Technology Trends zkumparan

Samsung Berikan Konten Gratis Quipper Setahun

(Ki-ka) Tri Nuraini Head of PR & Marketing Quipper Indonesia, Roy Nugroho, IT & electronic Group Head Samsung Indonesia, dan Kepala Sub Bidang Aplikasi dan Pengendalian Bidang PTP Berbasis Multimedia dan Web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hendriawan Widiatmoko. (Foto: Anastasia/SWA).

Untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan akses pemanfaatan teknologi melalui gawai bagi kegiatan belajar siswa sekolah, Samsung dan Quipper sebagai perusahaan teknologi pendidikan yang menyediakan konten belajar online bersinergi. Hal ini didukung data APJI tentang kebiasaan masyarakat dalam menggunakan internet, ternyata sebanyak 16,68% dari 143 pengguna internet di Indonesia berada pada rentang usia 13 hingga 18 tahun atau pada usia sekolah.

Bentuk kerja samanya memberikan akses berlangganan materi belajar Quipper Video selama 1 tahun ajaran pada setiap pembelian gawai seri Samsung Galaxy Tab A with S-pen. Head of PR & Marketing Quipper Indonesia, Tri Nuraini, mengatakan, kolaborasi dengan perusahaan perangkat penunjang edukasi teknologi seperti Samsung sangat bermanfaat untuk peserta didik. “Kami sebagai penyedia konten tidak bisa berdiri sendiri, karena membutuhkan infrastruktur. berbicara masalah platform dan konten, berhubungan dengan gawai,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Roy Nugroho, IT & electronic Group Head Samsung Indonesia, mengungkapkan, nak-anak yang berada dalam rntang usia13 hingga 18 tahun adalah generasi digital native, yang telah akrab dengan penggunaan teknologi dalam kesehariannya. “Kolaborasi ini wujud dari visi kami untuk membuat masyarakat melakukan lebih banyak hal dan lebih maju dengan bantuan inovasi,” kata dia. Lewat kerja sama ini, dia berharap para pelajar dapat belajar dengan lebih baik, memanfaatkan konten Quipper video melalui gawai, barang yang dekat dengan keseharian mereka. Dia juga meyakini proses pembelajaran nantinya akan jauh lebih menarik dan kreatif.

Adapun target yang ingin dicapai dari kolaborasi ini, kata Tri, yang terpenting bukan pada angka partisipasi masyarakat terhadap platform Quipper. Tetapi lebih ke hasil akhir proses pembelajar melalui platform Quipper. “Kami lebih menekankan pada misalnya banyaknya user Quipper yang masuk ke Peruguruan Tinggi Negeri (PTN) pada SBMPTN kemarin, yakni sebanyak 52%” ujarnya.

Kolaborasi yang dilakukan hari ini (17/7/2018) juga mendapatkan respon positif dari Kepala Sub Bidang Aplikasi dan Pengendalian Bidang PTP Berbasis Multimedia dan Web, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hendriawan Widiatmoko, mengatakan, pendidikan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua, termasuk orang tua dan guru. “Sosialisasi seperti ini juga diharapkan t sering dilakukan, sehingga anak muda paham, bahwa gawai tidak semata-mata digunakan untuk bermain game atau media sosial. Tetapi dapat digunakan untuk kegiatan belajar,” ujarnya menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved