Marketing Trends

Social Bella Buka Jaringan Distribusi Lewat SDI

Memasuki kuartal ketiga di tahun ini, Social Bella membuka jaringan distribusi produk kecantikan melalui perusahaan afiliasi, PT Semesta Distribusi Indonesia (SDI). Harapannya, akses distribusi lebih luas dan komprehensif bagi para mitra peritel, pelanggan, sekaligus menyediakan one-stop service bagi pemilik brand kecantikan dan perawatan diri.

Melalui kolaborasi ini, pelanggan dapat mengetahui secara langsung proses pengiriman, pembayaran, komplain, update produk, serta promosi secara real time. Sementara bagi pemilik brand, SDI lewat tim brand development-nya dapat membantu memberikan insight tentang pemilihan produk ataupun pendekatan yang tepat untuk memasuki suatu pasar.

“SDI juga menyediakan saluran distribusi melalui ekosistem penjualan yang luas lewat tim trade marketing,” ujar Helmi Prasetyo selaku VP Commercial PT Semesta Distribusi Indonesia (SDI) dalam keterangan resmi, Kamis (13/08/2020).

Helmi mengatakan, infrastruktur distribusi produk merupakan hal fundamental bagi sebuah perusahaan untuk berkembang. Namun, hal ini justru sering menjadi kendala besar yang menghambat pertumbuhan usaha terutama di Indonesia. Menurutnya, ada gap antara pemilik brand dengan peritel.

Di satu sisi pemilik brand dengan produk yang berkualitas tinggi dan strategi marketing yang begitu kreatif terhambat karena jaringan distribusi mereka yang terbatas. Di sisi lain, peritel justru mencari brand/produk yang menarik tetapi tidak memiliki akses distribusi, channel komunikasi, dan data mengenai produk yang diminati masyarakat. “Kebutuhan ini yang akan dipenuhi melalui SDI,” jelasnya.

Sebagai bagian dari ekosistem Social Bella, kata dia, SDI juga memiliki akses ke ratusan brand kecantikan, data tren, infrastruktur distribusi cabang dan warehouse, serta tim on-the-ground yang sudah berpengalaman di industri ini.

Sebagai langkah pembuka dalam memperkuat jaringan distribusi, SDI telah menggandeng lebih dari 55.000 rekan peritel, baik di Modern Trade (MT) dan General Trade (GT) di seluruh kota besar di Indonesia. Saat ini, SDI telah memiliki cabang resmi di 24 kota, 16 sales point, dan 10 sub distributor di seluruh Indonesia.

Helmi berharap, dengan adanya kolaborasi ini akan membantu peritel untuk mempermudah transaksi, pengiriman serta penyampaian komplain. Kedepannya, SDI akan terus membangun titik distribusi yang lebih luas.

“Dengan adanya jaringan SDI dan pengalaman kami di industri kecantikan, pemilik brand dapat melakukan distribusi produk mereka ke seluruh channel toko ritel di kota besar di Indonesia tanpa harus melakukan investasi besar dan mengambil resiko besar dalam pemilihan toko yang cocok tanpa benchmarking,” katanya.

Helmi optimis bahwa SDI dapat menjadi solusi bagi pengembangan bisnis brand serta mendorong industri kecantikan di Indonesia tumbuh lebih maju. Apalagi melihat potensi industri kecantikan yang cukup besar ditambah dengan ketahanan industri ini telah terbukti di masa-masa krisis.

“Kami sudah membantu pengembangan brand-brand ternama seperti Mediheal, COSRX, Ariul, Secret Key dan brand brand lainnya di Indonesia,” terang Helmi.

Merujuk pada laporan Euromonitor International, Pasar Masa Depan: ASEAN pada tahun 2020, Indonesia disebut sebagai pasar kecantikan yang tumbuh paling cepat di Asia untuk kecantikan dalam hal tingkat pertumbuhan tahunan gabungan. Masih berlandaskan pada sumber yang sama, pasar kecantikan dan perawatan diri di Indonesia diperkirakan bernilai US$ 6,03 miliar pada 2019 dan tumbuh menjadi US$ 8,46 miliar pada 2022.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved