Sebelumnya bernama Hadiah.Me, kini Fandy Santoso selaku CEO & Co-Founder mengubah nama platform itu menjadi Giladiskon sejak Oktober 2018 lalu. Platform-nya tetap bergerak sebagai wadah komunitas dan informasi diskon serta voucher promo dari ratusan merek F&B, lifestyle dan fesyen. Namun, ia melakukan peningkatan fitur dari yang sebelumnya.

Platform binaannya ini telah memiliki followers di Instagram mencapai 1,2 juta user dengan feed posting yang bisa dibilang sangat aktif. Tterhitung hingga per Agustus 2019 sudah ada 12.200 feed yang telah disebarluaskan. Tak hanya Instagram, Fandy pun lihai menarik atensi pecinta diskon di Indonesia melalui website dan aplikasi Giladiskon di telepon pintar, yang saat ini masih kompatibel di jenis Andorid saja.

“Ke depan, kami berencana untuk melakukan aktivasi di event-event offline karena sejauh ini kami berbasiskan online saja,” ujarnya merencanakan branding lanjutan kepada SWA Online, di Jakarta, (14/8/2019). Profil pengguna platform ini berasal dari seluruh daerah di Indonesia, namun tetaplah masih didominasi di daerah Jabodetabek.

Giladiskon tidak menetapkan komisi, minimum promo atau diskon yang harus diberikan kepada konsumen. Fandy percaya bahwa setiap bisnis memiliki perhitungan anggarannya masing-masing sehingga tidak bisa distandarisasi. “Kami memberikan kebebasan kepada merek mitra untuk menentukan diskon atau promo yang akan diberikan kepada member premium (GD+) kami tanpa dipungut biaya apapun,” imbuhnya.

Berupaya semakin gesit di pasaran, kini Giladiskon meluncurkan fitur baru pada platform-nya yaitu Open Registration. Fitur ini ditujukan untuk mempermudah UMKM ritel dalam menjangkau konsumen yang lebih luas dan beragam, yang diharapkan nantinya bisa terjadi pembelian ke toko secara langsung.

Fandy mengatakan bahwa dengan fitur ini, ia ingin mulai merangkul UMKM ritel seperti restoran kecil, salon terdekat, bahkan sampai ke warung. “Di awal, kami berusaha menggaet ritel-ritel yang sudah punya nama dan memiliki outlet berjumlah puluhan hingga ratusan. Namun saat ini, kami sudah menerima merek yang kepemilikan outletnya sedikit, bahkan hanya satu tempat sekalipun,” tegas Fandy.

Fitur ini memungkinkan merek mitra memiliki dashboard sendiri untuk mempublikasikan promo atau diskonnya secara langsung kepada 1,5 juta user (non premium) Giladiskon. Selain itu, merek-merek mitra pun bisa melakukan eksperimen untuk menemukan strategi promo yang tepat bagi mereknya tersebut.

“Saat ini kami memiliki hampir 10 ribu member premium atau GD+, kami targetkan hingga akhir tahun ini bisa mencapai 50 ribu member. Untuk yang non GD+, kami targetkan 2 juta user hingga akhir tahun ini,” papar Fandy dengan ambisius.

GD+ merupakan keanggotaan premium untuk mendapatkan akses tak terbatas kepada ratusan voucher diskon atau promo, di mana member tidak perlu membeli voucher satu per satu lagi seperti pada platform sejenisnya.

Untuk bisa menjadi member GD+, Fandy menawarkan harga yang sangat terjangkau, yakni dengan biaya keanggotaan sebesar Rp 100.000 untuk setahun, member premium bisa menggunakan semua voucher yang terlihat di aplikasi atau website sepuasnya. Fitur keanggotaan ini memiliki kebijakan refund yang dapat digunakan oleh member premium apabila total yang dihemat tidak mencapai Rp 100.000 dengan menggunakan voucher diskon atau promo yang tersedia dalam waktu paling lambat tiga bulan setelah menjadi member.

Selain itu, ada referral program yang juga bisa dimanfaatkan oleh member sebagai alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Cukup dengan memberikan User ID member kepada teman, kerabat atau keluarga, maka member akan menerima sebesar Rp 50.000 dari setiap orang yang menggunakan User ID tersebut yang dapat dicairkan ke rekening dan calon member akan mendapatkan potongan biaya keanggotaan sebesar Rp 25.000.

Di kesempatan yang sama pun hadir salah satu merek mitra Giladiskon yaitu Kopi Kulo. Fritz Widjaja, CEO & Co-Founder Grup Kulo, mengatakan, “Selama bekerja sama dengan Giladiskon, Kulo mendapatkan engagement yang cukup baik, pesan promo tersampaikan kepada pelanggan, serta peningkatan kunjungan akun media sosial yang melonjak tajam.”

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id