Technology Trends zkumparan

Sampoerna Resmikan Sistem PLTS di Karawang dan Surabaya

Sampoerna Resmikan Sistem PLTS di Karawang dan Surabaya

Berada di garis khatulistiwa, kepulauan Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang begitu besar dari alam, salah satunya adalah matahari. Mendapatkan manfaat dari intensitas matahari dalam jumlah besar memberikan kesempatan untuk bisa menjadi sumber yang dapat diolah sebagai energi masa depan. Menurut laporan Badan Energi Internasional tahun 2015, Indonesia memiliki potensi energi matahari sekitar 1.200 GW, sementara 1 GW daya saja sudah cukup menyediakan energi untuk sekitar 700.000 rumah.

Sayangnya potensi yang besar ini belum dikembangkan dengan baik sebagai energi terbarukan. Berdasarkan laporan PricewaterhouseCoopers (PwC) tahun 2015, kapasitas energi surya yang saat ini dipasang di Indonesia hanya sebesar 22 MW. Sebagian besar energi surya yang dimiliki terdiri dari solar home system dan pabrik fotovoltaik berskala kecil. Potensi besar untuk Indonesia inilah yang menggugah PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) membuat kemajuan besar dalam berkontribusi terhadap kesuksesan tersebut, salah satunya adalah dengan memanfaatkan potensi tenaga surya.

“Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Sampoerna mempunyai komitmen besar dalam mengembangkan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Komitmen ini mencakup pengurangan emisi karbon, pemanfaatan energi alternatif dan efisiensi energi,” ujar Presiden Direcktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis.

Sejalan dengan inisiasi yang diwujudkan, sejak 2016 Sampoerna telah mulai mengembangkan sumber energi ramah lingkungan di berbagai fasilitasnya. Proyek sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berada di pabrik Karawang, Jawa Barat dan Kantor Pusat Perusahaan di Surabaya, Jawa Timur menjadi bukti concern Sampoerna akan energi terbarukan di Indonesia. Proyek ini telah diresmikan pada April 2017 yang akan menyiapkan pasokan jangka panjang hingga lebih dari 20 tahun ke depan. Peresmian fasilitas panel surya kami di Karawang dan Surabaya merupakan terobosan untuk pengembangan energi terbarukan di sektor swasta. Inisiatif ini sangat penting dalam mendorong penerapan teknologi berkelanjutan baru dan upaya pendukung untuk mengurangi emisi CO2 yang menghasilkan udara yang lebih bersih bagi kita dan untuk Indonesia,” ungkapnya.

Sumber energi ramah lingkungan ini dilengkapi dengan sistem tipe on-grid. Sistem pembangkit listrik tenaga surya on-ground di Karawang dibangun untuk secara langsung memasok listrik ke lini produksi sigaret kretek mesin. Berkapasitas 449 KWp, sistem ini dapat menghasilkan listrik sebesar 609 MWH per tahun. Panel surya atap di Surabaya mampu menghasilkan listrik yang disalurkan ke kantor dan fasilitas produksi sigaret kretek tangan berkapasitas 63 KWp yang menghasilkan listrik sebesar 93 MWH per tahun. Perpaduan kedua sistem tersebut akan mengurangi emisi karbon Sampoerna sebesar 603.479 kg per tahun.

Phillip Morris International sebagai perusahaan induk Sampoerna juga merupakan perusahaan barang konsumsi yang berupaya melakukan pelestarian lingkungan secara kompleks dan terkelola. Mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi terkait bahan bakar fosil juga merupakan salah satu fokus PMI. Pembangunan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan salah satu contoh terbaru dari banyak program yang dihadirkan. Tahun 2015, PMI berhasil mencapai 24 persen hingga melampaui target 20 persennya dalam mengurangi emisi terkait bahan bakar fosil dari pengoperasian produksi dan akan memasang target lebih tinggi hingga 30% untuk pengurangan jejak karbon di seluruh rantainilainya pada tahun 2020.

“Sebagai bagian dari komitmen Sampoerna bersama dengan perusahaan induk, kami telah menerapkan Program Manajemen Energi untuk menyesuaikan dan fokus pada pengurangan konsumsi energi dan jejak kaki karbon kami. Sejak beberapa tahun yang lalu, PMI telah berinvestasi dalam jumlah besar untuk program penghematan energi dengan meningkatkan sistem utilitas, pencahayaan dan pemulihan panas, serta mode tidur diam untuk mesin, dan meningkatkan kesadaran karyawan terhadap program penghematan energi. Semua ini dilakukan di lokasi tempat PMI dan Sampoerna beroperasi,” ujar Trumpaitis.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved