Marketing Trends zkumparan

Shopee Fokus Dorong UMKM di Ulang Tahun ke-6

Shopee Fokus Dorong UMKM di Ulang Tahun ke-6
Sudah menjadi kebiasaan, Shopee selalu menggelar diskon gede-gedean pada setiap momen angka kembar (Foto: Anastasia/Swa)

Shopee, platform e-commerce yang berbasis di Singapura, akan merayakan hari jadinya ke6 tahun pada 12 Desember 2021 nanti. Untuk merayakan , platform ini akan menggelar festival belanja akhir tahun yang diberi nama Shopee 12.12 Birthday Sale.

“Sudah menjadi kebiasaan, Shopee selalu menggelar diskon gede-gedean pada setiap momen angka kembar, sebut saja kampanye 11.11 Big Sale bulan ini. Strategi marketing tersebut cukup ampuh, dibuktikan dengan peningkatan transaksi terhadap produk UMKM sebanyak 8 kali lipat dibandingkan hari biasa. Keampuhan strategi itu ingin diulangi lagi pada perayaan ulang tahunnya ke-6 nanti,” kata Christin Djuarto, Direktur Shopee Indonesia.

Christin mnegatakan, tahun 2021 masih menjadi masa penuh tantangan dan perubahan. Namun, di sisi lain, tahun ini juga merupakan momentum untuk bangkit dan beradaptasi dengan cara-cara baru. “Sejak awal tahun, Shopee menghadirkan solusi yang dapat mempermudah pengguna maupun pelaku usaha untuk beradaptasi,” kata Christin pada konferensi pers virtual siang tadi (16/11/2021).

Solusi tersebut dilakukan dengan merangkul pelaku usaha lokal agar lebih cerdas dalam memanfaatkan digital, sekaligus bisa mengembangkan bisnis mereka. Melalui gelaran 12.12 Birthday Sale, pihaknya tidak hanya ingin merayakan pertambahan usia, tetapi juga kesuksesan yang telah dicapai tahun ini oleh mitra brand, pelaku usaha lokal, serta para penggunanya.

Pada perayaan diskon akhir tahun nanti, platfrom yang didirkan oleh Chris Feng ini akan bekerjasama dengan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) untuk menjangkau lebih banyak pegiat UMKM di berbagai daerah. Selain itu, Shopee juga berencana untuk memberikan edukasi guna mendukung pemerataan literasi digital. Sekedar tahu, ASPPUK merupakan asosiasi yang menaungi para pengerajin olahan tangan seperti tas rajut, kain tenun, aksesori dan camilan khas Indonesia. Organisasi ini telah memiliki jaringan mitra binaan di seluruh Indonesia.

Dalam kolaborasinya dengan Shopee, para mitra binaan akan mendapatkan pelatihan mengenai konsep bisnis, cara berjualan online di platform Shopee, cara memaksimalkan fitur-fitur, serta pengenalan produk ekspor, sehingga dapat memperkuat posisinya di bisnis digital. “Tantangan utama yang dihadapi oleh dampingan kami yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera, Aceh, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan berbagai daerah lainnya adalah minimnya literasi digital sehingga menghambat pengembangan bisnis usaha mikro,” terang Emmy Astuti, Direktur Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK).

Padahal, Emi melihat potensi dari produk olahan tangan yang dihasilkan oleh mitra binaanya memiliki struktur yang kuat, ditambah lagi dengan nilai kultur Indonesia yang terkandung dalam setiap produknya. Dia berharap kerjasama tersebut dapat membuka peluang bagi mitra binaan untuk mengembangkan bisnis melalui pendampingan. Sehingga, pegiat UMKM memiliki kemandirian dan kereativitas bisnis.

“Selain melakukan kolaborasi dengan ASPPUK, kami juga akan meggelar program Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang telah hadir di Solo, Bandung, Semarang, Jakarta serta yang akan segera hadir di Jawa Timur,” kata Christin menambahkan. Belum selesai sampai disitu, start up yang dilahirkan pada tahun 2015 itu juga akan membuka Shopee Center untuk memberikan sarana edukasi, pendampingan bisnis, dan perangkat teknologi untuk mempercepat adopsi digital di pedesaan Jawa Barat (Bandung) dan Jawa Tengah (Semarang).

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved