Management Trends

Sinergi Perkuat Industri Manufaktur Baja

Ilustrasi foto : Krakatau Steel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) bersinergi dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PT PPA) yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerja Sama dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Produk Baja maupun bentuk kerja sama lainnya yang potensial antara Krakatau Steel dan PPA. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita dan Direktur Investasi 1 dan Restrukturisasi PPA Rizwan Rizal Abidin secara virtual.

Dirut Krakatau Steel, Silmy Karim, menyatakan kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat industri manufaktur dan infrastruktur yang di dalamnya membutuhkan produk baja maupun produk turunannya di Indonesia dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. “Kerja sama ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada BUMN-BUMN di klas termanufaktur dalam membantu jaminan pemenuhan kebutuhan baja yang berkesinambungan, baik untuk kepentingan bisnisnya maupun untuk proyek-proyek infrastruktur yang dijalankan oleh pemerintah dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Silmy dalam keterangannya di Jakarta pada pekan lalu.

Silmy mengapresiasi PPA yang menjembatani Krakatau Steel dengan industri pengguna baja. Kemitraan dengan PPA juga merupakan salah satu enabler pengembangan bisnis baja di Krakatau Steel yang akan membantu dalam proses penguatan industri baja nasional dan percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Sejalan dengan itu, Dirut PPA, Yadi Jaya Ruchandi, mengatakan sinergi dengan Krakatau Steel merupakan bagian penting dari upaya bersama untuk memperkuat ekosistem BUMN. Kami percaya bahwa keunggulan dari masing-masing perusahaan dapat menciptakan nilai dan manfaat yang lebih besar bagi para stakeholders, tentunya dengan berlandaskan tata nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (AKHLAK).

“Melalui kerja sama ini, PPA akan menjadi sentra pengadaan untuk BUMN manufaktur dalam Klaster Danareksa-PPA, sehingga dapat memberikan akses suplai bahan baku baja dengan harga terbaik dan proses yang efisien. “ PPA akan menjadi center of procurement yang menjamin ketersediaan bahan baku baja kepada BUMN manufaktur. Pada tahap awal, volume kebutuhan baja dari BUMN manufaktur di PPA mencapai 15.000 ton, dan di tahun-tahun ke depan diharapkan akan bertambah signifikan,” tutur Yadi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved