Trends

Sinergi Bank Hana dan Kredit Pintar untuk Inklusi Keuangan Saat Pandemi

Chief Consumer Banking Officer Bank Hana, Anton Hermawan (ke-2 dari kiri) dan Direktur Kredit Pintar, Wisely Wijaya (ke-2 dari kanan)

PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana) dan PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar) bersinergi dalam loan channeling sebesar Rp100 miliar. Dana ini disalurkan kepada pengguna yang memiliki keterbatasan akses layanan keuangan (underbanked), namun membutuhkan pinjaman cepat jangka pendek.

Kerja sama yang telah berjalan sejak September 2020 ini merupakan bukti bahwa kolaborasi antara korporasi dengan fintech company (financial technology), khususnya peer-to-peer (P2P), dapat membantu mendorong inklusi keuangan masyarakat Indonesia di tengah masa pandemi.

Chief Consumer Banking Officer Bank Hana, Anton Hermawan, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Kredit Pintar menjadi momentum baik bagi korporasi untuk menjawab tantangan perbankan konvensional dalam menjangkau kelompok masyarakat underbanked dan underserved, yaitu mereka yang memiliki keterbatasan akses, serta belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional. “Melalui kolaborasi dengan Kredit Pintar, kami optimistis penyaluran dana dapat dimanfaatkan oleh pengguna yang benar-benar membutuhkannya,” ujar Anton.

Menurutnya, kemitraan dengan fintech P2P Lending merupakan bisnis model baru bagi Bank Hana. Oleh karena itu, prinsip kehati-hatian dalam pemberian pinjaman perlu diterapkan dengan lebih ketat. Rekam jejak yang baik serta integritas yang tinggi dari Kredit Pintar dalam pemrosesan pinjaman, mulai dari pengajuan hingga persetujuan, menjadi salah satu alasan kami menyambut baik dan mendukung kerja sama ini.

Sejak awal kemunculannya di 2016, industri fintech telah tumbuh pesat dalam membantu mendorong inklusi keuangan di Indonesia dengan melayani lebih banyak masyarakat yang sebelumnya tidak tersentuh oleh layanan keuangan formal. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada 2019, tingkat inklusi keuangan Indonesia pada 2019 mencapai 76,19%, meningkat cukup pesat sejak kebangkitan fintech bila dibandingkan dengan 2017 dimana tingkat inklusi keuangan hanya kurang dari 50%.

Direktur Kredit Pintar, Wisely Wijaya, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Bank Hana merupakan perwujudan kepercayaan akan kinerja perusahaan dalam menyediakan akses mudah untuk pinjaman jangka pendek.

“Kredit Pintar menyambut baik dukungan Bank Hana dalam menyalurkan pinjaman lebih luas kepada masyarakat underbanked dan underserved di Indonesia. Kami yakin bahwa pinjaman sebesar Rp100 miliar ini akan mampu menjangkau masyarakat yang sungguh-sungguh membutuhkannya,” ungkap Wisely.

Berdasarkan data Kredit Pintar pada Maret 2021, secara akumulatif Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman sebanyak Rp14 triliun sejak didirikan, kepada lebih atau kurang dari dua juta peminjam. Kredit Pintar memiliki lebih atau kurang dari 650 ribu peminjam aktif, dengan kisaran total pinjaman tahun ini dari Rp648 miliar dan total pinjaman yang belum dibayar Rp996 miliar.

Kredit Pintar menawarkan pinjaman tunai tanpa jaminan. Proses pengajuan pinjaman dapat dilakukan melalui aplikasi Kredit Pintar yang dapat diunduh pada Google Play Store secara daring (online) melalui ponsel. Sebagai persyaratan pengajuan pinjaman, Kredit Pintar mengharuskan pengguna untuk mengisi data diri sesuai Kartu Tanda Penduduk. Pengguna hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk mengajukan pinjaman. Jika pengajuan pinjaman disetujui, dana akan dikirim langsung ke rekening pengguna. Kredit Pintar telah berizin, terdaftar dan diawasi oleh dari Otoritas Jasa Keuangan. Hingga saat ini, aplikasi Kredit Pintar telah diunduh lebih dari 10 juta kali.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved