Management Technology Trends zkumparan

Solusi GE Power untuk Teknologi Kelistrikan Indonesia

Country Director GE Power Indonesia, David Hutagalung.

General Electric (GE) Power Indonesia telah lebih 70 tahun berkiprah di Tanah Air untuk melayani kebutuhan listrik PLN dan pasar Independent Power Producer (IPP). Saat ini telah memegang seluruh installed based pembangkit di Indonesia.

Teknologi GE Power berkontribusi sekitar 20% dari installed based pembangkit di Indonesia, mencapai 56.000 MW. Teknologinya digunakan dalam berbagai jenis pembangkit mulai dari gas turbine, gas engine, hidro, dan lain-lain. Khusus untuk program 35.000 MW, GE sangat mendukung sejak Mei 2015 karena program ini dirasa cukup ambisius dan menjadi salah satu program energi terbesar di dunia.

Menurut Country Director GE Power Indonesia, David Hutagalung, GE bukanlah sebagai power plant, melainkan sebagai technology provider. Saat ini kapabilitas GE juga sebagai kontraktor engineering, procurement, and construction (EPC) bersama mitra saat terlibat proyek pembangunan pembangkit listrik. GE menyediakan peralatan pembangkit berkapasitas 1 MW hingga 800 MW per unit.

Keunggulan yang dimiliki GE adalah dapat memangkas biaya dan hemat energi melalui teknologi advanced ultra critical technology yang terpasang di pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. “Teknologi ini dapat menghemat pembakaran sebesar 50% dan teknologi canggih lainnya untuk pembangkit listrik energi terbarukan,” ungkapnya. Kini, GE sedang menggarap satu proyek pembangkit listrik tenaga angin di Kalimantan berkapasitas 70 MW, satu turbin 3,5 MW.

Program pemerintah untuk pengerjaan pembangunan listrik 35 ribu MW yang dicanangkan tahun 2015 diapresiasi GE. Menyediakan teknologi turbin berkapasitas kecil dan besar dilakukan GE, serta solusi end-to-end untuk mendukung progam tersebut. “GE Power menjadi korporasi yang dipercaya pemerintah dan PLN mengembangkan ketenagalistrikan nasional,” ungkapnya.

GE tidak hanya memasok teknologi canggihnya, namun juga berpartisipasi aktif meningkatkan kapasitas dan membantu menyelesaikan masalah ketenagalistrikan. “Tidak hanya berjualan, tapi harus hadir dengan solusi komprehensif mulai dari teknologi, pembiayaan, long term service agreement melalui after service, technical advisor, hingga ketersediaan spare parts,” kata David.

Hal ini diterapkan GE pada proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 Jawa Tengah. Di proyek tersebut GE juga bertanggung jawab mencari solusi pembiayaan terbaik, export credit agencies dengan terms and condition yang bisa diterima PLN. Pada Juli 2017, GE juga ditujuk oleh Indonesia Power sebagai konsorsium bersama Marubeni Corporation dan PT Hutama Karya sebagai kontrakor EPC pembangunan PLTGU Tambak Lorok sebesar 780 MW yang akan beroperasi 2020.

PLTGU Tambak Lorok adalah pembangkit pertama di Asia Pasifik yang menggunakan teknologi turbin gas HA terbaru milik GE, yaitu 9HA.02 dan turbin uap GED650, generator panas pemulihan uap, dan pendukung lainnya. Turbin gas HA yang dimilikinya merupakan turbin paling efisien di dunia. “Pembangkit ini memperoleh sertifikat Guinness World Records sebagai the most efficient gas turbine di dunia dengan tingkat efisiensi 63,08%,” ia menjelaskan.

Teknologi turbin gas HA mempu memberikan daya penuh ke dalam jaringan dalam waktu kurang dari 30 menit dan menghasilkan daya yang lebih bersih, andal, dan suistanable. Sebanyak 70 unit turbin gas HA telah dipesan beberapa negara di empat benua. Selain itu, GE juga menghadirkan solusi PLTU dengan tingkat efisiensi tinggi serta memiliki bisnis minyak dan gas. “Kami mendukung semua ekosistem energi higga menjadi listrik,” ungkap David.

Pertamina, Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation juga memberikan kepercayaan kepada konsorsium GE, Samsung C&T (Samsung), dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) dengan kontrak EPC untuk Pembangkit Listrik PT Jawa Satu Power. Perusahaan ini akan menjadi pembangkit listrik dengan teknologi combined-cycle terbesar di Indonesia yang juga menggunakan teknologi turbin gas HA.

PT Jawa Satu Power juga menandatangani kesepakatan layanan pemeliharaan dengan GE selama 25 tahun. Layanannya adalah inspeksi pemeliharaan untuk peralatan pembangkit GE dengan GE Asset Performance Management (APM) guna memantau, memprediksi, dan meningkatkan keandalan serta efisiensi pembangkit listrik. PT Jawa Satu Power sebesar 1.760 MW diharapkan mulai beroperasi pada pertengahan 2021.

GE juga bermitra dengan PLN mendirikan perusahaan patungan yang mengoperasikan pabrik trafo di Klender, Jakarta Timur, dan unit perbaikan turbin di Bandung yang dioperasikan PT GE Nusantara Turbine Service, perusahaan patungan GE bersama PT Digantara Indonesia (Persero). “ Kami pun memiliki pabrik boiler di Surabaya, joint venture dengan Barata dan PT PAL,” tambahnya.

Menurutnya, GE berusaha hidup dalam lanskap kompetitif dengan produk dengan durabilitas yang lama. Mengingat investasi power plant adalah investasi jangka panjang, sehingga para IPP dan PLN mencari teknologi yang robust dan dependable dalam jangka waktu lama. “Komitmen GE bukan hit and run (jual putus), tetapi stay in the market for many years to come,” tegasnya. Ke depan, GE Power akan gencar memberikan solusi teknologi kelistrikan dan energi terbarukan.

Reportase: Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved