Strategy Trends zkumparan

SNP Finance Terapkan Teknologi Digital Scoring

Pembiayaan elektronik dan furniture masih punya peluang yang sangat besar, namun persaingannya juga makin ketat. Hal ini ditunjukkan dengan makin banyak perusahaan pembiayaan nasional maupun asing belakangan ini terjun menggarap industri ini.

Untuk itulah PT Sunprima Nusantara Pembiayaan atau SNP Finance terus bebedah diri, agar bisa terus meningkatkan kecepatan dan kualitas layanannya, agar bisa memenangkan persaingan. Donni Satria, Dirut SNP Finance mengamini tantangan tantangan pelayanan cepat dan berkualitas dari para nasabah makin meningkat saat ini. “Kami meyakini ini hanya bisa diwujudkan dengan dukungan teknologi yang dikembangkan secara berkelanjutan. Sejak November 2017 SNP Finance telah menerapkan Digital Scoring dengan Metodology Psychometric, Digital Scoring, social media scoring dan verification, serta digital scoring,” terangnya.

Menurut Donni, teknologi ini membuat pelayanan pada nasabah lebih cepat 15 menit, terutama untuk calon nasabah untuk bisa mengetahui putusan pengajuan pembiayaannya. “Langkah ini makin meningkatkan kepercayaan dari calon nasabah, kemampuan calon nasabah dalam mengelola uang, dan yang sangat penting kemauan calon nasabah untuk melakukan pembayaran serta mengurangi penilaian subjektif pada calon nasabah,” jelasnya.

Selain untuk menjawab tren masyarakat yang makin tinggi mobilitasnya, bersama Columbia, SNP Finance meluncurkan aplikasi MyColumbia pada 2017. Aplikasi ini memungkinkan nasabah mengakses seluruh layanan SNP Finance dan Columbia mulai dari pemilihan produk pembiayaan, pengajuan pembiayaan secara digital, komplain service sampai kepada layanan dan petunjuk pembayaran angsuran di ponsel pintar mereka.

Lebih lanjuta, Donni memaparkan untuk kemudahan melakukan pembayaran, SNP Finance telah bekerja sama dengan lebih dari 15 perusahaan retail, pegadaian dan perbankan yang menyiapkan fasilitas penerimaan pembayaran secara online sehingga nasabah menjadi lebih mudah dan lebih dekat untuk melakukan pembayaran angsuran.

“Agar kami makin dekat dengan nasabah, di setiap kantor cabang, setiap bulan kami adakan gathering,” katanya. Donni menuturkan keunggulan kompetitif dari SNP Finance, adanya omni channel melalui jaringan perusahaan afiliasi Columbia dengan Outlet Columbia. “Tahun lalu brand share Columbia mencapai 23.8 persen, berada di posisi ranking satu di atas perusahaan pembiayaan terkemuka lainnya,” tuturnya.

Selain itu, SNP Finance menggandeng kerja sama pemasaran secara ekslusif dengan Mise.id, SYD, kukuruyuk.com, onehundred.com, serta mendukung pembiayaan e-commerce untuk mataharimall.com, Bhineka, Oshop, Plaza Camerad an lain-lain. Target tahun ini SNP Finance bisa kerja sama dengan minimal 50 e-commerce, sebagai bentuk support financing non kartu kredit.

Divisi Corporate Financing untuk karyawan, SNP Finance tahun ini akan lebih fokus di sektor industri. Sejak Januari tahun ini bahkan sudah membidik industri asuransi, dengan SNP Finance menyediakan pembiayaan segala kebutuhan pembiayaan para agen asuransi untuk pembelian gadget dan lapton sebagai alat kerja mereka. Lalu Divisi resto Financing akan lebih mendorong peningkatan pembiayaan resto di luar Jabodetabek. Terutama untuk resto yang mengembangkan jaringannya dengan konsep waralaba. “Resto sedang berkembang bagus bisnisnya di Indonesia, saya pikir ini peluang,” katanya.

Berkembangnya fintech juga tidak dilewatkan SNP Finance, dengan mengembangkan peer to peer landing, terutama dengan fokus pembiayaan untuk karyawan yang membutuhkan elektronik, furnitur dan gadget. SNP Finance telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 4,2 triliun pada 2017. Angka ini naik 8,4% dibanding pencapaian di 2016 yang sebesar Rp 3,9 triliun. “Kami menargetkan pembiayaan tahun ini naik 8 persen dengan rasio kredit bermasalah yang cukup terkendali yaitu 1,2 persen,” kata Donni.

Sepanjang 2017 pendapatan usaha SNP Finance mencapai Rp 858 miliar , dengan total aset Rp 4,75 triliun, tumbuh 12%. Sedangkan ekuitasnya tumbuh 12% menjadi Rp 733 miliar. Dari sisi permodalan, menggunakan modal sendiri dan didukung oleh lembaga perbankan milik pemerintah, swasta, serta MTN.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved