan solusi untuk kondisi tersebut.

“Menurut data dari Asian Journal of Andrology, prevalensi disfungsi ereksi di usia 20 hingga 29 tahun cukup mengejutkan yakni mencapai 15,10%, untuk usia 30-39 tahun penderita disfungsi ereksi mencapai 29,60%. Hal tersebut tentu perlu diperhatikan solusi yang tepat dalam penanganannya,” jelas Edward.

Edward mengklaim, Onogra merupakan produk berbahan dasar alami yang mengandung ekstrak eurycoma longifolia radix/ pasak bumi, pimpinella pruatjan radix/purwoceng, tribulus terrestris fructus, zingiber officinale rhizome/jahe dan areca catechu seed/ biji pinang.

Beberapa keistimewaan produk ini, diklaim Edward antara lain memiliki paten dan terbukti di uji klinis memberikan efek afrodisiak. “Onogra telah diuji klinis dan berdasarkan hasil uji lab, tidak mengandung bahan kimia obat seperti sildenafil nitrate, vardenafil, ataupun tadafil. Onogra juga telah mendapatkan sertifikat halal, MUI, registrasi nomor dari BPOM dan diproduksi di FDA registered fasilitas.

Produk ini tidak hanya memenuhi pasar dalam negeri, tapi juga diekspor ke beberapa negara Barat dengan brand yang berbeda sebagai produk aphrodisiak.

Dari hasil kajian di atas Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed, ahli Farmakologi Bahan Alam menyimpulkan bahwa Onogra berkhasiat meningkatkan gairah, mengencangkan kulit dan otot, menambah stamina dan vitalitas, memperlancar aliran darah, menambah kuat alat vital, memaksimalkan fungsi dan memperbaiki kualitas sperma. “Jadi, Onogra dapat membantu penyintas Covid-19 untuk kembali bersemangat dalam kehidupan yang harmonis bersama pasangan,” ujar Edward.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved