Management Trends zkumparan

Satu Lagi Perusahaan Sekuritas Korea Masuk Indonesia

Bisnis keuangan yang terus bertumbuh di Indonesia rupanya menjadi magnet bagi para pelaku industri finansial asal Korea Selatan untuk ikut penetrasi pasar. Setelah group-group besar seperi Hanwa, Sinhan, dan Daiwoo lebih dulu masuk, baru-baru ini Korea Investment and Securities Co., Ltd juga mengumumkan telah memulai penetrasi di Indonesia dengan bendera PT Korea Investment dan Sekuritas Indonesia (KIS).

Perusahaan sekuritas ini bagian dari Korea Investment Holdings’ (KIH) yang telah malang-melintang di bisnis sekuritas Asia. Peluncuran KIS sendiri baru-baru ini berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, dihadiri Vice Chairman KIH, Kim Nam-goo, President dan CEO KIS, Ryu Sang-Ho, Wakil President dan CFO KIS, Kim Sung-hwan, termasuk Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom

Ditemui di acara peluncuran PT Korea Investment dan Sekuritas Indonesia, Ryu Sang-Ho, President dan CEO KIS menyatakan pihaknya optimis bakal sukses penetrasi di Indonesia karena sudah punya pengalaman di negara Asia lainnya. Di Vietnam, misalnya, perusahaan ini masuk Top Ten. “Berpatokan pada pengalaman sukses dan pemahaman liku-liku menembus pasar yang berkembang, kami pasti akan mengikuti jejak yang sama dan ingin membuktikan DNA KIS sebagai perusahaan sekuritas top di Asia,” ungkap Ryu.

Sebelum resmi hadir di Indonesia, Korea Investment and Securities Co., Ltd. (KIS) memang telah mencatat berbagai prestasi. Pada bulan November 2016, KIS terpilih sebagai Mega Investment Bank oleh badan keuangan pemerintah Korea Selatan setelah berhasil memenuhi persyaratan ekuitas KRW 4 triliun. FY17 NP-nya telah mencapai IDR 6.6 triliun, mencapai angka tertinggi di antara broker Korea dan memiliki ROE superior sebesar 12.4%, yang juga melampaui angka rata-rata IB sebesar 10%. Saat ini KIS sudah memiliki cabang internasional di London, New York, Hong Kong, Singapore dan Ho Chi Minh (Vietnam).

“PT KIS Indonesia akan mengembangkan sistem baru mirip yang diterapkan di Korea. Namun tetap bertransaksi dengan menggunakan sistem yang dilokalisasi untuk memperkuat segmen ritel daring. Sekaligus kami merencanakan untuk segera melakukan diversifikasi bidang manajemen aset yang nantinya dapat berkembang dan menembus pasar kapital Indonesia,” ungkap Ryu Sang-Ho.

Untuk itu, KIS telah mengakuisisi 75% PT KIS Indonesia (ex PT Danpac Sekuritas) dengan suntikan dana sebesar $ 33.5 juta untuk membeli saham terbaru yang ditawarkan. Total ekuitas PT KIS Indonesia tumbuh rata-rata 7x, melompat ke tabel liga (berdasarkan besaran ekuitas) ke peringkat 11 di antara 106 perusahaan sekuritas.

Untuk memperkuat pasar KIS segera akan agresif berinvestasi untuk memperkuat jajaran staf sales dan infrastruktur fisik. Seluruh strategi menembus pasar akan didasarkan pada tesis berbasis lokal, dimana KIS Indonesia akan memilih keputusan operasional yang lebih disukai dan familiar bagi klien-klien Indonesia. Sementara itu, saat ini sistem transaksi yang diadopsi dari sistem canggih untuk PC (HTS) dan telepon seluler (MTS) sedang dalam proses pengembangan untuk menembus area daring, dan akan diperkenalkan pada akhir tahun 2018 ini. KIS juga mencari diversifikasi bidang usaha dengan memasuki pasar manajemen aset mulai tahun ini.

Merujuk kepada visi KIS yang ingin menjadi broker house terdepan se-Asia pada 2020, KIS menempatkan unit usaha mereka di Indonesia sebagai pusat operasi bisnis di Asia Tenggara. Berbeda dari venture capitalist atau investor private equity, KIS bermufakat memantapkan kehadirannya di Indonesia untuk jangka panjang. Prioritas utama KIS adalah menyasar berlimpahnya investasi langsung dan transfer ilmu siap pakai, produk dan sistem. Perusahaan ini akan memperkenalkan produk-produk dana yang menarik sehingga dapat mengundang investor asing. “Kami juga berharap dapat memimpin gerakan Buy Indonesia seperti yang pernah kami lihat di Korea pada awal tahun 2000,” kata Ryu Sang-Ho.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved