Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan stabilitas sektor jasa keuangan selama 2018 dalam keadaan yang terjaga dan optimistis tren positif kinerja sektor keuangan akan berlanjut di 2019.

Sepanjang 2018, kondisi perekonomian terpantau sehat dan stabil, tercermin di antaranya dari ekonomi nasional yang tumbuh sekitar 5,15% dan inflasi yang terkendali di level 3,13%. Angka pertumbuhan kredit perbankan juga terus melanjutkan tren peningkatan sebesar 12,9%, tumbuh signifikan dibandingkan 2017 yang sebesar 8,24%. “Kinerja intermediasi lembaga pembiayaan diperkirakan akan tumbuh sekitar 6%,” ujar Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK, di acara PTIJK 2019.

Untuk tahun 2019 ini, Wimboh mengatakan, OJK optimistis tren perbaikan perekonomian dan kinerja sektor jasa keuangan yang positif akan terus berlangsung. Perekonomian diperkirakan mampu tumbuh 5,3% dengan inflasi yang terjaga relatif rendah di level 3,5%.

Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan diproyeksikan tumbuh kuat dengan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 13±1%, dengan rasio NPL (non performing loan) diproyeksikan turun di akhir tahun 2019. Pertumbuhan dana pihak ketiga diperkirakan juga meningkat menjadi 8-10%.

“Ke depan memang masih akan banyak tekanan, tapi kami optimistis industri jasa keuangan dapat menjaga momentum pertumbuhan melalui kolaborasi dengan berbagai instansi terkait,” ujar Wimboh.

Ia melanjutkan, optimisme ini juga turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan yang tercermin dalam Rencana Bisnis Bank 2019 yang menargetkan ekspansi kredit dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing sebesar 12,06% dan 11,49%.

Sementara itu di pasar modal, OJK memproyeksikan tambahan 75-100 emiten baru yang akan didominasi oleh emisi obligasi atau sukuk korporasi, dengan penghimpunan dana diperkirakan berkisar Rp200 triliun – 250 triliun. Di industri keuangan nonbank, pertumbuhan aset asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 10-13% dan 14-17%. Aset perusahaan pembiayaan tumbuh 8-11%. Aset dana pensiun diperkirakan tumbuh moderat sekitar 7-9% untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja dan sekitar 13-16% untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

OJK memahami bahwa tantangan yang dihadapi pada 2019 tidak lebih mudah dibandingkan tahun 2018. Wimboh mengatakan, untuk itu OJK akan terus memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam mendukung sektor-sektor prioritas pemerintah, melalui kebijakan dan inisiatif yang akan difokuskan pada lima area: alternatif pembiayaan sektor strategis pemerintah, akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, akses keuangan bagi UMKM & masyarakat kecil di daerah terpencil, mempersiapkan industri jasa keuangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, dan mereformasi bisnis proses industri & internal OJK.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id