Badan Pusat Statistik (BPS) mencatakan pertumbuhan ekonomi indonesia sebesar 3,51% pada kuartal III 2021. Angka tersebut lebih baik jika dibandingkan pertumbuhan pada kuartal III tahun 2020 lalu, sebesar minus 3,49%. Selaras dengan kenaikan yang terjadi di Indonesia, perekonomian China juga bertumbuh sebesar 4,9%, sementara Amerika, Singapura, Hong Kong, dan Uni Eropa masing-masing mencatatkan pertumbuhan 4,9%, 6,5%, 5,4%, dan 3,9%.

Menggeliatnya kinerja prekonomian Indonesia dan dunia, membuat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X optimis dengan kinerja yang akan dibukukannya di tahun ini. Salah satu usaha untuk mengerek kinerja perusahaan adalah dengan melakukan ekspor perdana Tembakau Bawah Naungan (TBN) ke Benua Biru, Eropa. Ekspor perdana yang dilakukan Senin (08/11/2021) itu memuat 86.054 Kg TBN dan secara simbolis diberangkatkan oleh GM Kebun Ajong Gayasan, Dwi Aprilla Sandi.

“Total 1.677 karton akan kami ekspor ke Eropa. Tembakau ini merupakan hasil Musim Tanam Tahun 2021/2022 dengan kualitas terbaik,” kata Dwi. PTPN, kata dia, pada tahun 2021 telah menanam TBN seluas 600 Ha, angka tersebut meningkat sebesat 100 Ha dibandingkan tahun 2020. Peningkatan luas tanam di tahun ini dipicu oleh kepercayaan investor terhadap kualitas tembakau yang diproduksi PTPN X.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa PTPN X selalu berkomitmen menjaga kualitas tembakaunya dengan penerapan SOP dengan tepat, mulai dari panen, pemantauan gudang pengering, hingga gudang pengolah,” ujarnya menegaskan. Kebun Ajong Gayasan, salah satu kebun yang dikelola PTPN X, telah memproduksi sebanyak 5.983 Ton daun hijau, dengan rendemen 9,81% per Oktober 2021.

Kinerja positif yang dibukukan PTPN X, bukan hanya lewat produktivitas kebun Ajong Gayasan saja, tetapi juga Kebun Kertosari. Kebun ini, pada periode yang sama juga memproduksi 3,34 ton daun hijau dengan total rendemen sebanyak 9,7%.“Saat ini, Tembakau PTPN X telah menguasai pangsa pasar ekspor, mulai dari Swiss, Belgia, Amerika Serikat, Filipina, dan beberapa negara lainnya,” kata Dwi menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id