Management Property Trends

PTPP Telah Capai 59,2% Target Kontrak Baru 2017

PTPP Telah Capai 59,2% Target Kontrak Baru 2017

PT PP (Persero) Tbk. mengumumkan nilai kontrak baru sebesar Rp24,1 triliun selama 8 bulan 2017, atau tumbuh sebesar 28,6% per tahun dibandingkan pencapaian sebesar Rp18,7 triliun untuk periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pencapaian ini mencerminkan sekitar 59,2% dari target kontrak baru perseroan di tahun 2017 sebesar Rp40,6 triliun. “PTPP tetap on the right track, kami yakin target perolehan kontrak tahun ini dapat tercapai,” ujar Tumiyana, Direktur Utama PT PP di Jakarta.

Pencapaian kontrak baru perseroan selama 8 bulan 2017 tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan Rp20,7 triliun dan afiliasi anak pperusahaan Rp3,4 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih perseroan selama bulan Agustus di antaranya: Apartemen Pollux tahap I di Batam sebesar Rp999,5 miliar, pekerjaan arsitek & ME Grand Jati Junction di Medan (pekerjaan lanjutan) sebesar Rp259 miliar, Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7A sebesar Rp232,7 miliar, RSUD Jayapura sebesar Rp139 miliar, Transmart Tajur di Bogor sebesar Rp133,2 miliar, dan Transmart MX Mall di Malang sebesar Rp128,4 miliar.

Perolehan terbesar kontrak perseroan selama 8 bulan 2017 berasal dari BUMN sebesar 52,7%, disusul oleh swasta 33,7%. Perolehan kontrak dari Pemerintah hanya mencapai 13,6%. “Sampai dengan Agustus 2017,kontraj baru yang berasal dari BUMN maupun swasta memberikan total kontribusi sebesar 86,4% dari portofolio kontrak baru PTPP, jadi perseroan tidak memiliki eksposur yang signifikan terhadap kontrak dari kontrak Pemerintah,” Tumiyana melanjutkan penjelasannya.

Sementara itu, dari tipe pekerjaan, Gedung dan EPC masing-masing memberikan kontribusi sebesar 37,8% dan 30,6% dari total kontrak Perseroan selama 8 bulan 2017, disusul oleh pekerjaan-pekerjaan Jalan dan Jembatan sebesar 20,8%, Pelabuhan dan Bandara sebesar 7,3% dan Bangunan Air sebesar 3,5%. “Kontrak baru dari sisi tipe pekerjaan yang terdiversifikasi ini akan memungkinkan Perseroan untuk menjaga profitabilitas tetap solid,” ujar Tumiyana.

Selin itu, perseroan bersama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan penandatanganan kerja sama pembangunan proyek Bandar Udara Kulon Progo Yogyakarta. AP I telah menunjuk PP sebagai pemenang seleksi Mitra Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Bandar Udara di Kulon Progo sebagai Yogyakarta. Nilai proyek diperkirakan mencapai sekitar Rp6,5 triliun. Bandar Udara Kulon Progo merupakan salah satu dari daftar Proyek Strategis Nasional yang masuk dalam program yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Perseroan sudah memulai tahap persiapan pembangunan dan berkewajiban melaksanakan pekerjaan persiapan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur Bandar Udara. Pekerjaan tersebut meliputi persiapan Sisi Udara (air side) dan Sisi Darat (land side) sesuai dengan spesifikasi,

Dari sisi keuangan, per 30 Juni 2017, PP memiliki Kas dan Setara Kas sebesar Rp6,7 triliun dengan Total Utang Berbunga (Interest Bearing Debt) sebesar Rp7,1 triliun dan Modal sebesar Rp11,7 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved