Trends

Sinergi TN Kapital dan ALAMI, Garap Fintech Syariah

Sinergi TN Kapital dan ALAMI, Garap Fintech Syariah
(KIri-kanan): CEO TN Kapital, Tiar Karbala bersama Founder/ CEO ALAMI, Dima Djani disela-sela penadatangan kerjasama.

Pesatnya perkembangan teknologi mendorong pesatnya bisnis financial technology (Fintech), peer-to-peer (P2P lending) atau sistem pendanaan online di Indonesia. Hanya saja yang harus diwaspadai, tidak semua fintech dapat dipercaya dan diandalkan. Salah satu kriteria lembaga atau platform online tersebut dapat dipercaya adalah terdaftar dan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hingga Agustus lalu, jumlah penyelenggara fintech terdaftar dan berizin adalah sebanyak 127 perusahaan, terdapat penambahan 21 perusahaan sejak bulan Mei 2019 lalu. Dari jumlah tersebut, baru ada 8 perusahaan fintech yang memiliki sistem pembiayaan murni syariah yang resmi terdaftar, dan sisanya 110 perusahaan lainnya melayani pembiayaan konvensional.

Menurut Tiar Karbala, CEO TN Kapital, dari fenomena tersebut, masih banyak potensi yang dapat digarap pada industri fintech di Indonesia, terutama di sektor provider layanan pembiayaan P2P yang memiliki sistem pembiayaan syariah.

Melihat peluang tersebut, TN Kapital berkolaborasi dengan ALAMI, salah satu start up financing P2P dengan sistem pembiayaan murni syariah. ALAMI sendiri sudah resmi terdaftar di OJK pada 30 April 2019 lalu, sehingga aman dan kredibel. “Kami percaya ALAMI akan banyak memberikan manfaat yang baik bagi para pelaku UKM maupun para funder atau pendananya,” kata Tiar.

Diakui Tiar, financing fintech P2P dengan sistem berbasis syariah di Indonesia masih sangat sedikit. Terutama yang kredibel dan sudah resmi terdaftar di OJK. Padahal menurut data di tahun 2019, dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia, 87,2% atau lebih dari 230 juta orang adalah beragama Islam.

Industri berbasis syariah memiliki potensi yang besar di Indonesia, terutama dalam sektor fintech. Ada sekitar 230 juta penduduk Indonesia beragama Islam. Saat ini juga jumlah UKM di Indonesia hampir 63 juta, namun provider layanan pembiayaan online atau fintech P2P syariah yang sudah resmi terdaftar di OJK jumlahnya masih sangat sedikit, kurang dari 10 provider. “TN Kapital, ingin menjadi perusahaan venture capital yang juga dapat menjembatani para investor dengan pelaku UKM, yang memang memiliki perhatian lebih dalam sistem pembiayaan berbasis syariah,” kata Tiar.

Ihsan, Co-Founder TN Kapital menambahkan, dari sudut pandang investasi, ALAMI menawarkan banyak keuntungan bagi para funder atau investornya, yang tentunya masih dalam prinsip syariah.

Pendana ALAMI akan mendapat ujrah (imbal hasil) atas jasa yang mereka berikan kepada UKM. Tenor pembiayaan pada ALAMI pun dimulai dari 1-6 bulan, waktu yang relatif lebih singkat untuk menuai pendapatan dibandingkan dengan beberapa literasi investasi.

Dengan modal atau biaya investasi yang bisa dimulai dari Rp 1 juta, ALAMI memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan. Mulai dari rata-rata imbal hasil sebesar 14%-16% tergantung pada hasil credit scoring, sampai tenor yang relatif lebih singkat dibandingkan dari deposito. Pembiayaan peer-to-peer financing syariah juga memiliki keunggulan lebih dari segi kepastian dibandingkan dengan return instrument reksa dana per tahun, mengingat return investment reksa dana yang fluktuatif karena dipengaruhi oleh kinerja pasar.

Sebagai informasi, ALAMI adalah perusahaan teknologi finansial atau fintech dengan model bisnis financial marketplace yang mengusung konsep pembiayaan syariah untuk UKM. Melalui platform digital dan afiliasi dengan berbagai institusi keuangan syariah ternama, ALAMI memberikan akses kepada UKM untuk mendapatkan pembiayaan yang cepat, mudah, aman dan membawa berkah demi mewujudkan mimpi-mimpi mereka dalam membangun bisnis.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved