Management Trends

SBY Sebut 3 Kunci Sukses Sritex yang Berusia 50 Tahun

SBY Sebut 3 Kunci Sukses Sritex yang Berusia 50 Tahun

Perhelatan hari jadi PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) yang ke-50 tahun ini terbilang istimewa. Selain usia perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara itu mencapai setengah abad, acara perayaan ini lebih meriah lagi dengan kehadiran mantan Presiden RI ke-6, yakni Soesilo Bambang Yudhoyono dan isteri. Sejumlah pejabat dan mantan pejabat, pengusaha, artis dan masyarakat juga menghadiri.

Iwan Setiawan Lukminto, CEO Sritex. memimpin upacara bendera 17 Agustus yang rutin dilakukan Sritex

Iwan Setiawan Lukminto, CEO Sritex. memimpin upacara bendera 17 Agustus yang rutin dilakukan Sritex

“Saya datang dan menyatakan sambutan ini bukan karena kapasitas saya sebagai mantan Presiden RI, melainkan sebagai sahabat dari Pak Lukminto,” ucap Yudhoyono. Menurutnya, banyak pelajaran yang dipetik saat bertemu dengan founder Sritex, mendiang H.M Lukminto. Dia mengenal Lukminto sejak menjabat sebagai menteri beberapa tahun lalu.

Yudhoyono menjelaskan, ada tiga kunci kesuksesan Sritex. Pertama, kekompakan rasa ikut memiliki perusahaan, baik dari pendiri, pemilik, manajemen dan karyawan, sehingga membuat Sritex makin kuat. Kedua, rasa tanggung jawab dari semua pihak yang menjadikan hubungan antar semua karyawan dan manajemen semakin solid. Ketiga, mutu dari produk yang dihasilkan diakui di dunia.

“Ke depan, saya berharap Sritex lebih maju lagi, sehingga bisa bertahan lebih dari 100 tahun. Jika perusahaan maju, maka pereknomian nasional juga kuat,” ujar Yudhoyono saat perayaan emas HUT Sritex ke-50 dan dihadiri 4.000 tamu undangan. Acara ini dimeriahkan oleh stand up comedy Cak Lontong, penyanyi Rossa serta fashion show dari Anne Avantie, William Utama, Populo Batik, dan Rinaldy A. Yunardi.

Sebelum seremoni perayaan HUT Sritex ke-50 tahun ini digelar, perusahaan yang mempekerjakan 50 ribu karyawan dan mengekspor produknya ke 50 negara itu, telah melakukan perubahan logo perusahaan. Wakil Presiden Direktur Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, mengatakan, pihaknya sudah meresmikan logo terbaru 50 Tahun Emas Sri Rejeki Isman “Sritex, Karya Indonesia untuk Dunia” di Sukoharjo bertepatan dengan upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Iwan Setiawan Lukminto, CEO Sritex.

(ki-ka) Iwan Setiawan Lukminto , generasi ke-2 Sritex dan H.M.Lukminto, founder Sritex (dok foto SWA)

Hingga kini, Sritex memiliki 12 pabrik spinning, 5 pabrik weaving, 5 pabrik finishing dan 12 pabrik garmen untuk memenuhi berbagai kebutuhan produk tekstil dan garmen dari para pelanggan di dalam dan luar negeri. Sementara itu, jumlah anak perusahaan ada 33 perusahaan yang tersebar di beberapa daerah di Solo, Jawa Tengah.

Upacara bendera 17 Agustus

Tahun 2016 ini, adalah tahun ke-50 Sritex menggelar upacara bendera. Upacara bendera 17 Agustus rutin digelar, tapi dengan tingkat kemeriahan yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Jika dulu Sritex masih tergolong perusahaan kecil, upacara lebih sederhana, sedangkan akhir-akhir ini dilakukan sangat meriah dan diikuti puluhan ribu peserta dengan CEO Sritex sebagai inspektur upacara.

Bersamaan dengan upacara 17 Agustus 2016, Sritex mendapat anugerah dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai institusi yang memiliki peserta terbanyak penyuluhan narkoba dalam satu perusahaan. Maklum, ada 30 ribu karyawan Sritex yang berhasil mengikuti penyuluhan narkoba. Kegiatan penyuluhan digelar sehari usai peringatan HUT ke-50 Sritex dan HUT ke-71 RI di kawasan pabrik Sritex di Sukoharjo, Solo. Dan bebas narkoba adalah salah satu persyaratan untuk diterima sebagai karyawan Sritex.

Penyerahan piagam dilakukan Deputy Manajer Rekor Muri, Ariyani Siregar dan diterima oleh Iwan Setiawan Lukminto, Presdir Sritex. Selain itu, meraih piagam penghargaan Kapolda Jateng dan Pemkab Sukoharjo sebagai penggagas dan pendukung kegiatan penyuluhan. Rekor ini dicatatkan MURI di nomor 7543. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved