Marketing Trends zkumparan

Sasha Pasta Gigi Bidik Pasar Hijrah

Pasar pasta gigi di Indonesia bisa dibilang sudah sangat mature menyentuh lebih dari 90%. Meski begitu masih ada peluang yang bisa digarap di tengah dominasi merek besar. Grup Kino sudah mulai menggarapnya sejak 6 bulan lalu dengan meluncurkan pasta gigi Sasha pasta gigi dengan bahan dasar siwak.

Sasha Halal Toothpaste, membidik pasar yang sudah mature ini bukan saja dari sisi fungsi produk tapi juga siai emosional dan spiritual konsumen. Sasha merupakan pasta gigi halal pertama dengan kandungan siwak, yang seperti diyakini Muslim sebagai bahan yang disunnahkan Rasulullah untuk membersihkan gigi.

Danti Nastiti, Brand Manager Sasha Halal Toothpaste, mengatakan, saat ini ada tren di masyarakat Muslim menuju kehidupan dan pemahaman agama yang lebih baik atau yang dikenal dengan istilah hijrah. Masyarakat makin mengenal apa-apa yang disunnahkan Rasulullah. Bukan saja dalam hal berpakaian namun juga dalam gaya hidupnya. “Bagi Muslim memahami apa-apa yang dicontohkan Rasul ada alasannya dan semua menjadikan kita lebih baik. Begitu juga dengan siwak, ini disunnahkan Rasul untuk membersihkan gigi. Hanya saja di masa itu lebih tradisional hanya dengan menggit-gigit kayu siwak. Maka itu kami menjawab kebutuhan masyarakat Muslim ini dengan lebih praktis dengan menghadirkan Sasha Halal Toothpaste,” ujarnya.

Sasha pun mengusung kampanye #WaktunyaHijrah untuk meningkatkan awareness brand. “Kami mengajak masyarakat untuk hijrah untuk menjadi lebih baik, termasuk dalam pemilihan produk yang dikonsumi atau digunakan,” tambahnya. Danti melihat masalah kesehatan gigi juga meningkat belakangan, dengan kelebihan bahan yang terkandung dalam siwak bisa menekan masalah terbesar di gigi yaitu karies atau gigi keropos akibat pola makan yang salah. Hal ini dibenarkan drg. Bambang Nursasongko, Sp.KG(K) dari FKG UI konsumsi makanan olahan, juga minuman manis dan berkarbonasi yang dikonsumsi masyarakat modern saat ini makin meningkat, ini menyebabkan banyak karbohidrat yang difermentasi oleh bakteri di gigi yang akhirnya akan menyebabkan gigi keropos.

Dr. Siti Sadiah, Msi, Apt, Dosen Divisi Fisiologi, Dept. Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB, dan Peneliti Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB,menjelaskan lebih lanjut siwak termasuk salah satu chewing stick yang telah digunakan sejak 3.500 tahun lalu. Siwak adalah ranting tanaman Salvadora persica, yang banyak digunakan di daerah Timur Tengah hingga sekarang. Cara menggunakannya, batang siwak sepanjang +20 cm digigit-gigit salah satu ujungnya, hingga terurai seperti sikat. Begitulah cara siwak membersihkan gigi secara mekanik.

“Tak hanya membersihkan gigi secara mekanik, siwak juga mengandung berbagai zat aktif yang bermanfaat bagi gigi. Antara lain fluoride, vitamin C, antimikroba (benzyl isotiosianat), sulfur yang bisa mencegah radang gusi, dan tanin. “Tanin menimbulkan kesat pada gigi,” jelas Dr. Diah. Rasa kesat pada gigi adalah salah satu tanda, gigi sudah bersih. Begitu banyak penelitian yang membuktikan manfaat siwak, bila ditelusuri di mesin cari Google jurnal ada sekitar 8.000 penelitian terkait “Tidak heran, siwak telah disetujui oleh WHO sebagai agen oral hygene,” lanjut Dr. Diah.

Keunggulan inilah yang diramu Kino sebagai perusahaan pelopor inovasi produk dengan menghadirkan produk pasta gigi halal, menggunakan bahan yang disunnahkan Rasul namun tetap praktis dan modern. “Sasha menyentuh tiga sisi konsumen functional, emosional dan spiritual,” tutur Danti. Ia berharap semua konsumen akan menyadari keunggulan Sasha ini dan beralih ke produk ini dengan terus mengedukasi pasar melalui media sosial, website, pemberitaan, dan ada di berbagai kegiataan keagaaman. Serta tentu saja dengan mudahkan produk ditemui di berbagai kanal distribusi termasuk toko-toko khusus umroh/haji.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved