Management Trends

Samara Land Berkomitmen dalam Dekarbonisasi dan Peningkatan Nilai Tambah

Samara Land Berkomitmen dalam Dekarbonisasi dan Peningkatan Nilai Tambah

Indonesia berpotensi menjadi negara swasembada energi dan petrokimia di masa depan. Dengan begitu bervariasinya sumber daya alam yang ada, negara kita berpotensi menjadi negara adi daya dalam 10 tahun mendatang.

Demikian disampaikan oleh Sidik Darmawan, CEO dan Pendiri Samara Land Group mewakili BKK-PII (Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia) yang didaulat oleh PT Kilang Pertamina International menjadi moderator di presentasi sejumlah Teknologi Lisensor International dalam mempresentasikan teknologi konversi petrokimia dari bahan baku gas alam, batubara, biomassa, dan recycled plastik.

Pertamina mencatat bahwa Indonesia masih memiliki 31,6 miliar ton cadangan batubara, terbukti 137 juta ton per tahun potensi biomassa, 143 TSCF gas alam, 40 juta ton per tahun CPO, dan 64 juta ton sampah plastik. Semuanya berbasis karbon, sehingga terobosan teknologi diperlukan untuk memaksimalkan potensi karbon tersebut menjadi bahan kimia bernilai tambah tinggi di tengah adanya issue dekarbonisasi.

Sejumlah Lisensor di dunia refiney, petrokimia, dan dekarbon seperti Haldor Topse, Axens, Thyssen Krups, KBR, Uop, Lummus, dan Clg juga meramaikan acara yang digelar oleh Pertamina di Pullman Hotel Jakarta pada 6-7 Desember 2022 tersebut.

“Sangat disayangkan jika Indonesia yang memiliki sejumlah sumber daya karbon baik fosil maupun nabati harus terus tergantung pada impor bahan bakar fosil dan petrokimia. Alhamdulillah Pertamina sebagai perusahaan energi sudah sangat menyadari potensi besar sumber daya Indonesia dan memprosesnya untuk menggantikan ketergantungan bahan impor tersebut. Saya rasa tinggal bagaimana melakukan gebrakan pada ranah pemrosesan bahan baku petrokimia untuk menekan impor dan mensejahterakan rakyat di sekitar sumber bahan bakunya,” jelas Sidik lagi.

Di industri batubara contohnya, jarang sekali rakyat yang tinggal di daerah penambangan mendapatkan benefit kesejahteraan, karena selama ini batubara harus diekspor ke luar negeri. Hadirnya industri Coal to Petrochemicals akan meningkatkan kesejahteraan rakyat sekaligus menekan impor bahan kimia dan tentunya mengurangi ‘defisit current account;’

Kelebihan ‘Coal to Chemical’ setidaknya memanfaatkan batubara untuk rantai polimer industri bukan dibakar untuk mengemisi CO2 seperti halnya PLTU. Pertamina sendiri telah memiliki roadmap yang jelas akan pemanfaatan sejumlah bahan baku lain seperti gas dan biomassa untuk bahan baku petrokimia.

Samara Land Group melalui anak usahanya VIP Engineering terlibat dalam sejumlah pengembangan study Coal to Chemicals di Indonesia, termasuk di PT Bukit Asam dan di Bumi Resources-Ithaca. “Samara Land adalah perusahaan properti dan investasi yang fokus pada pengurangan emisi CO2 melalui sejumlah inovasi proses yang meningkatkan nilai tambah di industri properti, konstruksi, dan bahan kimia. VIP Engineering juga tengah mengembangkan sejumlah proyek terkait dekarbonisasi dan Green Methanol – Green Ammonia,” ungkap Sidik.

Dari sektor properti, Samara Land melalui Green Paradise City sedang mengembangkan affordable housing bagi smart people yang mencintai Bumi dengan menyediakan hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik. Hunian dengan konsep keseimbangan antara gaya hidup urban dan keseimbangan alam ini berlokasi ratusan meter dari Stasiun Commuter Line Parung Panjang, Banten. Jarak tempuhnya sekitar 30 menit ke Stasiun Palmerah menggunakan Commuter Line yang berangkat setiap 10 menit sekali. Dan dalam waktu dekat, developer ini akan meluncurkan perumahan bernuansa Jepang di Parung Panjang yaitu The Shizen.

“Upaya Samara Land Group dalam pengurangan emisi CO2 telah dibuktikan dengan keterlibatannya dalam sejumlah proyek perumahan Transit Oriented Development, inisiasi Coal to Chemicals Industry, dan Green Hydrogen. Dengan dukungan sejumlah stakeholders dan investor, kami akan terus terlibat dalam sejumlah inisiasi mendisrupsi kegiatan konstruksi agar lebih ramah lingkungan”, Sidik menegaskan.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved