Management Trends zkumparan

Racikan Strategi AIA Financial Gaet Karyawan Milenial

Setiawani, Chief Human Resources Officer AIA Financial

Kehadiran generasi milenial di dunia kerja menambah warna tersendiri. Sebab, karakter mereka ini berbeda dengan generasi X (kelahiran 1960-an hingga awal 1980-an), atau Baby Boomer (kelahiran awal 1940-an-awal 1960-an). Karyawan dari generasi milenial ini dikenal lebih adaptif dan terampil menggunakan platform digital. LinkedIn, perusahaan teknologi jejaring kerja, dalam laporan bertajuk “The Future Workforce in Indonesia” menyebutkan, generasi milenial di Indonesia menggunakan platform media sosial untuk berinteraksi dengan teman sebaya, riset, belajar, serta membangun profil dan personal digital branding.

Pimpinan perusahaan atau kelompok usaha di Indonesia cukup memahami dinamika di bursa kerja. Contohnya, PT AIA Financial, perusahaan asuransi jiwa, yang mengimplementasikan sejumlah program inovatif dalam mengelola pegawai dari generasi milenial atau Gen Y ini. Sebagai gambaran, jumlah pegawai milenial di AIA Financial sebanyak 60% dari jumlah total karyawan sebanyak 1.070 orang. Angka ini bakalan bertambah banyak, yang salah satunya dipicu oleh video bikinan AIA Financial yang berhasil memikat talenta dari kalangan milenial.

Menurut Setiawani, Chief Human Resources Officer AIA Financial, generasi milenial merupakan calon pemimpin bisnis di masa depan dan penggerak yang penting dalam roda bisnis perusahaan. Karena itu, ia menyebutkan, pihaknya melakukan terobosan untuk menarik minat mereka berkarier ke AIA Financial.

Baru-baru ini, anak usaha AIA Group ini menggaet video blogger (Vlogger) ternama, Arief Muhammad, untuk mengisahkan pengalamannya berkantor di AIA Financial selama dua hari. Pengalaman Kerja Kantoran, demikian judul video itu, diunggah Arief pada 6 September 2018.

Di video itu, Arief menjelajahi setiap sudut kantor AIA Financial di Gedung AIA Central, kawasan Sudirman, Jakarta. Ruang kerja, fasilitas, dan iklim kerja yang memanjakan pegawai ini ditunjukkan di video berdurasi 15 menit itu, yakni ruang bermain Play Station, kantin yang cozy, ruang rapat, arena ketangkasan untuk bermain billiard, coffee maker, ruang fitness, tempat penitipan anak (day care), fasilitas bus antar-jemput pegawai, serta interaksi antarpegawai yang cair. “Yang gue rasain setelah dua hari kerja di sini, gue agak surprised.Gue pikir perusahaan asuransi itu bakalan kaku, tapi ternyata di sini nggak, (suasananya) hangat banget,” ungkap Arief mengenai pengalamannya ngantor di AIA Financial.

Tak hanya itu, Vlogger yang kanalnya memiliki 1,5 juta subscriber ini mengacungkan jempol kepada AIA Financial karena menyediakan fasilitas yang membuatnya betah. Setiawani mengemukakan, manajemen perusahaan memang memahami keinginan milenial untuk terlibat di komunitas (community engagement), yakni komunitas olahraga futsal, zumba, running, muaythai, body combat, bulutangkis, dan musik. Tujuannya, agar pegawai milenial betah berkarier di perusahaan dalam jangka panjang.

“Yang gue suka, fasilitasnya lengkap banget, jadi perusahaan benar-benar memperhatikan kebutuhan para karyawannya, guehappysih jadi karyawannya,” kata Arief menambahkan kisahnya di pengujung video. Beragam komentar bermunculan dari penonton video ini. Sebagian besar menyatakan minatnya melamar kerja dan berkarier di AIA Financial. Arief menyebutkan, penonton yang ingin berkarier di AIA Financial bisa melayangkan surat lamaran kerja atau daftar riwayat hidup (CV) ke [email protected].

Menanggapi video itu, Setiawani menyebutkan, generasi milenial ini sangat senang bersosialisasi dan bertukar gagasan dengan teman sebayanya di platform digital. Hal ini yang melandasi AIA Financial memproduksi video itu. “Dia (Arief) adalah YouTuber yang sangat dikenal para milenial,” ujarnya seraya menambahkan, ide pembuatan video berasal dari pegawai milenial di perusahaannya.

Video ini per 21 Oktober 2018 telah ditonton 512.824 kali. Penonton video ini turut mengapresiasi desain interior kantor AIA Financial yang dirancang nge-pop, elegan, dan kontemporer layaknya kantor perusahaan teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat. Hasilnya, ada 100 pelamar kerja yang mengirim CV-nya dalam dua jam setelah video tersebut diunggah. “Hingga pertengahan Oktober ini, lebih dari 700 CV yang masuk,” ia mengungkapkan. Nantinya, pelamar milenial yang lolos seleksi akan dibimbing oleh tim SDM.

AIA Financial, seperti dijelaskan Setiawani, mengimplementasikan berbagai program bagi pegawainya, antara lain memberikan pelatihan, peluang menduduki jabatan strategis sesuai kompetensi, kebebasan dalam berkreasi, kesempatan bagi karyawan muda untuk mengekspresikan minat, hobi, dan ambisinya dalam berkolaborasi atau mewujudkan ide ke atasan serta kantor pusat. ”Para atasan karyawan milenial memberi jalur ke siapa saja, mereka bisa menghubungi kantor pusat untuk mendapatkan best practice yang sesuai dengan idenya,” katanya.

AIA Group memang memberikan peluang bagi karyawan bekerja di seluruh jaringan AIA di 17 negara Asia Pasifik. “Kami juga mengadakan kegiatan CSR (corporate social responsibility) yang menarik, seperti dukungan pengembangan sepak bola anak-anak ke daerah-daerah. Selain itu, tagline kami, Healthy Longer, Better Life’, jika dijabarkan sangat aligned dengan milenial,” lanjut Setiawani.

Perusahaan merespons keinginan pegawai milenial. Caranya, menurut Setiawani, dengan membangun budaya organisasi yang tidak hierarkis dan menciptakan relasi kerja yang fleksibel. “Pegawai milenial kami mudah bertemu dengan CEO AIA Financial, hubungan kerja ini membuat pegawai milenial kami betah,” ungkapnya. Jajaran direksi AIA Financial pun mendukung program ini.

Untuk mengevaluasi tingkat kepuasan karyawan, Setiawani menjelaskan, pihaknya setiap tahun melakukan employee engagement survey, bekerjasama dengan Gallup. “Saat ini, angka engagement pegawai kami, menurut survei Gallup, sekitar 60%,” ujar ibu dua anak ini.

Divisi SDM AIA Financial berencana mengaktivasi program pengembangan manajemen untuk menyiapkan pegawai milenial menjadi pemimpin. Saat ini, pegawai milenial mengisi jabatan middle management. Karyawan berencana membuat membuat serial video untuk meningkatkan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. “Sebelumnya kami sudah jalankan melalui video David Beckham dalam kampanye What’s Your Why,” kata Setiawani.(*)

Herning Banirestu & Vicky Rachman

Riset: Hendi Pradika


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved