Management Trends

SBM ITB Terapkan Konsep Down Town Campus

SBM ITB Terapkan Konsep Down Town Campus

Persaingan baik di dunia korporasi maupun wirausaha semakin ketat. Perusahaan-perusahaan semakin selektif dalam memilih karyawan. Berbagai persyaratan rekruitmen pun dibuat detil, seperti lulusan S-1, sudah berpengalaman kerja minimal 2 tahun, dan sederetan syarat lainnya. Begitupun bagi yang ingin mendirikan sebuah usaha atau menjadi seorang wirausaha. Kini semakin banyak bermunculan start up, tetapi menjalankan bisnis milik sendiri bukan hal yang mudah. Selain pengetahuan dan pengalaman dalam berbisnis, juga harus memiliki jaringan untuk mengembangkan bisnisnya.

Yudo Anggoro, Ph.D, Deputy Director SBM ITB Jakarta (Doc. SWA)

Yudo Anggoro, Ph.D, Deputy Director SBM ITB Jakarta (Doc. SWA)

Melihat hal tersebut, SBM (Sekolah Bisnis Manajemen) ITB mengakomodir para mahasiswa yang ingin belajar mengenai korporasi dan wirausaha untuk jenjang S-2 dan S-3. Mengusung konsep down town campus, SBM ITB berada di Bandung (2003) dan Jakarta (2006). Kedua kota tersebut dipilih karena segmen mahasiswa yang dituju adalah para pekerja.

“Kurikulum kami fokus mengenai kepemimpinan dan entrepreneurship. Mahasiswa dapat memilih apakah ingin menjadi corporate workers atau pekerja di suatu perusahaan baik nasional maupun multinasional. Ataupun menjadi seorang pengusaha,” ujar Dr Yos Sunitiyoso, Direktur SBM ITB Jakarta. Untuk program entrepreneurship masih di bawah 10 persen.

Dalam melakukan KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar), SBM ITB menggunakan pendekatan praktikal. Jadi jika mengambil program di entrepreneurship, maka mahasiswa harus menjalankan bisnis, mulai dari business planning hingga eksekusi dan evaluasi. Kedua, case by teaching, yaitu pembelajaran melalui studi kasus sehingga mahasiswa lebih mudah untuk memahami dan KBM berjalan efektif. Selain itu, KBM dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris.

Untuk biaya perkuliahan sekitar Rp 82 juta untuk program Full Time MBA dan Rp 95 juta untuk Executive MBA dengan jadwa perkualiahan di luar hari kerja. Adapula Double Degree. Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas, universitas ini melakukan kerja sama dengan Aalto University, Finlandia.

“Terhitung Januari 2017, kami membuka program baru yaitu MBA Strategic Marketing, yang merupakan hasil kerja sama dengan Markplus. Program ini ditujukan untuk mereka yang fokus kepada bidang marketing. Kami juga akan membuka kampus baru di Jakarta. Tetap mengusung down town campus,” ujar Yudo Anggoro, Ph.D, Deputy Director SBM ITB Jakarta.

Lalu inistiaf baru yaitu inkubator bisnis yang dikhususkan untuk mahasiswa yang mengambil program kewirausahaan, namun tidak menutup kemungkinan untuk start up milik non mahasiswa. Melalui inkubator ini, universitas ingin mempertemukan mahasiswa dengan investor baik bank maupun venture capital.

Sebagai tambahan, tahun ini SBM ITB Jakarta baru saja memasuki usianya yang ke-10 tahun. Sedangkan SBM ITB Bandung sudah berdiri sejak tahun 2003. Untuk jumlah mahasiswa di kampus di Jakarta sekitar 580 mahasiswa. Sedangkan kampus di Bandung sekitar 1000 mahasiswa. Jumlah alumni sudah mencapai lebih dari 700 orang.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved