Management Trends zkumparan

Resep FIF Mencetak Pemimpin dari Internal Organisasi

Resep FIF Mencetak Pemimpin dari Internal Organisasi

Sebagai perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor dan elektronik, serta pembiayaan mikro produktif dan multiguna, PT Federal International Finance (FIF) berusaha menyiapkan talent bagi bisnisnya untuk jangka panjang. Utuk menciptakan pemimpin dari dalam organisasinya, FIF untuk melahirkan karyawan-karyawan unggulan .

Untuk mengembangkan organisasinya, FIF memiliki strategi yang disebut sebagai Triple P Road Map yang terdiri dari portfolio road map, people road map, dan public contribution road map. FIF juga menciptakan FIF group management system guna membantu menghadapi semua tantangan dalam bisnis dan bersinergi dengan corporate value dalam menjalankan bisnisnya, antara lain team work, achieving, dan moving forward.

Hasilnya, anak perusahaan Astra International ini berhasil mengkaryakan karyawan internalnya untuk dipromosikan menduduki level lebih tinggi dalam kepemimpinan hingga mencapai 90%. Di sejumlah level tertentu, porsi karyawn internal yang dipromosikan mencapai 100%. Atas pencapaiannya, FIF dinobatkan sebagai juara I Indonesian Best Companies in Creating Leaders from Within 2017 dari SWA.

Menurut VP Human Capital Division PT Federal International Finance (FIF), Widya Adi Tjahjono, dari sisi pertumbuhan profitnya, FIF di tahun 2009 berhasil membukukan profit di angka Rp800 miliar. Kenaikan terus dialami hingga tercatat akhir 2016 berhasil membukukan net profit diangka Rp1,9 triliun. “Target 2017 ini kami akan membukun net profit diangka Rp2,1 triliun,” tambahnya. Pengembangan bisnis FIF yang merupakan bagian dari road map-nya ini berhasi dilakukan dan menuai keberhasilan dalam memberikan berbagai macam pembiayaan.

“Kalau kita lihat portfolio road map pembiayaan FIF, 64% masih didominasi pembiyaan motor baru, kemudian 26% adalah pembiayaan motor bekas dan sisanya adalah consumer. Tersebar dari Sumatera hingga Jayapura, ada 1.800 channel di tahun 2017 dengan 17.500 karyawan,” ungkap Widya. FIF mengelola kurang lebih 7.000 mitra bisnis dan customer sebanyak 4,5 juta pelanggan di 104 ribu payment point. Hampir 84% karyawan FIF adalah generasi milenial dan 14%-nya adalah key employee.

Merekalah yang menempati jabatan-jabatan kunci di FIF. Kontribusi milenial cukup dominan dan sangat menguntungkan bagi FIF karena seperti kita tahu gen milenial familiar dengan teknologi. Perubahan ke arah digital sangat besar kemungkinannya. Menurut Widya, produktivitas juga mengalami peningkatan dari tahun 2014 di angka 4,15%, lalu menjadi 4,25% di tahun 2016. “Rentang 2014-2016 jumlah karyawan yang kami training bertumbuh dari 15.000 orang menjadi 17.000. Hampir 100% dari total karyawan mendapatkan kesempatann untuk pengembangan dengan nilai investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan mencapai Rp27 miliar,” ujarnya.

Untuk people road map terdapat lima fokus dalam pengembangan SDM, yaitu kesiapan organisasi, kesiapan SDM, leadership, dan sinergi dengan Astra Financial Businesss Group. FIF membentuk leader-leader secara organik, dimulai non-key potition hingga masuk ke key potition di organisasi cabang. Sedangkan, untuk organisasi head office mulai dari level tertentu mulai diaplikasikan mutasi antar perusahaan afiliasinya Astra. “Untuk mutasi di antara afiliasi Astra, kami lakukan di level division head dan department head. Dari total populasi hanya sekitar 70% dari division head yang berasal dari afiliasi dan 20% yang berasal dari dalam,” ungkapnya.

Pro hire dilakukan hanya untuk jabatan teknis sesuai kebutuhan dan kompetensi teknis tertentu. Total dari keseluruhan karyawan, 99,62% dilakukan promosi dari dalam FIF. Dalam rangka create leader, ada beberapa hal yang FIF lakukan, diantaranya mendesain carrier and development program untuk organisasi cabang dan head office. Talent management juga dilakukan dengan nama create leaders from within. “Sebanyak 84% dari karyawan FIF adalah generasi millenial, mereka adalah generasi yang menuntut tiga hal ini didalam leadership yang berjalan di FIF. Kepedulian, kompetensi dan mampu menginspirasi,” jelasnya.

Performance development feedback atau sesi coaching one on one juga diinisiasi bagi atasan dan bawahan. Program ini terus meningkat dari tahun ke tahun.Keberhasilannya dan pengimplementasiannya di head office, akhirnya FIF juga menerapkannya ke cabang. “Di mulai tahun 2016, kepala cabang dan pimpinan marketing juga melakukan hal yang sama. Jadi mereka melakukan proses coaching di lapangan.

Coaching dilakukan oleh 20 certified coach kepada level manajerial yang ada di head office dengan harapan di tahun 2018 semua team leader memiliki kompetensi untuk melakukan coaching seasion. Hal ini diwujudkan oleh FIF dan nantinya dapat menjadi coach dan dapat mengajar di kelas development program. FIF juga memberikan penghargaan kepada leader yang melakukan performance development feed back dengan baik.

Reporter : Arie Liliyah

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved