Technology Trends zkumparan

Smart Dubai untuk Wujudkan Penduduk Paling Bahagia di Dunia

Smart Dubai untuk Wujudkan Penduduk Paling Bahagia di Dunia
Suasana kantor Smart Dubai

Tidak seperti smart city atau kota pintar lainnya yang ingin menjadi kota yang paling maju secara teknologi, visi Smart Dubai (lembaga yang berwenang mengelola smart city di Dubai) justru ingin menjadikan Dubai sebagai kota paling bahagia di dunia.

Menggunakan teknologi sebagai enabler, Pemerintah Dubai menciptakan suasana kota dengan alat dan kebijakan yang tepat, yang akan membantu menjadikan hidup lebih baik dan lebih bahagia untuk semua penduduk dan pengunjung kota. Pemerintah setempat bekerja sama dengan sejumlah mitra di seluruh kota untuk mempersiapkan fondasi dalam melakukan transformasi smart city yang berkelanjutan dengan memprioritaskan kebahagiaan orang dalam segala hal. Pada gilirannya, langkah ini diharapkan akan menjadi tolok ukur transformasi smart city di dunia.

Perjalanan Smart Dubai dimulai dengan banyak latihan untuk memahami keadaan teknologi pintar saat ini ada di kota itu. Dubai telah memimpin inovasi teknologi di pemerintahan lebih dari satu dekade, jadi kita tidak terkejut menemukan bahwa layanan publik sudah memiliki lebih dari 100 layanan dan inisiatif cerdas yang meningkatkan pengalaman dan efisiensi dalam pemerintahan.

Bahkan, Smart Dubai Government (SDG) — yang berada dalam satu naungan dengan Smart Dubai — telah menyelamatkan pengeluaran Pemerintah Dubai sekitar 4,3 miliar dirham selama 13 tahun terakhir, melalui infrastruktur bersama dan layanan cerdas bersama untuk 50 entitas/lembaga pemerintah. Hingga sekarang, Pemerintah Dubai bisa menghemat 5,6 dirham (AED 1 = Rp4.000) untuk setiap 1 dirham yang dikeluarkan oleh SDG.

“Tujuan Smart Dubai adalah terus meningkatkan efisiensi layanan pemerintah, menciptakan pengalaman yang lebih baik di kota, memperluas kerangka kerja ini ke sektor swasta, sehingga semua penghuni, pemilik bisnis, bahkan pemimpin kota serta wisatawan dapat merasakan manfaatnya,” jelas Direktur utama Smart Dubai Office, Dr Aisha Bint Butti Bin Bishr.

Untuk melakukan ini, Smart Dubai bekerja dengan jaringan mitra strategis yang berkembang dari sektor publik dan swasta. Caranya, memprioritaskan dan mengimplementasikan smart city yang paling berdampak pada layanan dan inisiatif yang akan meningkatkan efisiensi, kelancaran dan keamanan kota. Alhasil, akan berkontribusi pada pengalaman bisnis dan kehidupan yang lebih berdampak bagi semua orang.

Sebagai kantor Smart Dubai, institusi ini memimpin empat inisiatif utama untuk menyatukan dan memungkinkan kota mencapai visinya.

Pada bulan Mei 2016, Smart Dubai mengumumkan Agenda Kebahagiaan (Happiness Agenda) untuk memandu kota dalam memprioritaskan kebahagiaan dalam transformasi cerdasnya, melalui pendekatan yang unik secara global, berbasis ilmu pengetahuan dan metodis untuk memungkinkan kepemimpinan dan individu mencapai kebahagiaan maksimal.

Melalui Happines Agenda, Smart Dubai Office memimpin upaya untuk menemukan, mengubah, mendidik dan mengukur kebahagiaan orang-orang di kota itu.

Untuk menjadi kota yang paling bahagia, Smart Dubai mengerti bahwa pihaknya perlu cara untuk mendengarkan semua orang di kota, dan memahami tingkat kebahagiaan mereka saat ini dengan layanan publik kota tersebut. Hanya dengan data ini, barulah kita dapat memperkenalkan program baru untuk meningkatkan kebahagiaan di seluruh kota dan mencapai visi Smart Dubai.

Berangkat dari hal itulah, maka Oktober 2014, Smart Dubai mengembangkan prototipe untuk memotret tingkat kepuasan pelanggan di setiap titik kontak interaksi kota. Dan disebut sebagai Meteran Kebahagiaan (Happiness Meter). Saat ini, Happiness Meter tersedia untuk entitas sektor publik dan swasta di semua saluran interaksi pelanggan digital: dengan widget berbasis web, plug-in aplikasi seluler, dan tablet yang dipasang di pusat layanan pelanggan dan titik kontak interaksi lainnya.

Data yang dikumpulkan dari Happiness Meter memberi daya dashboard analitik untuk melacak tingkat kebahagiaan di seluruh kota secara real-time. Hal itu disebut dengan indeks Kebahagiaan. Smart Dubai Happiness Meter telah diadopsi di lebih dari 1.000 titik kontak pelanggan di sektor publik dan swasta. Sejauh ini telah mencatat lebih dari 6 juta suara, dan melaporkan indeks kebahagiaan real-time 90% untuk layanan kota. “Kami sekarang sedang mengerjakan inisiatif yang akan menganalisis emosi dan sentimen warga juga. Tujuan kami untuk meningkatkan level indeks kebahagiaan Dubai menjadi 95% pada tahun 2021,” ujar Dr Aisha.

Kebahagiaan adalah visi yang memandu transformasi cerdas, sedangkan data ada di hati. Hampir setahun yang lalu,diumumkan UU Data Dubai, meluncurkan paling banyak inisiatif data yang komprehensif dan ambisius di dunia saat ini, yang mengatur buka dan bagikan data untuk sektor publik dan swasta.

Melalui inisiatif Data Dubai, yang dipimpin oleh Dubai Data Establishment, Smart Dubai memandu pendekatan kolaborasi dan manfaat-pertama untuk membuka dan berbagi data kota. Dalam hal ini, Smart Dubai bekerja sama dengan tim lebih dari 200 Data Champion dari entitas pemerintah dan sektor swasta untuk menyiapkan data kota paling berdampak untuk dibuka dan dibagikan awal tahun 2019.

Semua data kota terbuka sekarang dibagikan di platform Dubai Pulse, yang merupakan agregator digital untuk semua data Dubai. Dubai Pulse memfasilitasi pertukaran data dan berbagi antara lembaga publik dan swasta serta individu, yang memicu transformasi digital Dubai. Platform ini platform terbuka untuk orang berkontribusi, membangun, berpartisipasi dan akan membantu meningkatkan kemampuan kita berinovasi, menganalisis data, plus membantu mempercepat pengambilan keputusan.

Pada Oktober 2016, diumumkan Strategi Blockchain Dubai. Di Smart Dubai, tujuannya adalah menjalankan 100% transaksi Pemerintah Dubai yang berlaku pada Blockchain. Ini berarti mencakup setiap sektor industri. Setelah tahun 2017, Smart Dubai mengidentifikasi kasus penggunaan terbaik untuk diterapkan terlebih dahulu. Sekarang, Smart Dubai sedang mengerjakan lebih dari 20 kasus penggunaan dengan beberapa mitra sektor pemerintah dan swasta. Ini termasuk menyewa atau membeli properti dalam satu klik, memperoleh lisensi bisnis komersial, mendaftarkan siswa di sekolah, mengurus masa berlakunya kendaraan sejak menit keluar dari showroom, dan masih banyak lagi.

Menurut Dr Aisha, sebagai bagian dari Strategi Blockchain Dubai, Smart Dubai juga berkomitmen untuk membangun Blockchain Ecosystem, menarik startup dan talenta yang tepat ke kota, yaitu mengapa selama dua tahun terakhir Smart Dubai menjadi tuan rumah Tantangan Blockchain mengundang startup Blockchain dari seluruh dunia untuk mengirimkan ide-ide mereka yang berpotensi diterapkan di Dubai.

“Tantangan terakhir memilih 17 finalis dan mengumumkan tiga pemenang teratas pada 3 Mei 2018 di Future Blockchain Summit. Menyusul dari edisi perdana yang sukses, tantangan tahun ini menarik 200 aplikasi dari perusahaan-perusahaan di 85 kota dan 53 industri,” Dr Aisha mengungkapkan.

Pada Maret 2017 diluncurkan laboratorium Kecerdasan Buatan (Al) pertama di Dubai sejalan dengan kepemimpinan Uni Emirat Arab (UEA) Centennial 2071. Tujuannya menjadikan UEA negara terbaik di dunia dalam 54 tahun ke depan. Laboratorium ini mulai beroperasi bulan depan,akan melatih lebih dari 200 pegawai pemerintah dan beberapa pejabat dari lembaga swasta untuk menerapkan komputasi Al dan kognitif dalam bidangnya.

Dr Aisha mengatakan, hal itu akan membantu mengembangkan keterampilan dan melatih individu, menyediakan alat eksperimen dan membuat prototipe, serta menyediakan pasar melalui penerapan gagasan ke dalam aplikasi praktis. Untuk tahap selanjutnya peta Al Dubai, Smart Dubai akan membuka lab untuk peneliti, siswa dan masyarakat.

Gedung Burj Al Arab, Dubai

Baru-baru ini pada Februari 2018,Yang Mulia Sheikh Hamdan Bin Mohammed Al Maktoum, Putra Mahkota Dubai dan Ketua Dewan Eksekutif Dubai meluncurkan Strategi Dubai Tanpa Kertas (Dubai Paperless Strategy). Tujuannya, membuat semua transaksi internal dan eksternal pemerintah 100% digital dan sepenuhnya tanpa kertas. Blockchain akan memainkan peran utama dalam mencapai tujuan ini.

Smart Dubai memperkirakan bahwa Pemerintah Dubai menggunakan 1 miliar kertas untuk semua transaksi setiap tahun. Menghilangkan itu akan membantu menghemat uang untuk memberi makan 4 juta anak-anak atau menghemat dalam menebang 130.000 pohon, itu 5 kali ukuran Central Park di Dubai.

Strategi Smart Dubai dibangun atas tiga pilar. Pertama, teknologi. Menerapkan teknologi dan membangun infrastruktur untuk memastikan entitas pemerintah mana pun tidak akan menerbitkan atau meminta dokumen kertas dari warga negara Dubai dan penduduk setelah tahun 2021. Baik pelanggan internal atau eksternal menghadapi transaksi; bisnis dan administrasi tanpa kertas.

Pilar kedua, legislasi. Smart Dubai akan fokus pada amandemen hambatan legislatif untuk mencapai digitalisasi kota tanpa kertas. Ini termasuk soal hukum, peraturan, internal hukum dan kebijakan.

Pilar ketiga, pergeseran budaya. Menyadarkan ke masyarakat akan pentingnya keamanan dan validasi dokumen dan sertifikat tanpa kertas apabila berurusan secara internal dengan lembaga inersia. Smart Dubai akan menghilangkan hambatan budaya seperti kurangnya kepercayaan, takut akan perubahan dan kebiasaan pribadi terkait hal itu.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved