Marketing Trends zkumparan

Ripta Food Indonesia Ekspor Tepung Tapioka ke India dan China

ilustrasi google image

Ripta Food Indonesia, salah satu pengekspor utama tepung tapioka Indonesia telah menandatangani perjanjian jangka panjang dengan Harkant Trading Asia Pacific untuk mengekspor ke negara tujuan baru seperti India dan China untuk memperluas pasar. Saat ini, kedua negara itu adalah pembeli terbesar produk tapioka seperti tepung dan keripik.

Secara global, penggunaan produk tapioka meningkat di berbagai industri seperti makanan, tekstil, kertas, kayu lapis, pakan ternak, pemanis, obat-obatan, dan alkohol. Ripta Food, produsen utama tepung tapioka dan makanan ringan, berusaha membantu para petani dengan mengembangkan pasar baru. Kini, China sedang meningkatkan pembeliannya karena mengantisipasi harga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir karena pengguna di negara tersebut mengonsumsi lebih banyak makanan ringan dan makanan berbasis tapioka.

Pasar tepung tapioka India sangatlah menjanjikan, sejumlah makanan tapioka seperti puttu, biryani, kappa tahihchatu, cabe kappa, roti gulung, irisan daging, bola mie, bajji, keripik, kappa kozhi, payasam, unnippam, halwa, sup, dan puding. “Dalam waktu dekat penjualan tepung tapioka Ripta Food akan meningkat sebesar 35% dan saat ini perusahan sedang memperluas fasilitas pabrik kami,” kata Ivan Draco, CEO PT Ripta Food Indonesia menyampaikan targetnya setelah ekspor ke dua negara tersebut.

Ivan menjelaskan, tepung tapioka sangat terkenal sebagai salah satu sumber kalori penting, setelah jagung dan beras, di daerah tropis seperti Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Adaptasi agro-ekologis yang luas dan kemampuan tanaman singkong untuk menghasilkan panen yang lebih besar, dengan investasi yang terjangkau, telah memfasilitasi peningkatan permintaan tepung tapioka di antara industri dan pengguna akhir. “Aplikasi yang luas dari tepung tapioka di berbagai industri, mulai dari makanan & minuman hingga pakan ternak, akan terus mendukung pertumbuhan pasar tepung tapioka,” imbuhnya.

Sifat mengikat dari tepung tapioka memungkinkan pemanfaatannya sebagai alternatif untuk beberapa tepungterkemuka di dunia, termasuk tepung jagung dan kentang. Tepung tapioka menjadi bahan tersembunyi dalam rantai pasokan global, karena sebagian besar konsumen tidak menyadari penggunaan harian mereka dan konsumsi ekstrak singkong ini. Aplikasi dalam formula bayi dan produk makanan bayi, ditambah dengan upaya inovasi dari produsen besar, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar tepung tapioka di masa depan.

Sebuah fakta studi baru memprediksi pasar ekstrak tapioka menunjukkan nilai yang mengesankan yaitu CAGR 6.1% selama periode 2018-2028. Lebih dari 18.400.000 ton tepung tapioka kemungkinan akan dijual di seluruh dunia pada akhir 2028.

Editor : Eva Martaha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved