Management Trends

Prosa.ai Perluas Layanan ke Segmen B2C

Prosa.ai Perluas Layanan ke Segmen B2C

Prosa.ai yang berfokus dalam pengembangan produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP) untuk B2B, kini melihat kesempatan untuk mulai menggarap pangsa pasar B2C. Salah satu produk solusi terbarunya untuk menjangkau segmen ini adalah SaaS Text-to-Speech (TTS), sebuah solusi berbasis cloud yang dapat memenuhi kebutuhan dalam mengubah teks menjadi suara.

Teguh Eko Budiarto, Co-founder & CEO Prosa.ai mengatakan, dengan banyaknya kebutuhan masyarakat akan produk-produk digital berbasis AI, pihaknya melihat kesempatan untuk mulai menggarap pangsa pasar B2C yang dimulai dengan melebarkan pasar produk TTS, terlebih lagi saat ini semakin banyak bermunculan content creator di Indonesia yang membutuhkan audio voice over yang berkualitas.

“Kami melihat banyaknya permintaan dari user individu atau non-enterprise untuk produk Text-to-Speech kami yang berbasis cloud, yang memungkinkan user dapat mensintesis naskah teks-nya dengan cepat, mudah, dan ekonomis. Pengguna hanya cukup mengunggah atau mengetik teks yang ingin diubah menjadi suara pada https://tts.prosa.ai/, dalam waktu beberapa detik tulisan akan dikonversi menjadi ucapan atau suara,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip SWA Online (22/09/2021).

Ia melanjutkan, berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh tim Prosa TTS, penggunaan kebutuhan audiobook menempati posisi pertama dengan persentase sebesar 24% dari total generasi audio. Untuk mengakomodir kebutuhan penggunaan tersebut, Prosa juga menciptakan suara yang didesain khusus untuk audiobook berbahasa Indonesia yang diberi nama karakter Dini.

Karakter suara Dini ini dianggap sangat cocok untuk bercerita, karena Dini mempunyai gaya bicara lirih dan penuh penghayatan. Selain itu, akurasi dan prosodi pengucapannya telah ditingkatkan menjadi lebih baik. Tak hanya itu, Prosa.ai juga meningkatkan inovasinya dengan menghadirkan karakter suara-suara lainnya seperti, suara Dimas (laki-laki) dengan gaya bicara formal, Dimas dengan gaya bicara ekspresif, dan Ocha (perempuan) dengan gaya bicara ramah.

Menurut Teguh, penggunaan model suara Dimas & Ocha ini lebih cocok pada pembacaan berita (news narrator) dan voice-over. “Teknologi Text-to-Speech memang bukanlah hal yang baru. Meski begitu, Prosa TTS memiliki keunggulan lainnya dibanding produk Text-to-Speech lainnya, seperti model-model suara yang dihasilkan oleh Prosa TTS itu unik, tidak bisa ditemukan di produk Text-to-Speech lainnya. Selain itu, kamus tata bahasa Prosa TTS juga selalu kami perbarui sehingga dapat meminimalisir kesalahan pengucapan,” tambah Teguh.

Produk ini juga dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang memudahkan pengguna, yaitu Speech Synthesizer (penyintesis ucapan) yang membantu memudahkan pengubahan teks tertulis menjadi sebuah ucapan. Human-sounding voices merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna dapat memilih karakter suara dan gaya bicara manusia yang natural.

Kemudian, voice tuning adalah fitur yang dapat menyesuaikan tinggi rendahnya nada serta mengatur kecepatan berbicara. Terakhir, Flexible Audio File yaitu fitur yang dapat menghasilkan audio dalam berbagai format (WAV, MP3 dan OPUS) sehingga pengguna dapat memutar, menyimpan atau mengunding audio tersebut.

“Prosa TTS ini dapat dinikmati secara gratis. Selain paket gratis, pengguna dapat berlangganan paket berbayar berbasis kuota, mulai dari paket Lite dengan harga Rp 50 ribu hingga paket Business dengan harga Rp 900 ribu selama masa promo berlangsung,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved