Pengalaman menjadi karyawan sebenarnya dapat dijadikan modal untuk berwirausaha atau memiliki usaha sendiri. Sayangnya tidak banyak yang mampu memanfaatkannya, apalagi yang sudah menduduki posisi di kantor. Penyebabnya mereka sudah masuk “perangkap zona nyaman.” Mereka berpikir, buat apa pusing-pusing membangun usaha sendiri yang belum jelas hasilnya, lebih baik tetap bekerja di kantor dengan gaji yang pasti dibayar tiap bulan.

Lince Atmadja, sosok wanita pengusaha yang satu ini berbanding terbalik dengan gambaran di atas. Dia berani keluar dari zona nyaman dan mewujudkan mimpi besarnya untuk memiliki usaha sendiri. Pengalaman selama 19 tahun bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan yang menjadi pelopor industri virtual office di Indonesia, dari sinilah mimpinya dirajut.

Lince merupakan sosok wanita pekerja keras. Ibu dengan dua orang anak ini selalu ingin mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Dia mengatakan, mimpi besar adalah langkah awal menuju kesuksesan. Untuk dapat mewujudkannya Lince melakukan segala upaya, salah satunya keluar dari zona nyaman yaitu memilih keluar dari perusahaannya.

“Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakin apa yang akan saya lakukan. Semuanya tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata tidak bisa ataupun tidak mungkin.” Di balik itu ada peran penting dukungan dari Pak Cipto Kokadir sebagai grup di holding ,” tutur wanita yang senang berolahraga ini.

Namun, dia mengingatkan, butuh proses dan waktu yang tidak sebentar untuk menjadi pengusaha sukses. Lince pun membangun bisnisnya setahap demi tahap. Selain itu, Lince juga beruntung karena didukung oleh tim yang solid, sehingga mampu menghadapi persaingan yang sangat ketat saat ini. “Awal mula hanya memiliki 3 karyawan dan sekarang sudah memiliki 30 karyawan,” imbuh Lince yang berkantor di Ciputra International Tokopedia Care Tower, Jakarta Barat.

Werkplay merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Service Office atau Virtual Office. Perusahaan ini menyasar UMKM, perusahaan baru, startup, atau para profesional sebagai segmen pasar. Mereka bisa memanfaatkan ruang perkantoran yang dimiliki atau dikelola Werkplay sebagai kantor atau virtual office. Saat ini, bisnis yang mulai digelutinya beberapa tahun lalu sedang berkembang pesat. Sebagai seorang yang pernah bekerja di bidang marketing dengan produk yang sama, tentunya bukanlah hal yang sulit bagi dirinya untuk memperkenalkan jasa Werkplay kepada para klien.

Dengan modal pengalaman selama 19 tahun menggeluti bidang Jasa Service Office atau Virtual Office, dia dapat dengan mudah memperkenalkan merek Werkplay dan mendapatkan klien potensial. “Saat itu, modal utamanya adalah kepercayaan dan kejujuran, dan tidak lepas tentunya para klien yang memang sudah menjadi data base kami,” ungkap CEO Werkplay itu.

Umumnya orang akan mengatakan modal sebagai faktor utama penghambat mereka enggan untuk membangun usaha sendiri. Padahal seperti dikatakan Lince, jika kita memiliki jiwa entrepreneurship dan konsep bisnis yang potensial, kita bisa meminta bantuan investor. Atau bahkan, investor datang sendiri untuk mendanai usaha kita.

Lince sendiri dengan bermodal keberanian dan keuletan berhasil menggandeng beberapa investor. “Namun sebenarnya tekat kuatlah yang dapat membuat sebuah usaha berjalan dengan lancar. Rahasia untuk pencapaian yang luar biasa itu bukan hanya bakat yang dibutuhkan, tetapi diperlukan juga hasrat (passion) dan kegigihan disertai disiplin dan tetap fokus,” tegas Lince.

Sampai sekarang pun Lince masih terus belajar untuk membesarkan usahanya. Termasuk mencermati perkembangan teknologi digital yang dampaknya sangat kuat dirasakan dunia industri. Membentuk tim kreatif dan merekrut karyawan dari generasi milenial, merupakan bagian dari strategi Werkplay agar tetap bertumbuh di era digital. “Anggap ini sebuah perjalanan, kita harus terus berjalan dan tidak akan pernah puas dengan kesuksesan yang sudah diraih. Berjuang terus untuk lebih sukses lagi,” jelasnya.

www.swa.co.id