Trends zkumparan

Rumah Zakat Bidik 2,5 Juta Penerima Manfaat di 2021

Lembaga pengelola zakat, infak, sedekah, dan dana kemanusiaan, Rumah Zakat meluncurkan gerakan #BahagiaBersama. Tujuannya, mengajak masyarakat terus berjuang, bertahan, dan tetap berbagi kepada yang membutuhkan meski dalam kondisi pandemi Covid -19.

Dengan adanya gerakan ini, diharapkan Rumah Zakat dapat menjadi jembatan untuk membantu 2,5 juta penerima manfaat melalui optimalisasi dana zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana kemanusiaan lain yang dititipkan para donatur.

CEO Rumah Zakat, Nur Efendi mengungkapkan, hingga 2020, Rumah Zakat telah memberikan layanan kepada 38 juta penerima manfaat, menghadirkan 1.686 Desa Berdaya, 18 Sekolah Juara, 8 Klinik Juara, dan dipercaya oleh 531.000 donatur baik personal, korporasi, maupun pemerintah.

“Dengan demikian diharapkan ada 20% yang keluar dari garis kemiskinan di tahun ini. Tentu kami tidak bisa sendiri, Rumah Zakat perlu berkolaborasi dengan semua pihak,” ujarnya dalam public expose yang digelar secara virtual, Kamis (25/02/2021).

Adapun pendekatan program yang dilakukan Rumah Zakat dalam membina para penerima manfaat adalah Desa Berdaya. Program yang diluncurkan pada 2014 ini melibatkan para donatur, baik perseorangan, komunitas, maupun korporat. Donasinya pun bisa berupa materi atau dukungan lainnya, misalnya menjadi tenaga ahli atau relawan.

Jenis program pemberdayaannya cukup lengkap, terdiri dari Senyum Sehat (bidang kesehatan), Senyum Juara (bidang pendidikan), Senyum Lestari (bidang lingkungan), Senyum Mandiri (bidang ekonomi), serta Capacity Building (pembinaan manusia).

Begitu juga ada indikator keberdayaan individual. Misalnya, pada aspek ekonomi, terjadi transformasi dari posisi mustahiq (yang menerima dana ZIS) menjadi muzakki (yang mampu mengeluarkan ZIS). Lalu, dari segi pendidikan, individu tersebut jadi memiliki keterampilan kejuruan (vocational skills), dan sebagainya.

Melalui pendekatan Desa Berdaya, Nur berharap tujuan perubahan perilaku dan ekonomi dapat tercapai. “Kemiskinan terbesar di Indonesia ada di desa, padahal masa depan negara ini ada di desa mulai dari makanan, air, hingga energi,” katanya yang menambahkan bahwa 40% masalah kemiskinan akan selesai jika kita bisa memberdayakan desa.

Dari program-program yang telah dijalankan Rumah Zakat, Nur melaporkan ada peningkatan kesejahteraan mustahik sebesar 20% pada 2020. Lalu 15% penerima manfaat telah keluar dari garis kemiskinan. “Jadi mereka berubah yang dari dulunya menerima sekarang sudah memberi. Ini akan terus kami dorong,” tutur Nur yang menargetkan tahun ini ada 1.700 Desa Berdaya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved