Technology Trends

Sisternet Mudahkan Akses Pengetahuan bagi Perempuan Indonesia

XL Axiata Bersama Kementerian PPPA Hadirkan Sisternet

Gap literasi teknologi antara perempuan dengan laki-laki di Indonesia sekitar 40%, jauh lebih tinggi dibanding negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Untuk itu penting perempuan mendapat informasi yang bisa membuatnya bertumbuh menjadi pribadi terbaiknya. Memahami ini, XL Axiata bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia menyediakan sarana khusus untuk para perempuan yang ingin terus maju melalui aplikasi Sisternet.

Melalui aplikasi ini, program Sisternet akan lebih mudah terakses oleh perempuan-perempuan Indonesia di mana pun berada. Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan, dalam sebuah diskusi melalui kanal Youtube Sisternet (29/04/2020), dengan adanya aplikasi ini, maka perempuan Indonesia di mana pun mereka berada akan bisa lebih mudah mengakses program-program Sisternet.

“Sepanjang tahun Sisternet menyelenggarakan banyak kegiatan, terutama yang bersifat edukasi mengenai berbagai kebutuhan perempuan, dari mulai mengenai pengelolaan keuangan, membangun bisnis sendiri, peningkatan keahlian, hingga parenting. Sebagian besar kegiatan tersebut masih bersifat offline di banyak kota. Dengan adanya aplikasi ini, semua materi program Sisternet bisa diakses secara mudah di mana pun dan kapan pun,” terangnya.

Untuk diketahui, aplikasi ini disiapkan selama 5 bulan, memuat berbagai agenda program yang dibagi dalam 3 segmen fitur, yaitu Sister Berbagi, Agenda Berbagi, dan Modul Pintar. Pada segmen Sister Berbagi akan tersaji kumpulan artikel yang bersifat inspiratif dan motivatif bagi kaum perempuan untuk bisa lebih mandiri dan berdaya. Hingga saat ini Sisternet memiliki lebih dari 12 ribu artikel. Segmen Agenda Berbagi akan menyajikan kelas-kelas edukasi yang mengajarkan berbagai ketrampilan digital, cara mendapatkan inspirasi, hingga bagaimana membangun jaringan. Kelas-kelas ini bisa diakses secara gratis. Dan ada 23 ribu perempuan yang sudah tergabung dalam Sisternet.

Sementara itu pada segmen Modul Pintar, tersedia modul-modul edukasi dalam format audio visual mengenai beragam topik yang diajarkan oleh para ahli di bidangnya. Saat ini sudah tersedia sekitar 40 modul audio visual mengenai digital parenting, karir, kewirausahaan, dan pengelolaan keuangan. Modul Pinter merupakan segmen yang paling banyak diakses oleh publik di website Sisternet.co.id.

Ratna Susianawati, Staf Ahli Menteri PPA Bidang Komunikasi Pembangunan, mengatakan, dengan kolaborasi ini bisa meningkatkan literasi teknologi para perempuan Indonesia ke depan.

“Kami berharap, aplikasi Sisternet dapat menjadi sumber inspirasi, tidak hanya bagi perempuan Indonesia, namun juga dunia usaha lainnya untuk dapat terus memunculkan inovasi-inovasi yang dapat mendukung pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia,” tuturnya.

Pada tahap pengembangan aplikasi, ada sejumlah fitur yang sedang disiapkan, antara lain adalah Portal Forum yag berupa forum diskusi antarpelaku UKM yang adalah perempuan. Lalu ada juga Media Podcast yang menyediakan berbagai informasi dan materi-materi audio inspiratif. Kemudian ada juga fitur Panic Button, sebagai sarana untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Untuk penyediaan fitur Panic Button, Sisternet bekerja sama dengan Kementerian PPPA. Kedepannya, Sisternet pun akan memberikan berbagai pelatihan pemasaran secara online kepada perempuan pelaku usaha kecil di 5 provinsi bersama Kementerian PPPA dan Mitranya yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di bidang ekonomi.

“Kami mendukung kemajuan perempuan Indonesia, kalau perempuan pintar akan melahirkan generasi pintar. Penggunaan internet wanita bedanya sampai 40% dibanding laki-laki. Gap di Indonesia ini termasuk lebih besar dibanding Malaysia dan Singapura, kami ingin gap ini di Indonesia ditekan prosentasenya,” katanya. Maka itu dalam program Sisternet, bukan saja agar perempuan paham menggunakan internet tapi juga bisa lebih produktif dengan internet,” jelasnya.

Sebelum ini, Sisternet lebih banyak melaksanakan program-program-nya secara offline di berbagai kota, termasuk di luar Jawa. Para member Sisternet yang tersebar di berbagai daerah mengakses program-program melalui website Sisternet.co.id. Pengunjung website ini cukup banyak. Bulan Maret 2020 lalu, tercatat lebih dari 50 ribu page viewer. Tingginya angka pengakses ke website Sisternet ini menjadi salah satu pertimbangan bagi XL Axiata untuk membangun aplikasi Sisternet.

“Dengan aplikasi, maka masyarakat, terutamam kaum perempuan bisa lebih mudah mengakses program-program Sisternet dengan menggunakan smartphone-nya. Tidak harus menggunakan komputer untuk bisa mendapatkan yang tampilan halaman yang lebih jelas. Jadi saat ini, Sisternet memiliki dua saluran digital untuk menyampaikan program-programnya,” tutur Dian.

Dalam rangka peluncuran aplikasi Sisternet, XL Axiata menyelenggarakan kelas webinar Share Care Inspire Class yang terbuka untuk diakses masyarakat bertajuk “Covid-19 dan Digitalisasi, Cara Baru Perempuan Melawan Pandemi”. Acara yang diselenggarakan secara daring ini menghadirkan para tokoh perempuan yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia. Mereka adalah Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, pekerja seni Dian Sastrowardoyo, serta praktis kedokteran dr. Reisa Broto Asmoro, dan juga di moderatori oleh Becky Tumewu.

Pada kelas ini antara lain dibahas mengenai bagaimana memahami karakter virus dengan informasi lengkap terkait pengertian, dan istilah-istilah yang muncul saat wabah Covid-19. Lalu juga tentang bagaimana menyikapi stigma “Online is new normal” seorang perempuan di rumah ataupun di kantor. Selain itu mengenai sejauhmana dukungan dari para pemimpin perempuan dari berbagai sektor dalam mengatasi dan menghadapi permasalahan wabah covid-19.

Editor : Eva Marta Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved