Starbucks membuka gerai Community Store pertamanya di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Gerai ini merupakan hasil kerjasama Starbuck dengan dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yakni Yayasan Komunitas Sahabat Anak dan Indonesian Street Children Organization (ISCO).

Anthony Cottan, Direktur PT Sari Coffee Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki rencana jangka panjang untuk memberikan dampak sosial bagi masyarakat. “Kami ingin meningkatkan kterlibatan masyarakat sekaligus mengembangkan bisnis kami,” kata dia.

Pembukaan gerai ini meurpakan upaya Starbuck dalam membangun hubungan antara partner, pelanggan, dna anak-anak muda. “Kami harap, gerai ini dapat ikut memajukan sektor publik dan meningkatkan inisiatif pembangunan, sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia,” kata dia menambahkan.

Di tempat yang sama, Sara Trilling, senior vice president and president of Starbucks Asia Pacific menjelaskan bahwa salah satu cara perusahaan untuk berkontribusi kembali kepada Indonesia adalah dengan menjadi katalisator perubahan lingkungan.

“Selama bertahun-tahun, kami terus menambah jumlah gerai Community Store, termasuk di Thailand, Korea Selatan, dan sekarang di Indonesia,” ujarnya. Pada Januari 2020, Starbucks mengumumkan perluasan program Community Store-nya di Amerika Serikat. Perusahaan direncanakan akan membuka 100 gerai sampai dengan tahun 2025.

Selain area kafe, gerai Community Store Tanah Abang yang terdiri dari empat lantai dengan luas kurang lebih 250 meter persegi. Starbuck menyediakan area yang dapat digunakan untuk pelatihan dan pengembangan diri dari anak-anak yang dibina oleh LSM yang bekerja sama. Selain itu, sebagian dari hasil penjualan dari gerai tersebut didonasikan untuk kedua LSM tersebut untuk mendanai beasiswa anak-anak Tanah Abang dan mendanai program bimbel reguler LSM tersebut.

Sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2002, Starbuck telah melakukan membuka 430 gerai di 32 kota, dan memiliki 4.800 karyawan di seluruh Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id