Trends Economic Issues zkumparan

Sigmaphi Memproyeksikan Perbaikan Ekonomi pada Kuartal III

Petugas menyemprot disinfektan untuk menangkal penyebaran pandemi Covid-19. (Ilustrasi foto : Istimewa)

Sigmaphi, lembaga riset kebijakan dan data analisis, mengeluarkan prediksi terbaru ekonomi Indonesia. Dalam kajian yang disampaikan oleh peneliti senior Sigmaphi Jerry Marmen P.hD secara virtual di Jakarta (15/10/2020), SigmaPhi memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh positif pada kuartal III/2020 sebesar 5,30\% apabila dibandingkan kuartal sebelumnya.

Sedangkan secara tahunan (year on year/ yoy), Sigmaphi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 minus 3,27\%, membaik dari kuartal II/2020 yang sebesar minus -5,33\% (YoY). Pada akhir 2020, SigmaPhi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali membaik menjadi -1,95\% (yoy) dan -0,40\% secara kuartalan.

Sigmaphi memproyeksikan pertumbuhan ekonomi positif secara tahunan dan kuartal mulai awal hingga akhir 2021. Sumber utama pertumbuhan ekonomi pada 2020 dan 2021, menurut Sigmaphi, masih berasal dari kekuatan fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun komponen konsumsi rumah tangga, investasi maupun ekspor yang mulai pulih.

Sumber : Sigmaphi

Simulasi pertumbuhan ekonomi di atas dilakukan dengan menggunakan injeksi APBN sebagai sumber pembiayaan pengeluaran pemerintah, serta injeksi guncangan konsumsi dan penurunan jumlah pekerja akibat Pandemi Covid-19. Proyeksi tersebut dibuat dengan menggunakan pendekatan Computable General Equilibrium (CGE) yang dilakukan oleh peneliti Sigmaphi.

Proyeksi tersebut juga dibuat berdasarkan dua skenario. Skenario pertama, diasumsikan penanganan Covid-19 menunjukan hasil yang baik dan pada 2021 tidak dilakukan PSBB secara ketat seperti tahun 2020 sehingga perekonomian akan membaik dari sisi konsumsi, investasi, ekspor dan impor. Skenario kedua mengasumsikan bahwa pada kuartal II/2021kembali dilakukan PSBB secara ketat seperti pada 2020. Situasi guncangan perekonomian nasional pada Januari-Juni 2021 diasumsikan mirip seperti yang terjadi pada periode yang sama di 2020.

Tingkat kemiskinan pada semester II/2020 diperkirakan sebesar 10,05\% atau 26,86 juta orang, meningkat dari 9,41\% atau 25,14 juta orang dari Maret 2019. Pada 2021 diperkirakan masih di level 10\%, yakni 10,02\% pada semester I dan 10,01\% pada semester II.

Sedangkan tingkat pengangguran pada Agustus 2020 diperkirakan masih sebesar 7,80\% (10,77 juta orang), kemudian menurun pada Februari dan Agustus 2021 masing-masing sebesar 7,21\% (9,94 juta orang) dan 6,20\% (8,55 juta orang).

Pemulihan

Dalam publikasi perkembangan ekonomi terbaru tersebut Sigmaphi juga menyebutkan proses pemulihan ekonomi Indonesia pada 2020 lebih cepat dari krisis 1998. Pada krisis 1998 Indonesia membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk pemulihan ekonomi. Namun pada 2020 diperkirakan Indonesia hanya butuh waktu 1 tahun untuk pulih dari kondisi guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Semakin kompak kita menjalani pemulihan, semakin menjauh kita dari krisis,” kata Jerry Marmen dalam paparannya kepada awak media di Jakarta, Kamis kemarin.

Menanggapi publikasi tersebut, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Arif Budimanta, yang juga hadir dalam forum publikasi SigmaPhi, mengatakan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 dalam tren positif. Arif memprediksi pada kuartal III ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik dari kuartal II 2020. Membaiknya data pertumbuhan itu diyakini akan menjauhkan Indonesia dari ancaman krisis akibat pandemi Covid-19. “Perekonomian nasional menunjukan tren yang membaik sejak Agustus 2020, dibandingkan dengan April-Mei 2020 saat situasi ekonomi berkontraksi pada posisi terdalam,” kata Arif.

Salah satu indikator perbaikan ekonomi, kata Arif, dapat dilihat dari Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur yang mulai memasuki tahap ekspansi kembali, peningkatan konsumsi masyarakat, maupun kegiatan perdagangan. PMI manufaktur Indonesia pada Agustus 2020 telah mencapai zona ekspansi (>50) bahkan sempat lebih tinggi dari PMI Manufaktur ASEAN. Namun sedikit tertahan pada bulan September 2020 karena PSBB kedua, namun berpotensi tumbuh lebih tinggi ke depan dengan catatan penanganan Covid-19 sudah dapat dikendalikan. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia pada Oktober, mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha membaik pada Q3 2020. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada Q3 2020 sebesar – 5,97\%, membaik dari -35,75\% pada Q2 2020. Pada Q4 2020, responden memprakirakan kegiatan usaha akan mencatat kinerja positif dengan SBT sebesar 2,12\%.

Lembaga riset kebijakan dan analisis data yang berdiri pada 15 Agustus 2019 oleh beberapa peneliti dan analis muda yang berasal dari beberapa perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Hingga saat ini, Sigmaphi fokus pada kegiatan menyelenggarakan kajian dan penelitian serta pemantaun terkait kebijakan pembangunan ekonomi, sosial, sumber daya manusia, budaya maupun SDA yang disebarluaskan kepada publik sebagai masukan dan strategi kebijakan ke depan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved